webnovel

Perhatian

Editor: Wave Literature

Xing Jiu'an dan Qin Ge saling berpandangan.

"Aku bukan bintang dan aku tidak pernah mengeluarkan album debut. Terima kasih," sahut Qin Ge sambil berusaha melindungi Xing Jiu'an dan beranjak pergi.

"Tapi, kalian terlihat cantik… Apa kalian bisa berfoto bersama denganku dan memberiku tanda tangan?"

"Tidak," jawab Qin Ge dengan ketus. Ada kesenjangan sikap yang begitu besar antara ketika dirinya menghadapi Xing Jiu'an dan orang asing. Sebenarnya, dia adalah seorang gadis yang ceroboh. Namun, hari ini pakaian yang dikenakannya dan riasannya mengeluarkan aura yang kuat, sehingga dia terlihat galak dan ekspresi wajahnya menjadi dingin. Hal itu pun berhasil membuat orang yang melihatnya menjadi takut.

"Tidak ada foto bersama dan tidak ada tanda tangan." Xing Jiu'an menimpali. Gadis kecil itu pun akhirnya pergi dengan kecewa dan menyesal.

"Mengapa kenapa kalau kita terlihat cantik? Dasar perayu."

Sementara itu, Sorot mata Xing Jiu'an terkesan kosong.

Setelah membeli beberapa buah, Qin Ge mengantar Xing Jiu'an pulang.

"Beristirahatlah baik-baik. Besok aku datang menemuimu lagi," ucap Qin Ge sambil menyerahkan es krim dan buah yang dibelinya. "Dan juga… Sayang, jangan makan es krim terlalu banyak. Mengerti?"

Namun, Xing Jiu'an hanya diam saja. Qin Ge menghela napas panjang dengan tidak berdaya. Dia langsung membereskan barang-barangnya tanpa bantuan Xing Jiu'an.

"Sudah malam. Kamu pulanglah dulu. Aku bisa membereskan barangku sendiri," ucap Xing Jiu'an.

"Kamu tidak perlu bergerak. Bicara saja denganku," balas Qin Ge.

Xing Jiu'an mengambil sekotak es krim. Dengan sebuah sendok, dia mengambil es krim itu dan memakannya. Dia lalu berkata, "Kalau kamu mengurusku seperti ini, aku tidak melakukan apa pun di masa mendatang."

"Aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk membesarkanmu," kata Qin Ge sambil meletakkan es krimnya di hadapannya. Dia meletakkan makanan ringan seperti keripik kentang dan jeli di lemari kecil di sampingnya. Sementara itu, semua buah-buahan dan es krim dimasukkan ke dalam kulkas. Dia lalu berpesan, "Jangan sering-sering makan makanan cepat saji. Besok aku akan mengatur seseorang untuk mengantarkan makanan untukmu setiap hari. Makanan seperti ini sangat buruk untuk perutmu."

"Aku tidak selalu makan seperti ini, hanya sesekali saja."

"Apa kamu kira aku tidak tahu siapa kamu?!" hardik Qin Ge dengan suara keras. Dia mengabaikan pembelaan Xing Jiu'an. Bagi Xing Jiu'an, dia makan seperti ini hanya sesekali. Sedangkan bagi Qin Ge, yang dilakukan Xing Jiu'an ini sudah terlalu sering.

Qin Ge selalu perhatian kepada Xing Jiu'an. Namun karena dia kadang terlalu sibuk, dia tidak bisa memperhatikan Xing Jiu'an sepanjang waktu. Sedangkan Xing Jiu'an sama sekali tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan kesehariannya. Meskipun dia tipe orang yang pilih-pilih makanan, tetapi dia bisa makan apa saja. Seorang yang pilih-pilih makanan juga sangat tergantung pada situasinya. 

Lagi pula, Xing Jiu'an berusia tiga tahun saat dia ditinggalkan kelaparan sendirian di luar. Dia sangat lapar, bahkan memakan daun yang berguguran ke tanah. Lalu, gurunya membawanya pulang dan para kakak seperguruannya pun memperlakukannya dengan sangat baik. Mereka memberinya pakaian, makanan, rumah, bahkan alat transportasi. Dia juga diizinkan makan apa saja yang disukainya, sehingga dia menjadi sangat pemilih dalam makanan.

Selain itu, Mu Qing selalu mengirimkan pakaian untuk Xing Jiu'an dan mereka berdua hampir selalu makan bersama. Mu Qing juga tidak mengizinkan Xing Jiu'an makan makanan yang tidak disukainya, apalagi makan makanan cepat saji yang tidak bergizi. Xing Jiu'an tidak memedulikan hidupnya. Mungkin karena ada banyak orang yang rela memberikan segala sesuatu untuknya, sehingga dia tidak peduli.

Ketika Xing Jiu'an tidak pergi keluar dengan Mu Qing dan yang lain, sementara dirinya tidak ingin makan di luar, dia akan memakan makanan yang ada, meski hanya sedikit. Keterampilan memasaknya sangat terbatas, bahkan dia tak bisa memasak telur. Keterampilan memasaknya yang tidak terlalu bagus itu membuatnya akhirnya lebih sering makan mie instan dan pangsit beku. 

Mu Qing juga pernah mengatakan kepadanya bahwa jika dia lapar dan tidak ingin makan di luar, Mu Qing akan menyuruh orang lain membawakannya makanan. Namun, dia tidak senang dengan sikap Mu Qing yang seperti itu. Sebelum Xing Jiu'an undur diri dari perguruan dan pergi ke luar negeri sendirian, Mu Qing bahkan mencari seorang asisten rumah tangga untuk menemani dan membantunya di sana.

"Stroberi sangat mudah rusak. Jangan lupa memakannya," kata Qin Ge.

"Baiklah," sahut Xing Jiu'an sambil mengangguk patuh.

Qin Ge melirik gadis itu beberapa kali. Dia meletakkan tangannya di bahu Xing Jiu'an, sambil tersenyum lemah, dia berkata, "Aku tidak terbiasa denganmu yang seperti ini."