webnovel

Full the world 1

"Apa kau pernah membayangkan dunia ini tidak aman lagi untukmu bagaimana cara untuk mengatasinya?" "Apa kau akan berlari dan bersembunyi di suatu tempat yang tidak pernah diketahui orang lain atau kau memilih untuk mati karena menyerah kepada keadaan" "Meskipun engkau bersembunyi merasakan akibatnya karena kau tak akan pernah bisa lari dari dunia ini....." "Tapi kau tak perlu khawatir karena takdir sudah memilih para penyelamat dunia ini....."

Ulfah_Muna · Fantasia
Classificações insuficientes
10 Chs

chapter 4

"Nah ini dia kamarmu..... kita sudah sampai silakan dilihat-lihat, kau boleh berunding dengan arisu tentang ranjang mana yang ingin kau pakai, yang atas atau yang bawah" ucap kak caramel lalu terdengar suara dari gelang yang dipakai caramel.

"Maaf cassy Aku harus pergi, karena aku mempunyai kelas untuk diajar"

"Ah!!? kakak juga mengajar?"

"Ya, tapi sebagai guru pengganti, jadi aku pergi dulu ya, kalau kamu tuh apa-apa tolong beritahu aku, atau misalnya kau tidak tahu jalan kau boleh bertanya kepada siapapun di sekitar mu, karena di sini tidak akan ada yang tidak menjawab pertanyaan orang yang secantik dirimu"

"Ih apa sih Kak bisa aja meledeknya"

"Ya sudah bye"

Dia pun pergi dengan sihir nya, karena dalam sekejap saja dia langsung menghilang, setelah mengayunkan tongkat.

Aku menghela napas lelah lalu mataku tertarik dengan figura yang ada di atas meja, dan akhirnya aku pun mendekat lalu mengambil figura itu untuk melihatnya dari dekat.

Di dalam figura tersebut terdapat foto seorang perempuan berambut panjang bewarna cokelat ditemani banyak sekali binatang.

"Wah apa dia pencinta hewan?" ucapku sambil memegang figura tersebut lalu tiba-tiba saja pintu terbuka dengan suara keras sekali.

Dan dari situ masuklah seorang perempuan yang langsung menarik paksa pigura yang ada di tanganku.

"Siapa kau?!! kenapa kau berani melihat-lihat foto orang lain hah!!!!!"

"A...aku hanya melihat lihat maaf, namaku adalah cassy"

"Terus apa peduliku denganmu?" dan dia dengan cepat menyembunyikan foto pigura tersebut lalu pergi keluar kamar, sambil membanting pintu.

"Uh dia adalah teman yang galak..."

"HUHUHUHUHU"

aku mendengar suara burung hantu ku yang seperti menertawakan diri ku, aku langsung menegok ke arah dimana kandang burung hantu itu aku letakkan dan berkata.

"Hei kamu menertawakanku ya dasar nakal!"

...

POV Cissy

Sementara itu aku di mobil mulai bertanya-tanya kepada ayah,

"Ayah kapan kakak pulang?"

"Baru juga masuk, langsung nanya pulang"

"Gimana lagi, kami kan nggak pernah dipisah"

"Ya ,sudah ayo kita pergi nyari sekolah buat kamu, nanti sekalian aja yang dekat rumah biar sekalian arah jalan pulang oke?"

"Oke! balas ku"

Ayah dan aku melewati sekolah yang menurut ku bagus tapi ayah tidak setuju dan akhirnya kami berhenti di sebuah sekolah yang lumayan dekat dari rumah.

Ayah bertanya tanya sebentar dan langsung mendaftarkan aku disitu, tanpa bertanya Kalau aku mau atau tidak, dan kata kepala sekolah aku boleh langsung masuk besok.

Saat sampai di rumah aku langsung ke kamar dan mengeluh sambil memandangi foto cassy.

"Gak ada kakak, gak rame"

Lalu tanpaku sadari, kak Yessy mendengar keluhan ku dari balik pintu, dia masuk kedalam kamar ku di susul dengan kak Gery lalu menjawab,

"Tapi kakak ada tuh...."

Dan kak Gery yang ada di belakang nya juga ikut menyambung,

"Kakak juga ada..."

Tapi aku hanya terdiam, karena tidak mood untuk menanggapinya, akhirnya kak gery duduk di kursi belajar dan kak Yessy duduk di sampingku yang ada di atas kasur.

"Iya kakak tau, kau pasti langsung kangen sama Cassy" ucap kak Yessy sambil mengelus-elus rambut ku.

"Iya "aku menjawab dengan nada sedih

"Yaudah sekarang mending kamu istirahat saja, besok kamu udah masuk sekolah kan?" ucap kak Gery

"Kok kakak tau sih aku masuknya besok?"

"Tahulah!, kenapa..... penasaran ya? soalnya kakak bisa nyium darah kamu, kamu ada di mana dan sama siapa"

"Jangan bohong! pasti di kasih tau ayah kan? ngaku aja deh..."

"Iya deh kamu bener" balas nya mengalah

"Terus kamu maunya, gimana sekarang? biar gak manyun terus?"

"Maunya Kak Caca nggak jadi sekolah di sana"

"Mintanya aneh-aneh aja, udah cepetan tidur"

"Iya iya, ya udah kalian pergi deh"

"Udah yuk kita pergi Yessy" ajak kak Gery lalu pergi dari kamarku

Dan setelah mereka pergi aku berdoa,

"Semoga aku tidak bermimpi itu lagi amin..." aku pun langsung tertidur dengan nyenyak.

Sementara itu Cassy saat malam hari dia tidak bisa tidur nyenya, dan berkali-kali bangun.

"Ah.... "

Dia mencoba berbagai macam gaya tidur dari berguling-guling, menungging dan berputar tetap tidak bisa membuatnya tertidur akhirnya dia menyerah dan berkata,

"Aku tidak bisa tidur bagaimana ini? udah mah temen sekamar aku ke mana lagi, padahal Ini kan udah malem, belum balik ke kamar"

Lalu tanpa sengaja dia melihat ke arah hutan dari jendela yang tepat berada di samping gedungnya lalu berkata

"Wow itu kan hutan terlarang...." dengan nada takjub

"Hu....Hu..."

Tiba-tiba saja burung hantu nya lepas dari kandang, lalu terbang dan hinggap di tangannya.

"Ah!?...."

Dia sedikit terkejut karena cakar burung itu yang tajam menggores tangannya

"Aw..... apa aku boleh memotong kuku mu zero?" dan burung hantu itu menjawab dengan nada marah

"HUHUHUHUHU!!!!!!"

"Maaf maaf, aku tidak tahu kau akan semarah itu"

Zero memperhatikan hutan dari kaca jendela, dan seperti menyuruh Cassy untuk pergi ke sana, Cassy mendekat ke arah jendela untuk melihat apa yang ditunjukkan oleh mata Zero yang sedari tadi mengarah ke arah sana.

"Zero kenapa kau melihat ke hutan?" tanya Cassy dan tiba-tiba saja zero berkata

"Ada orang disana"

"Hah!!!!?, kau bisa bicara?"

"Tentu saja, kau kira aku Aku hanya bisa berkata huhuhu?"

"Nggak juga sih tapi aku nggak percaya aja"

"Oh ayo keluar ada arisu teman sekamarmu"

"Hah? arisu teman sekamarku?" nada tidak percaya

"Iya ayo ikuti dia"

"Tapi banyak penjaga di luar..."

"Biar aku saja yang akan mengurus para penjaga itu, supaya kita tidak bisa terlihat ketika keluar dari asrama"

"Baiklah tapi bagaimana caranya? penjaga itu pasti juga punya sihir"

"Sudah ikut saja!" paksa Zero

Dan mereka akhirnya pergi keluar, lalu Cassy mengikuti Zero ke penjaga,

"Apa yang akan kita lakukan?"tanyanya sambil berbisik

"Gunakan sihirmu!"

"Tapi aku belum bisa, karena aku belum belajar sihir"

"Bukannya tadi caramel sudah mengajarkanmu sedikit di sore hari bukan?"

"Ya, tapi aku lupa...."

"Dasar payah, ya sudah biar aku saja, lihat baik baik!" ucap Zero sambil membaca mantra lalu menjatuhkan bulu-bulunya kepada para penjara, agarwal yang tidak bisa melihat mereka berdua, dan seketika itu para penjaga tidak bisa melihat mereka.

"Sudah kan mereka tak bisa melihat kita sekarang"

"Emang bener?, nggak percaya tuh....." tantang Cassy

"Buktikan saja" kata Zero

"Nggak mau ah males...."

"Dasar, ya udah ayo"

Cassy dan Zero pergi ke perbatasan hutan dengan asrama untuk menjemput arisu, sesampainya di sana Cassy berkata

"Kok dia sudah menghilang sih? ke mana ya?"

"Dia masuk ke hutan berbahaya!"

"katanya hutan itu banyak silumannya ya?"

"Ya kau betul, kita harus cepat kalau tidak dia yang akan jadi mangsa berikutnya" ucap Zero lalu mendarat di pundak Cassy.

"Yasudah kita harus masuk ke sana" ucap Cassy sambil menuju ke hutan

Zero mengangguk angguk kan kepala nya karena setuju perkataan Cassy, dan akhirnya mulai mengikuti untuk masuk ke dalam hutan bersama Cassy, Cassy berjalan biasa Karena Dia tidak mau membuat kebisingan di dalam hutan.

Apalagi jika para siluman mendengar pasti dia akan mati karena dimakan oleh mereka,

"Arisu.....! Arisu....! dimana kamu?" ucap Cassy sambil mencari-cari arisu di setiap tempat yang ia lewati.

Sementara itu Zero menengokkan kepalanya untuk memastikan mereka dalam keadaan aman.

"Itu ada sesuatu" ucap Zero dan menunjuk arah dengan sayapnya

"Apa itu siluman?" tanya Cassy

"Bukan itu Arisu"

"Arisu!?..….,ayo ke sana!" dia langsung berlari ke arah yang ditunjuk oleh Zero.

Zero terbang sedangkan Cassy berlari,

"Tunggu dulu mungkin itu jebakan!" ucapnya

Cassy berhenti dan berkata dengan nada tidak percaya,

"Jebakan masa sih?"

"Tunggu disini sebentar, aku akan membuat rencana dulu" ucap Zero setelah itu mendarat di ranting pohon.

Dia terdiam sebentar lalu tiba-tiba bulunya berubah menjadi hitam dan mata Zero yang biru juga berubah menjadi hitam lalu dari mulutnya keluar sebuah pisau, ia menjatuhkan pisaunya, Cassy bingung melihat pemandangan seperti itu.

Dengan isyarat Zero menyuruh Cassy untuk mengambilnya, Akhirnya dia pun mengambil pisau itu, dan tiba-tiba tubuh Zero menjadi besar yang bahkan melebihi ukuran tubuh Cassy.

"Cepat ke sana, aku akan melindungimu dari sini! dan pisau itu untuk jaga-jaga saja" ucap Zero.

Cassy mengangguk paham lalu dia pun berlari pergi menuju Arisu, dan dia kaget melihat keadaan Arisu yang terbaring di atas batu yang seperti meja tak berdaya, mukanya pucat seperti mayat.

"Sessssss...." tiba-tiba terdengar suara desisan ular

"Hah apa itu?" Cassy memperhatikan sekitar

"Kresk kresk srek..."

Suara rumput tinggi yang bergoyang karena tertiup angin, tapi dia merasa ada sesuatu yang janggal dari suara suara itu.

"Apa itu, di mana?!...." ucapnya sambil melihat ke arah belakangnya.

"HA!? ULAR!!!"

"HAP.......!!!"

Tiba-tiba saja, di belakangnya muncul seekor ular besar yang langsung mematuk Cassy,

tapi dengan sigap Cassy melompat ke samping.

Dan ternyata ular itu ada ada di belakang Cassy sejak tadi, untungnya Cassy sangat tepat untuk menghindar kesamping, karena kalau tidak dia akan langsung tertelan ke dalam mulut ular itu.