webnovel

Full the world 1

"Apa kau pernah membayangkan dunia ini tidak aman lagi untukmu bagaimana cara untuk mengatasinya?" "Apa kau akan berlari dan bersembunyi di suatu tempat yang tidak pernah diketahui orang lain atau kau memilih untuk mati karena menyerah kepada keadaan" "Meskipun engkau bersembunyi merasakan akibatnya karena kau tak akan pernah bisa lari dari dunia ini....." "Tapi kau tak perlu khawatir karena takdir sudah memilih para penyelamat dunia ini....."

Ulfah_Muna · Fantasia
Classificações insuficientes
10 Chs

chapter 2

Akhirnya setelah menghabiskan waktu seharian dengan kembarannya mereka pulang kerumah, dan Cassy membereskan barang-barang yang akan di bawanya kesana.

Cissy membantunya membereskan barang barangnya lalu berkata,

"Cassy aku masih sedih karena kau akan pergi besok, dan mulai malam nanti aku akan tidur sendirian dikamar"

"Tenang saja, aku akan menemanimu kalau liburan semester"

"Tapi tetap saja kamar ini akan terasa dingin"

"Hah... dasar kenapa kau melow banget hari ini?" tanya Cassy

Cissy menggeleng tidak tau, lalu cassy menarik tangan cissy ke atas kasur, kasur mereka yang tadinya tingkat dua di rubah oleh nya menjadi ranjang yang lebar, dengan teknologi modern dan tiduran di sana.

"Kau sudah selesai berkemas" tanya cissy yang sedang di pelukan Cassy

"Sudah kau tidak perlu khawatir, dan sekarang tidur!"

"Iya dasar bawel" balas cissy sambil mencari posisi nyaman untuk tidur.

...

Pagi hari pun tiba, jam menunjukkan pukul 8 dan dirumahnya kehebohan untuk kepergian Cassy sangat terasa, semuanya membantu cassy untuk mengangkat bawaan nya ke dalam mobil.

Setelah semuanya selesai, ibu memberi nasihat pada Cassy yang membuatnya sedih, lalu berlanjut ke Yessy yang memeluk sambil meledek nya, dan yang terakhir adalah Gery, cassy menatap wajah datar nya yang hari ini mempunyai sedikit senyum, lalu satu tangannya membelai lembut rambut nya sambil berkata,

"Jaga diri, dan kembali lah dengan selamat"

Cassy ikut tersenyum lalu memeluk sebentar kakaknya Gery, dan berbisik pelan,

"Baiklah akan ku ingat dan aku juga sayang kakak"

Lalu setelah itu dia melepaskan pelukannya dan melambaikan tangan ke pada ibu dan juga kakak-kakaknya, lalu dia masuk kedalam mobil yang disusul oleh ayah dan cissy.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, saat sampai di pos pemeriksaan kota, cassy dan cissy menghela nafas berat karena melihat antrian yang sangat panjang untuk ke luar kota bersatu saja.

"Ayah kenapa apa pos pemeriksaan sangat ketat dan ramai?"

"Tentu saja, harus begitu karena kota ini adalah kota yang satu-satunya memperbolehkan para pemakan manusia tinggal juga di dalamnya, tapi mereka wajib mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan di sini, jadi akses keluar masuk pun dibatasi" jawab ayahnya.

Saat sudah sampai di dekat pos pemeriksaan, ayah membuka kaca di sampingnya lalu berbicara sebentar dengan penjaga itu tidak lama berselang kami melanjutkan perjalanan.

Tak terasa sudah 3 jam mereka pergi dari rumah ke sekolah sihir,

"Ayah emangnya sekolah sihir itu ada di mana?" tanya cissy

"Ada banyak, tapi ayah hanya tau salah satunya, dan itu satu satunya yang berada di dekat kota bersatu"

"Oh jadi begitu tapi kenapa sekarang kita malah belum sampai juga?" tanya Cassy penasaran.

"Tunggu ya sebentar lagi" balas ayah sambil melihat kami dari kaca di depan nya.

Tidak lama kemudian kamipun memasuki daerah hutan yang cukup lebat pohon-pohon tinggi menjulang ke atas, dan membuat sinar matahari pagi tidak bisa menembusnya, lalu entah bagaimana kabut putih mulai bermunculan.

Yang semakin lama semakin banyak dan hampir menutupi jalan di depan,

"Hei cissy makin lama jalannya makin seram ya?" ucap Cassy takut

"Iya kak, kau benar kenapa semakin lama kita kedalam daerah hutan ini, jadi makin menyeramkan ya?" ucapnya ikut bingung dan takut.

Tidak lama kemudian mobil ayah tiba-tiba berhenti sendiri,

"Wah..... jangan-jangan ini mogok" ucap ayah menakut-nakuti,

"Ih... ayah bohong"

"Hahaha ternyata para putri ku ketakutan, tunggu sebentar ayah cek dulu"

Tapi tidak lama kemudian ayah berkata,

"Tidak ada yang salah dengan mobilnya, dan karena kita sudah dekat dengan sekolah nya, kalian berdua tunggu di sini sebentar, ayah akan ke depan sana, karena jalan beraspal nya juga berhenti di sini, jadi lebih baik ayah ke sana karena lagi pula jalan kesana berkabut"

"Ta.... tapi ayah" cicit mereka berdua ketakutan

"Ayah akan kembali secepat nya"

"Janji ya" ucap cissy sambil mengulurkan jari kelingking ke arah ayahnya, ayahnya pun mengambil jari kelingking itu dan mengaitkannya di kelingkingnya sambil berkata,

"Ya ayah janji" setelah itu dia keluar dari mobil dan berjalan tanpa takut ke depan, mereka berdua memperhatikan ayahnya, yang semakin lama semakin menghilang, karena tertutupi oleh kabut putih yang sangat tebal.

Selama beberapa jam kemudian mereka pun mencoba menyibukkan diri masing-masing sampai terdengar suara-suara aneh

"Krekk Krekk..."

"Hei cassy kau mendengar suara itu tidak?"

"Suara apa"

"Itu....., mirip seperti suara ranting yang diinjak"

"Tidak Aku tidak mendengarnya"

"Eh diem deh, dengerin..."

Mereka terdiam dan mendengarkan suara ranting patah yang diinjak semakin lama semakin keras dan sangat banyak, lalu tanpa sengaja Cassy melihat ke arah kaca spion mobilnya, dan ia terkejut karena apa yang ia lihat.

"Cissy.... cissy..... liat itu" ucapnya takut dengan nada berbisik di telinganya cissy,

Cissy pun melihat apa yang ditunjuk oleh Cassy dan dia pun ikut menutup mulutnya karena kaget.

"I....i...itu bergerak! pohonnya bergerak!!!" ucapnya panik dengan suara berbisik juga, dikira mereka hanya ada satu monster pohon yang bergerak, tapi makin lama pohon-pohon itu semakin banyak dan mereka semua berjalan ke arah mobil mereka.

"Bagaimana ini, monster itu tidak akan memakan manusia tapi mereka akan menghancurkan siapapun yang menghalangi jalannya, jadi ayo kita keluar dari mobil" ucap cissy memberi ide.

Cassypun mencoba membuka pintu tapi tidak berhasil, bahkan cissy ikut membantu nya untuk menarik pintu mobil, tapi malahan mereka berdua yang terpental kebelakang.

"Kenapa ini pintunya terkunci? sial!!!" mereka mencoba berkali-kali dengan sekuat tenaga menarik pintu itu tapi tetap saja pintu itu tetap terkunci.

"Kita tidak bisa keluar Cassy"ucap cissy sedih dan juga takut, bagaimana dia tidak takut karena jika kau terinjak oleh monster itu bisa bisa menjadi gepeng dan mati.

Akhirnya Cassy berkata kepada cissy,

"Cissy masuklah ke dalam kotak yang ada di bawah sini, biar aku yang akan di luar"

Cassy juga menunjuk kotak kosong yang ada di bawah kolong kursi mobil dan membuka tutupnya,

"Aku jamin kotak ini tidak akan mudah dihancurkan oleh apapun, sekalipun oleh para raksasa karena ini, karena ini dibuat khusus oleh para ilmuwan di kota modern"

"Nggak aku nggak mau masuk!, karena aku gak akan membiarkan mu diluar sendirian!, kalau kau hidup aku juga hidup, kalau kau mati aku juga mati!" tolaknya keras

"Dasar bodoh!!! bukan itu yang terpenting sekarang, cepat masuk ke dalam!" ucap Cassy berteriak dan menarik paksa cissy.

"Nggak aku nggak mau" cissy berusaha bertahan agar tetap berada di posisi nya duduk.

Lalu tanpa menunggu mereka yang bertengkar, monster monster itu semakin dekat bahkan satu akar dari pohon itu tepat berada di atas mobil mereka dan saat cassy dan cissy menyadari nya, saat itu sudah sangat terlambat lalu akar dari pohon itu menghantam mobil mereka Cassy dan Cissy pun berteriak histeris sampai menutup mata.

"AAAAAAAAAAA!!!!"

Tapi teriakan mereka semakin lama semakin pelan karena tidak merasakan perasaan sakit ataupun terluka dari badan mereka lalu merekapun mulai memberanikan diri membuka matanya.

"Loh apa yang terjadi kemana pohon-pohon itu pergi?" ucap mereka berdua bersamaan.

"Apa yang tadi itu cuma ini ilusi ya?"

"Mungkin, hampir saja jantungku mau copot tadi" ucap cissy menggerutu, tapi tidak berhenti sampai di sana kesenangan mereka,

Karena tiba-tiba saja mobil yang mereka tumpangi, berjalan sendiri ke arah depan yang tidak beraspal

"Loh??? kenapa lagi ini!!!, kenapa tiba-tiba mobilnya berjalan sendiri, padahal ayah satu satunya yang membawa kuncinya dan ini bukan mobil otomatis" lanjut Cassy panik

"Aku lebih takut kalau kita dibawa ke suatu tempat yang berbahaya, atau tiba-tiba saja di depan ada jurang"

"Tenanglah coba kita pikirkan mungkin ini hanya ilusi lagi"

"Apa kau yakin?"

"Tidak juga, jadi kita tutup mana saja sampai mobil ini berhenti bergerak"

"Tapi kalau seperti itu, bagaimana saat kita membuka mata malah ada sesuatu yang lebih berbahaya daripada ilusi tadi?"

"Aku tidak tahu"

"Tapi baiklah ayo kita coba menutup mata kita"

Mereka mulai menutup mata, hingga mereka merasa kan mobil ini berhenti dengan sendirinya, lalu akhirnya terdengar suara seseorang yang sangat akrab memanggil nama mereka berdua

"Cissy, Cassy apa kalian tidak apa-apa?"

Mereka memberanikan diri untuk membuka mata, lalu dengan serempak mereka pun berteriak kencang kepada orang yang ada di samping mobil mereka.

"Ayah!!!!, kenapa kau bisa ada di sini dan kenapa kau tidak kembali ke mobil"

"Maaf maaf, penjaga gerbang ini menawarkan untuk membuat mobil yang kalian tumpangi bergerak agar aku tidak usah kesana lagi"

"Uh.... ayah sungguh menyebalkan tahu"

"Dan bahkan ayah juga, tidak tahu kan, kalau kami ketakutan setengah mati di dalam mobil yang terkunci saat ada ilusi monster pohon dan mobil yang tiba-tiba bergerak sendiri, bagaimana jika mobil itu menabrak sesuatu atau jatuh ke jurang!!!" omel Cassy panjang lebar.

"Tenanglah sayang, ayah tidak akan membiarkan itu terjadi" ucapnya merasa bersalah, dan akhirnya penjaga itu bertanya kepada ayah sambil menunjuk cissy,

"Yang ini pak?" lalu ayah pun menjawab

"Bukan yang sebelahnya"

"Oh dek Cassy tunggu sebentar ya, akan ada tour guide yang akan mengajak kalian berkeliling terlebih dahulu"

Dan tidak perlu menunggu waktu yang lama karena setelah penjaga itu berkata seperti itu, tiba-tiba seorang perempuan dewasa muncul dengan sihir di dekat mereka, rambutnya berwarna cokelat susu dan matanya berwarna keemasan yang bersinar cemerlang menatap cissy dan cassy bergantian.