"Bawa semua ini bersamaku."
Langkah Fortuna kembali bergerak. Kali ini ia berjalan menuju tepat ke bagian tengah bangunan. Keempat anak buahnya tadi juga mengekor tak jauh di belakangnya. Masing-masing dari mereka membawa satu wadah berisi sempel unik permintaan Fortuna. Ketika mereka semua telah mencapai bagian tengah, keempat pria itu berdiri di arah keempat arah mata angin. Sementara Fortuna sendiri berdiri di tengah mereka. Tatapannya menerawang jauh ke langit, bibirnya kembali bergerak. Sepertinya ia akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan ritual magis.
"Buka semua wadahnya ketika aku memberi aba-aba. Apa kalian paham?" tanya Fortuna. Keempat pria itu pun menjawab siap dalam serentak.
Mata Fortuna kemudian terpejam. Kedua telapak tangannya terbuka ke arah atas. Tangannya terangkat di samping tubuh. Sebenarnya, keempat pria ini juga tak tahu persis apa yang tengah dilakukan nyonya mereka. Namun, yang jelas itu merupakan sebuah permulaan untuk mengawali proyek pembangunan besar ini. Nyonya Fortuna adalah orang yang masih menganut kepercayaan kuno. Ia meyakini alam adalah penentu dari segala yang terjadi di bumi atas sepengetahuan Yang Maha Tahu. Jadi, jika ia ingin melakukan sesuatu, ia harus meminta izin kepada alam. Ini merupakan salah satu cara yang menurutnya baik sebagai penghormatan kepada alam sekitar demi memperoleh restu mereka semua. Sehingga, tidak ada yang akan menghalanginya dalam meraih tujuan.
Keempat pria ini adalah pengikut setia Nyonya Fortuna. Mereka didik secara khusus langsung oleh wanita itu. Itulah kenapa para pria ini memiliki kekuatan supranatural, terutama dalam hal manipulasi pikiran. Hanya saja, tingkatan ilmu dari keempat pria ini masih jauh di bawah Fortuna. Jadi, ketika wanita itu merapal lirih semua mantera itu, mereka tidak sepenuhnya paham. Akan tetapi, mereka tahu jika keempat sempel ini mewakili empat elemen alam yang utama. Sempel ini diambil langsung dari Distrik 8 supaya Fortuna tahu dan bisa berkomunikasi dengan para leluhur penghuni tanah ini. Agak tidak masuk akal jika dimasukkan ke dalam logika, tapi nyatanya kita semua tahu bahwa tak semua hal harus dimengerti dengan logika.
Ketika Fortuna memulai ritual misteriusnya, perlahan angin lembut mulai berhembus, menyapa mereka berlima dengan ramah. Sayangnya, udara di sana sudah tercemar debu batu bara, jika tidak mungkin tempat itu akan terlihat jauh lebih berwarna. Rintik hujan sepenuhnya berhenti dan awan mulai menghilang, menampakkan langit yang terlihat kebiruan. Memang tak secantik langit di Distrik 10 yang berwarna biru cerah, tapi jika langit terlihat di Distrik 8 maka itu sudah merupakan hal yang luar biasa karena rasanya tempat itu selalu diselimuti awan kelabu sepanjang tahun. Itu karena lautan di dekat sana membawa cukup banyak awan jenuh.
Ketika tepat tengah hari, matahari baru menampakkan sinarnya setelah beberapa bulan belakangan menghilang di balik awan. Seolah alam menyambut baik panggilan dari Nyonya Fortuna. Ia tahu jika wanita itu sedang berusaha untuk berkomunikasi dengan segala kekuatan yang ada di langit dan bumi. Tak terlihat sesuatu yang menunjukkan perlawanan atau penolakan. Segalanya berjalan dengan tanpa adanya halangan apapun juga. Para pekerja sengaja diliburkan khusus untuk hari ini. Fortuna tidak akan membiarkan hari ini dirusak oleh siapa pun yang berani mengganggunya. Setelah cukup lama mereka berdiam diri, akhirnya Fortuna pun mengeluarkan aba-aba.
"Sekarang."
Keempat pengikutnya langsung membuka wadah yang ada di tangan mereka. Dalam sekejap, keempat sempel itu langsung berekasi. Batu yang diambil dari pelabuhan terlihat bergetar. Sempel air laut mulai membentuk sebuah pusaran kecil. Batu bara dari pembangkit listrik menyala-nyala seperti api. Asap hasil pembakaran masih berada di dalam wadah dan tidak tercampur oleh udara luar sama sekali. Sesaat kemudian, keempat sempel itu mulai melayang mendekati Fortuna. Benda-benda itu melayang mengelilingi tubuh sang wanita. Sampai akhirnya keempat sempel itu menyatu menjadi satu, membentuk sebuah bola energi berwarna jingga. Mata Fortuna terbuka, ia tahu jika dirinya telah berhasil menyatukan keempat elemen utama dari alam.
Kemudian, ia mengarahkan bola energi itu tepat ke atas kepalanya. Dan saat Fortuna mengucap sebuah mantera dengan cukup keras, bola energi itu langsung meledak. Ledakan itu mengantarkan energi dari Fortuna ke seluruh penjuru Distrik 8. Sisa dari ledakan ini adalah setitik bola energi berukuran kecil. Wanita itu mengambilnya dengan kedua jarinya, lalu memendamnya ke dalam tanah. Sepertinya ritual itu telah selesai sampai di sana. Fortuna kembali berjalan ke arah mobilnya, diikuti keempat anak buahnya dan seluruh pengawal yang ada di sana.
"Setelah ini, tidak akan ada yang bisa menghalangiku. Tidak ada! Kalau ada yang masih nekat, mereka akan segera berhadapan dengan murka alam semesta."
Rombongan kembali bergerak keluar dari area proyek pembangunan. Fortuna terlihat sangat gembira. Bagaimana tidak, pembangunan tempat ini akan menjadi batu loncatan dirinya untuk memasuki industri bisnis di negeri itu. Distrik 8 tidak akan lagi dikenal sebagai distrik paling kumuh dan miskin. Ia akan merubah nasib semua orang. Mereka pasti akan menjadikannya sebagai dewi penolong yang telah berjasa besar. Jika misi besarnya ini berhasil, maka Distrik 8 akan menjadi sangat makmur, mengalahkan Distrik 10. Dalam kurun waktu tak sampai lima tahun, ia akan membangun tempat yang sering dihina ini menjadi sesuatu yang sangat berharga.
"Semoga saja begitu," gumam Fortuna pelan.
***
"Apa yang baru saja mereka lakukan, Zack? Ini terlihat sangat aneh. Aku belum pernah melihat kejadian semacam ini sebelumnya. Kukira sihir itu cuma tahayul. Setelah hari ini, aku akan menarik kembali semua ucapanku yang menganggap sihir itu cuma omong kosong," ucap Foxy seraya terheran-heran. Ternyata, dari sebuah bangunan tua tempat biasa mereka berkumpul, diam-diam Foxy mengamati aktivitas aneh yang ada di lingkungan proyek barusan.
"Ya mana kutahu, Foxy. Kau saja yang cari tahu sendiri. Menurutku, paling yang barusan itu cuma trik sulap sederhana," celetuk Zack dengan nada setengah tak percaya. Ia tidak menganggapnya terlalu serius.
"Wanita itu berpakaian seperti cenayang dan dia pasti seorang penyihir. Kalau bukan, dia tidak akan bisa melakukan semua itu. Tapi, aku penasaran. Kenapa wanita itu sangat dihormati oleh semua orang? Kukira penyihir tidak akan menampakkan identitasnya secara terang-terangan. Bagaimana menurutmu, Zack?"
"Masa bodoh, Foxy. Yang tadi pagi itu sangat menyakitkan. Aku kena pukul seorang gelandangan berbadan tinggi besar. Lihatlah, kau bisa melihat ujung bibirku sedikit berdarah."
Foxy hanya melirik sahabatnya itu sekilas, lalu ia pun kembali mengarahkan pandangannya ke arah rombongan. "Entah kenapa aku menjadi sangat tertarik kepada proyek pembangunan ini. Baiklah, aku akan mencari tahunya sendiri," kata Foxy sebelum ia berlari turun ke lantai dasar.
"Hei, kau mau ke mana?!"
***