webnovel

Former King

Seorang raja yang ahli dalam bidang sihir telah mati, beberapa ratus tahun kemudian makam raja tersebut yang sudah rata dengan tanah meledak dan raja tersebut bangkit sebagai tulang berjalan

Color_Gre3n · Fantasia
Classificações insuficientes
2 Chs

Volume 1 - Bagian 1

Pada sore hari di suatu hutan rindang yang dikelilingi oleh perbukitan.

Tring...

Suatu lingkaran sihir berwarna merah seperti api terbentuk di atas tanah.

Duar...

Lingkaran sihir itu menciptakan sebuah ledakan yang membuat tanah di bawah lingkaran sihir tersebut hancur.

Semua rumput dan tanaman lain yang ada dalam radius 100 meter dari pusat ledakan hancur terkena imbas dari ledakan tadi.

Dan di pusat ledakan tersebut, terlihat sebuah tulang yang masih utuh dan lengkap tergeletak di tanah. Walaupun itu hanyalah tulang tanpa kulit, daging ataupun lainnya yang dimiliki makhluk hidup selayaknya, tetapi tulang itu tidak hancur terkena efek ledakan tadi.

Kretek...

Tulang tersebut sedikit bergerak, layaknya seperti seseorang yang sedang mencoba terbangun dari tidurnya.

Tring...

Cahaya merah menyala dari kedua lubang mata tengkorak dari tulang tersebut yang bahkan di lubang mata itu tidak memiliki mata sama sekali

"Huwahhhhh !!!!!"

Tulang tersebut terbangun dengan kondisi yang sangat kaget.

Entah apa yang membuat tulang itu tiba-tiba bangun seperti itu, tapi suara teriakan kaget nya sangat keras.

Dia melihat sekelilingnya dengan tatapan bingung, mencoba menenangkan dirinya dan mencoba memahami sekitar.

"Apa yang terjadi dengan ku ?? dan dimana ini ??".

Dia terlihat sangat kebingungan dan tidak mengerti dengan keadaannya sendiri. dia memegang kepalanya dan mencoba memijat pelan kepalanya itu dengan jarinya.

"Huh ?? tulang ??".

Ketika dia sedang memijat kepalanya itu, dia melihat kalau tangannya saat ini hanyalah tulang-tulang saja.

Dengan posisi nya saat ini, dia melihat dan menatap kedua tangan dan juga kedua kakinya.

"APA YANG TERJADI ??!!, KENAPA HANYA TULANG ??".

Dia sangat kaget melihat kenyataan yang terlihat dimatanya itu.

Dengan panik dia kemudian berlari dengan sangat cepat. Berlari hingga memasuki area yang tidak terkena imbas dari ledakan tadi.

Dia berlari sekencang kencangnya tanpa memperdulikan apapun yang ada disekitarnya.

Hingga pada akhirnya pandangannya terpaku oleh sebuah danau di depan matanya. dan diapun berlari ke arah danau itu.

Sesampainya dia di danau tersebut, dia hanya berdiri terpaku menatap kedepan, dia ingin melihat refleksi dirinya sendiri di air danau untuk memastikan kondisi tubuhnya itu, tetapi dia ragu.

Keraguannya bertambah karena dia tidak merasa capek sama sekali setelah berlari cukup lama.

"Apa yang terjadi, tangan dan kaki ku hanya tulang saja, kok bisa ??, dan kalau di ingat lagi, aku tidak merasakan apa-apa di kepala ku saat aku memijatnya tadi, apa kepalaku juga hanya tulang ??".

"Aku benar-benar takut untuk memastikannya....".

Dia terus berfikir untuk menyemangati dirinya sendiri agar keraguannya menghilang.

Setelah berfikir cukup lama dia akhirnya mencoba untuk melihat bayangan dirinya sendiri.

Dan seperti yang sudah dia duga.

Saat ini yang sedang dia lihat bukanlah dirinya yang dulu, bahkan bayangan yang sedang dia lihat dari air danau itu sama sekali tidak terlihat seperti manusia.

Yang sedang dia lihat saat ini hanyalah bayangan dirinya yang hanya menyisakan tulang saja.

"APA YANG TERJADI DENGAN TUBUHKU .. !!!!!!".

Teriaknya dengan penuh rasa terkejut melihat kenyataan yang terjadi pada tubuhnya saat ini.

"Tunggu tunggu tunggu... apa yang terjadi... ada apa dengan tubuh ku ?? apa aku terkena kutukan atau sesuatu yang lain ??".

Dia sangat panik setelah mengetahui kondisi tubuhnya saat ini.

"Fuuuiiihhhhh.... Hahhhhhhhh".

Dia mencoba menarik nafas dan mengeluarkannya, berharap agar dirinya dapat kembali tenang.

"Baiklah... tidak usah panik dulu, hal pertama yang harus aku lakukan adalah, mengingat semua hal yang terjadi sebelum aku terbangun".

Trekk..

Dia mematahkan ranting di pohon yang ada di dekatnya, kemudian dia mulai menulis apa saja yang dia ingat menggunakan ranting pohon tersebut.

Setelah cukup lama mengingat dan menulis apa yang dia ingat, kemudian dia mulai berfikir lagi.

"Baiklah, sepertinya aku mengingat hampir keseluruhan dari kehidupan ku sebelum aku terbangun sebagai tulang, beberapanya masih samar, dan yang aku yakini dari ingatan ku adalah sepertinya aku sudah mati tapi ada satu hal yang sama sekali aku tidak ingat"

"Tentang kejadian yang menimpaku yang menjadi penyebab kematian ku ini"