"Metha kenapa kau tidak masuk kerja? Apakah kau baik-baik saja? Atau ada masalah? Sakit?Sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan? Metha ayolah jawab aku, aku benar-benar khawatir padamu, aku takut kau keluar dari pekerjaan itu," cerocos Sagara bertanya tanpa titik dan koma, dadanya tampak naik turun, tatapan berpadu lekat pada wajah wanita yang ada di hadapannya.
Lagi-lagi Metha menurunkan kedua bahunya. Hari apa ini? Kenapa begitu banyak cobaan yang menimpa dirinya?
Wanita itu membalas tatapan Sagara dengan delikan sinisnya. "Buat apa kau kemari?" tanyanya sama sekali tak menghiraukan pertanyaan Sagara tadi.
Yang ditanya tak menjawab, Sagara memegang dadanya, mengatur napas yang terasa tak beraturan akibat tadi berlarian agar cepat sampai ke sini. "Hah ... hah ...," suaranya mengeluarkan napas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com