webnovel

41. Lost in London

Keesokan harinya...

hari ini Reina akan memulai kehidupannya sebagai mahasiswi exchange di salah satu Universitas terbaik di London. Setelah ragu-ragu untuk mengambil kesempatan ini, akhirnya Reina menerimanya dan memulai awal semester ini sebagai mahasiswa di London. Selama setahun ke depan dia akan belajar mengenai desain jauh dari keluarga dan teman-temannya di Indonesia.

meskipun hari ini adalah awal bagi Reina untuk menjadi mahasiswi exchange di London, dia tak langsung kuliah pagi itu. karena kuliah baru akan di mulai pekan depan.

Reina terlihat kelelahan di kamarnya pagi itu. dia pun memandang jam dinding pagi itu. ternyata sudah pukul delapan pagi. rasa jetlag masih sangat terasa meskipun dia sudah banyak beristirahat. Dorm hari itu juga masih terlihat sepi karena memang perkuliahan semester baru akan dimulai pekan depan.

Kemungkinan akhir minggu ini, para mahasiswa baru akan tiba di dorm tersebut dan memulai perkuliahannya. Selain itu, baru beberapa kamar di dorm yang sudah terlihat ramai karena beberapa mahasiswa mulai pindahan.

Rasa jetlag masih membuatnya enggan beranjak dari kamarnya. Namun rasa lapar karena belum makan malam dan sarapan membuatnya mau tidak mau harus keluar dorm untuk membeli makanan. Ya, perjalanannya yang jauh dan cukup melelahkan membuat Reina langsung beristirahat dan tak beranjak dari dorm selama seharian.

Tak berapa lama akhirnya Reina memutuskan untuk membeli makanan untuknya pagi itu. Rasa lapar membuatnya mau tak mau dia harus bangun dan segera berjalan ke luar dorm.

Beberapa menit kemudian akhirnya Reina bangun, dia pun kemudian memandang jalanan di depan dormnya. Ternyata sudah beberapa orang yang mulai pindahan ke dorm. Ada juga beberapa mahasiswa yang sekedar duduk santai di bawah pohon-pohon rindang sekaligus piknik bersama.

Akhirnya dia pun menuju kamar mandi dan segera mandi pagi itu. Setelah berganti pakaian dengan memakai celana jeans biru sedikit abu-abu dan pink t-shirt serta topi hitam yang dia bawa, dan sedikit berdandan, akhirnya Reina sudah siap untuk membeli makan pagi.

Dengan memakai tas selempangan berwarna putih dan gantungan kunci boneka beruang berwarna cokelat pemberian Appanya yang dia bawa dari Jakarta, Reina pun kemudian berjalan menuju salah satu cafe di dekat kampus untuk membeli makanan. Cafe itu lumayan ramai dan pengunjung kebanyakan didominasi oleh mahasiswa karena di sekitar cafe, ada sekitar tiga kampus yang lokasinya berdekatan.

Dia memilih untuk membeli segelas susu hangat, chicken salad dan egg sandwish untuk sarapannya. Karena tak sempat makan malam, Reina sangat lapar pagi itu. dia pun duduk di bagian luar pojok cafe dan mulai menyantap makan paginya. Sesekali dia memandang jalanan kota London yang dipenuhi mobil dan bus double decker berwarna merah yang sudah menjadi ikon kota London.

"Sepertinya seru jika aku berkeliling kota London dengan menaiki bus itu." ucap Reina di tengah makan paginya.

Beberapa menit kemudian, Reina pun mulai berjalan menuju halte bus tak jauh dari lokasi cafe tempat dia sarapan pagi ini. Dia pun memandang dinding halte untuk melihat apakah ada petunjuk untuk menaiki bus. Dan ternyata dia harus membeli kartu transportasi di mini market terlebih dahulu.

Setelah mempelajari bagaimana cara menaiki bus dan membeli kartu transportasi, akhirnya Reina dapat menaiki bus untuk menikmati kota London pagi itu. dia memilih untuk duduk di lantai dua karena hanya beberapa orang saja yang duduk disana.

Disana sudah ada sekitar empat orang yang duduk di lantai dua. Ada ibu yang membawa anak kecilnya untuk berkeliling kota London. Seorang gadis remaja yang video call dengan kekasihnya serta ada seorang cowok dengan memakai topi hitam dan kacamata hitam serta hoodie abu-abu dan jeans berwarna biru gelap yang duduk di pojok kanan belakang.

Reina yang baru tiba di atas bus lantai dua tersebut lalu mengamati kursi mana yang harus dia pilih, kemudian dia pun berjalan menuju pojok kiri belakang dan meletakkan beberapa makanan yang dia beli tadi di kafe di kursi sebelahnya. Reina pun meletakkan tas yang disampingnya dan mulai meminum hot chocolate yang dia beli tadi di Cafe.

Reina pun mulai mengamati pemandangan sekitar. Kebetulan hari itu langitnya sangat cerah dan Reina pun antusias memandangi berbagai bangunan kota London di kanan kiri jalan. Ada banyak bangunan dengan gaya arsitektur megah yang membuatnya terpesona dan kagum hari itu.

Karena masih kelelahan dan jetlag perjalanan, Reina pun tertidur pulas karena angin sepoi-sepoi yang mengiringi perjalanan dengan bus merah hari itu. dan tak terasa dia tiba di halte pemberhentian terakhir.

Reina pun panik karena bus sudah mulai sepi, dia pun segera turun dari bus siang itu. dia turun bersama cowok memakai hoodie yang teryata juga ketiduran dan juga baru menyadari mereka ada di halte terakhir dari rute bus yang mereka tumpangi. Bus merah yang ditumpanginya pun kemudian pergi meninggalkan halte dan mulai menjauh.

"OMG.. my bag.." ucap Reina yang mulai menyadari dia hanya membawa hot chocolate yang dia genggam karena ketiduran tadi.

Cowok yang ada di samping kanannya saat mereka turun ikut terkejut oleh suara teriakan Reina. Reina yang panik melihat bus itu pergi di depan matanya.

"Apa yang terjadi? Mengapa anda berteriak. Anda tidak apa-apa?" tanya cowok tersebut ikutan panik.

"Maaf membuat anda kaget.. tasku ketinggalan di atas bus." Reina pun berusaha berlari dan memanggil bus, dan Cowok itu juga ikut mengejar bus, namun bus itu sudah jauh pergi meninggalkan mereka berdua.

Rasa panik, lemas, bingung semua menjadi satu. Dia hanya bisa terduduk lemas karena passport dan dompet ada di dalam tas tersebut. Dan yang tersisa hanya segelas coklat dan smartphone yang dia letakkan di saku jeans yang dia pakai siang itu.

Bagaimana dia harus kembali ke dorm kampusnya, bagaimana dia jalan-jalan dan bagaimana dia bisa lupa dengan tas yang dia pakai tadi. Seharusnya dia pakai saja tas selempangan itu agar tak lupa. Semua pertanyaan dan penyesalan muncul dalam benaknya.

Reina pun kemudian hanya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Semua terasa bagai mimpi. Dan dia tak tahu harus bagaimana. Ini adalah pengalaman pertama baginya untuk menjumpai kejadian seperti ini.

"Maaf noona. Bolehkah saya membantu anda." Ucap cowok hoodie yang ternyata masih disana melihat Reina yang masih kebingungan.

"bagaimana kalau kita ke kantor polisi untuk melaporkan barang kehilangan. Siapa tahu ada seseorang nanti yang menghubungi anda dan menemukan tas tersebut." Ucap cowok tersebut menawarkan bantuan.

Reina pun berpikir keras saat itu, ada baiknya juga dia menuruti saran cowok tersebut.

"Baiklah saya akan mencoba mengikuti saran anda." Ucap Reina setuju dengan sarapn cowok tersebut.

Mereka pun kemudian berjalan menuju salah satu kantor polisi yang ada tak jauh dari halte bus tempat mereka sekarang berdiri. Setelah melapor polisi dan menjelaskan duduk masalah yang terjadi, Reina dan cowok tersebut keluar dari kantor polisi siang itu.

"Terima kasih banyak atas bantuannya." Ucap Reina kepada cowok tersebut dan membungkuk sopan.

"Sama-sama. "ucap cowok hoodie tersebut yang ikut membungkuk sopan.

Meskipun mereka baru bertemu dan saling berkomunikasi dengan bahasa Inggris, entah mengapa dalam hati Reina dia harus berterima kasih dan membungkuk sopan padanya. Padahal sebelumnya, jika dia berterima kasih pada seseorang dia akan mengucapkan terima kasih saja dan jika memang dia bertemu dan berbicara dengan bahasa korea dengan seseorang, Reina baru akan mengucapkan terima kasih sembari membungkuk sopan.

Reina pun berbalik arah dan berniat untuk berjalan kaki hingga sampai ke dorm kampusnya.

"Wait... tunggu.. bolehkah aku minta tolong satu hal." Ucap cowok tersebut pada Reina.

Reina pun berbalik arah dan penasaran dengan permintaan dari cowok hoodie tersebut.

"Kamu mau minta tolong apa." Ucap Reina mulai penasaran.

"Bolehkah kamu menemani saya jalan-jalan di London hari ini. Saya hanya punya waktu keliling hari ini di London. Tapi saya tak tahu kemana harus pergi. Nanti saya akan antarkan kamu kembali ke kampusmu." Ucap cowok tersebut pada Reina.

"Gimana yaa. Sebenarnya ini juga adalah hari kedua saya disini. Tapi karena anda sudah menolong saya, sekarang giliran saya untuk membantu anda. Okay, saya setuju. Kebetulan tujuan saya naik bus hari ini juga untuk berkeliling kota London." Ucap Reina yang setuju untuk menemani cowok memakai hoodie tersebut.

"Terima kasih banyak. sekarang kita mau kemana?" ucap cowok tersebut penasaran.

"Sama-sama. Baiklah kalau begitu, saya akan lihat jadwal trip saya hari ini." Ucap Reina sembari mengeluarkan smartphonenya.

Dia pun kemudian membuka list daftar yang ingin dia lakukan hari ini. Sebenarnya semenjak Reina mempersiapkan student exchangenya, dia telah melist daftar wisata yang ingin dia kunjungi saat dia tiba di London.

Meskipun ini adalah bucket list pertama yang ingin dia lakukan selama di London, Reina tak keberatan untuk mewujudkan beberapa list bersama dengan cowok hoodie karena sudah menganggapnya sebagai teman sejak cowok tersebut menolongnya yang kebingunan saat tasnya hilang.

Mereka pun kemudian satu per satu mengunjungi bucket list wisata yang ingin Reina kunjungi saat dia ada London. Mulai dari London Eye, Big Ben, Istana Buckingham hingga London Bridge. Semua tampak indah dan membuat Reina memotret pemandangan yang indah dengan kamera smartphonenya.

Setelah berjalan-jalan di beberapa lokasi wisata, menikmati es krim dan mengobrol banyak hal tanpa menanyakan nama dan siapa mereka sebenarnya. Mereka terlihat mulai akrab dan menikmati jalan-jalan sore itu. saat Reina dan cowok tersebut tiba di London Bridge, ada sunset yang sangat indah menyapa mereka sore itu. Reina dan cowok terbut kemudian sama-sama memotret sunset London di sore itu dengan kamera smartphone mereka masing-masing.

Baru pertama kali ini bagi Reina untuk bersama dengan seseorang yang baru dikenalnya, menolongnya di saat dia kebingungan, hingga menemani cowok tersebut jalan-jalan. Reina sebenarnya sangat senang karena dia dapat berkeliling kota London dan mulai terhibur dengan pemandangan kota London yang cantik.

"Ddrtt..drrrt.." suara smartphone Reina membuat Reina dan cowok tersebut terdiam sesaat.

Reina pun kemudian segera menjawab nomer tersebut dan ternyata dari kantor kepolisian yang telah berhasil menemukan tas Reina. Reina pun kemudian memastikan lagi apakah benar ciri-ciri dari tas tersebut telah sesuai atau belum.

"Maaf ternyata tas saya ketemu." Ucap Reina mengabarkan tentang tasnya pada cowok tersebut.

"Wah syukurlah kalau ketemu. Sebaiknya kita segera kesana." Ajak cowok tersebut yang ikut senang karena kepolisian berhasil menemukan tas Reina.

Setelah memastikan lewat telepon, cowok tersebut mengantar Reina dengan taksi. Tak berapa lama Reina telah sampai di kantor kepolisian dan mengambil tas putih miliknya. Dia pun berbincang dengan salah satu anggota dari kepolisian yang telah berhasil menemukan tas berisi dokumen-dokumen penting milik Reina.

Mereka pun kemudian mengucapkan terima kasih karena sudah menemukan tas Reina. Setelah keluar dari kantor kepolisian, mereka pun segera berjalan menuju halte bus untuk naik taksi. Tak berapa lama datanglah taksi yang akan mengantarkan Reina malam itu. dia pun menaiki taksi tersebut dan Reina pun segera berpamitan pada cowok memakai hoodie yang menemaninya hari itu.

"terima kasih untuk bantuannya hari ini. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan jika seorang diri. maaf sudah merepotkan anda hari ini. Saya pamit pulang dulu." Ucap Reina berterima kasih pada cowok tersebut.

"Sama-sama. Tidak apa-apa. Saya senang bisa membantu anda. By the way Kamu nggak mau dianter pulang?" ucap cowok tersebut menawarkan untuk mengantarnya.

"Terima kasih. Tapi maaf.. tidak usah. Saya sudah banyak merepotkan hari ini." Ucap Reina yang merasa tak enak karena sudah merepotkan cowok tersebut.

"oh.. tidak-apa-apa. Terima kasih juga sudah menemani saya jalan-jalan hari ini. Semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi. See you soon." Ucap cowok tersebut ramah.

"see you soon.. sampai jumpa lagi. Saya pamit dulu." Ucap Reina yang kemudian menaiki taksi yang mengantarkannya menuju dorm kampusnya sore itu.

Taksi itu kemudian pergi meninggalkan cowok yang telah membantu Reina seharian itu. dia hanya bisa memandang cowok tersebut dari dalam taksinya dan kemudian dalam sekejap Reina telah pergi dari halte bus tersebut.

Hari itu Reina mendapat pengalaman yang tak terduga di hari keduanya di London. Dia tak pernah menyangka akan kehilangan tas putih kesayangannya dan juga berisi banyak dokumen penting. Selain itu Reina juga bertemu seseorang yang tak dikenalnya namun banyak membantunya hari ini. Dia pun kemudian memikirkan kata-kata cowok tersebut.

"Yeah.. i wish we can meet again soon." Ucap Reina sembari tersenyum.

❄❄❄