webnovel

32. A Piece of You

Beberapa bulan kemudian...

Sudah tiga tahun Jefry tinggal di Korea dan sudah hampir dua tahun sejak dia lulus dari sekolah menengah. Saat ini dia juga berkuliah di Universitas Inha, di jurusan seni rupa di tahun kedua. Sebenarnya tak pernah ada pikiran Jefry untuk bersekolah di Korea dan jauh dari keluarganya, namun dengan impiannya menjadi seorang idol, secara tak langsung membuatnya harus bersekolah disana.

Selain itu dengan hobbynya melukis, membuatnya tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut di bangku kuliah. Salah satu cara agar kehidupan pribadinya ikut seimbang, dia memilih untuk melanjutkan kuliah di Korea. Jefry terlihat juga cepat menguasai materi yang diberikan dosennya dan dapat menerapkannya saat dia mendapat tugas kuliah.

Meskipun dia baru mulai serius mempelajarinya di bangku kuliah, namun bakatnya sudah terlihat ketika Jefry melukis sejak kecil. ada berbagai lukisan hasil karya Jefry yang tersimpan di rumahnya di Jakarta, selain itu juga ada puluhan lukisan yang jefry simpan di dalam dorm dan sebagian telah menjadi pajangan yang dia letakkan di studio rekaman KGz dan juga hiasan di dinding dorm.

Tak hanya itu, selain berlatih dance, vokal hingga melukis ada satu lagi bakat terpendam Jefry. Dia juga akhir-akhir ini mulai menulis beberapa lagu baik musik maupun liriknya. Tak jarang hari libur yang para member habiskan untuk istirahat, Jefry malah sibuk di studio musik untuk menulis lagu.

Jefry pun sangat terkenal di kalangan mahasiswa wanita karena selain statusnya menjadi trainee idol dia juga dikenal sebagai mahasiswa seni Oppa karena ketampanannya. Dengan munculnya KGz di acara survival RETURN dan memenangkan juara pertama membuat Jefry semakin dikenal di kalangan para mahasiswa baik kakakatau adik tingkat maupun yang satu tingkat dengannya.

Tak jarang ketika Jefry mengikuti salah satu mata kuliah, banyak mahasiswi dari jurusan lainnya menunggunya di area sekitar fakultasnya. Mereka sekedar ingin melihat Jefry dan bahkan juga ada yang memberikan makanan untuknya.

Pagi ini fakultas Seni terlihat agak sepi, karena ini merupakan awal hari libur musim panas untuk universitas Inha. Namun tak begitu bagi mahasiswa jurusan seni rupa, mereka diberi tugas untuk melukis di salah satu tempat sebelum mereka memulai waktu libur musim panas.

Jefry pun terlihat turun dari mobil yang dikemudikan manajernya, Song Yijoon. Dia juga mengambil beberapa peralatan untuk melukis yang dia letakkan di bagasi mobil.

"Jefry.. kamu yakin hyung tinggal?" tanya Yijoon yang setelah ini masih ada jadwal yang harus dia lakukan bersama trainee lainnya.

"Iya Hyung.. tidak apa-apa.. Hyung kan juga harus mengantar Yunho dan Matthew dengan Schedulenya. Karena Jefry belum tahu nanti balik jam berapa. Nanti Hyung tidak udah menjemputku. Jefry nanti bisa pulang ke dorm sendiri. Hyung tenang saja. Tidak usah cemas." ucap Jefry menenangkan Yijoon yang hari ini memiliki banyak tugas yang harus dilakukan.

"Tapi Jeff.. kamu yakin?" ucap Yijoon ragu-ragu.

"Gwenchanna Hyung. Jefry juga sudah hampir tiga tahun tinggal di sini. It's gonna be Okay. Don't worry." Lanjut Jefry sembari mengambil beberapa peralatan di bagasi mobil.

"Okay.. nanti kalau ada apa-apa.. jangan lupa hubungi Hyung.. dan selamat bersenang-senang." Ucap Yijoon pelan.

"Nee Hyung.. terima kasih.. Jefry pergi dulu." Ucap Jefry yang kemudian berjalan menuju ke barisan teman-teman satu jurusannya yang sudah menunggunya.

Setelah mengantar Jefry ke kampus, Yijoon pun kembali ke dorm KGz untuk bersiap mengantar anggota lainnya yang pergi ke sekolah dan ke kampus serta schedule individu.

Meskipun dengan jadwal latihan yang padat, Jefry tetap menyempatkan waktu untuk kuliah bersama teman kampusnya. Dia pun selalu mengerjakan tugas tepat waktu dan jarang absen mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun aktivitasnya mulai padat karena waktu debut yang semakin dekat.

Tak terkecuali hari itu, jefry dan teman kampusnya pagi itu datang lebih pagi di kampusnya. Hari ini dia akan menyusul mengikuti latihan bersama para member di sore hari karena dia harus mengikuti tugas kuliah pagi itu.

Para mahasiswa jurusan seni tahun kedua sudah memadati halaman di depan fakultas Seni. Mereka telah siap dengan berbagai peralatan untuk melukis dan ransel yang mereka kenakan. Setelah mengecheck jumlah mahasiswa seni yang datang, mereka pun kemudian menuju bus yang akan mengantarkan mereka untuk mengerjakan tugas kampus hari ini.

Ya, mereka akan melukis mural di dinding-dinding sepanjang desa Jindo, sebuah desa yang terletak sekitar dua jam perjalanan di luar kota Seoul. Mereka akan membantu menghias desa tersebut sehingga tampak indah dan membantu warga desa dengan bakat yang mereka miliki di bidang seni.

Rombongan mahasiswa jurusan seni rupa Universitas Inha pun akhirnya tiba di desa Jindo sekitar oukul sepuluh pagi. mereka pun turun dari bus dan menuju Pusat Desa untuk menemui kepala desa Jindo. Setelah menemui kepala desa, mereka pun kemudian diantarkan menuju lokasi dimana para mahasiswa akan melukis pagi itu.

Mereka dibagi menjadi lima grup dengan beberapa lokasi yang berbeda. Jefry dan beberapa temannya mendapat lokasi di sekitar taman. Mereka akan menghias dinding sekitar taman dengan lukisan dengan tema anak-anak. Mereka akan menggambar beberapa kartu dan animasi yang disukai anak-anak. Selain itu juga mereka akan menggambar bunga dan tumbuhan lainnya yang akan menambah keindahan dinding-dinding desa.

Setelah mendiskusikan pembagian tuga melukis pagi itu, mereka pun kemudian mengeluarkan berbagai peralatan dan mulai melukis pagi itu. Jefry diberi tugas untuk menggambarkan pemandangan alam. Jefry pun kemudian membuka tasnya. Dia membawa celemek khas mahasiswa seni yang membuat siapa saja yang melihat dia terpana memandanganya. Dia pun mulai menyiapkan warna-warna cat yang akan dia gunakan dia tas pallete yang dia bawa. Hari ini dia akan melukis dua hal.

Peta desa Jindo dengan lukisan kemudian pantai yang dia lihat ketika dalam perjalanan menuju desa Jindo. Jefry pun segera menyapu kuasnya dia atas dinding desa pagi itu. dia harus menyelesaikan dua mural sebelum senja tiba. Meskipun dia tak tahu apakah dia bisa menyelesaikan mural itu tepat waktu, Jefry tetap optimis untuk bisa selesai sebelum batas waktu yang diberikan.

Sapuan demi sapuan kuas mulai memenuhi dinding-dinding desa Jinho. Para mahasiswa sangat antusias dalam tugas kampus hari ini. Meskipun ini adalah tugas yang diberikan oleh dosen mereka, para mahasiswa sangat menikmati dengan tugas hari ini.

Selain mendapatkan pengalaman baru menggambar mural, mereka juga dapat berinteraksi dan mengobrol banyak dengan penduduk desa yang secara sukarela membantu dengan memberikan beberapa makanan dan minuman untuk para mahasiswa.

"Jeff.. ini minum dulu." Ucap Baek Jiho salah satu teman satu jurusan Jefry saat mereka tengah beristirahat.

"Terima kasih Jiho.. wah lukisanmu indah sekali.."puji jefry sembari melepas sarung tangan dan mengambil minuman yang diberikan temannya, Jiho.

"ah.. tidak juga Jeff..tapi terima kasih atas pujiannya. Tapi aku belum mengambar satu lagi." Ucap Jiho sembari menatap dinding yang ada disampingnya yang masih kosong.

"Bagaimana jika kamu melihat beberapa referensi animasi yang disukai anak-anak di internet." Saran Jefry pada Jiho.

"Waah.. itu ide bagus.. aku harus mencarinya sekarang. Terima kasih Jeff.." ucap Jiho senang.

"sama-sama. Aku juga harus menyelesaikan gambar kedua sebelum sore." Balas Jefry yang menjadi bersemangat untuk melanjutkan gambar kedua.

Baek Jiho sendiri menggambar dua hal hari ini, kebun bunga matahari dan karakter animasi. Hamparan kebun bunga matahari telah dia selesaikan dengan sangat baik. Sedangkan dia masih bingung gambar animasi apa yang cocok dia gambar siang itu. dia pun mulai mencari beberapa gambar yang disukai anak-anak lewat internet dan mulai menggambar mural yang kedua.

Sedangkan Jefry masih menatap dinding kosong yang ada di hadapannya. Setelah satu peta mural desa Jindo dengan berbagai gambar unik di dalamnya berhasil dia selesaikan dan hasilnya sangat indah. Kini dia beralih untuk menyelesaikan mural yang kedua yaitu pemandangan sebuah pantai.

Jefry pun mulai membayangkan pantai yang hanya beberapa detik dia lihat dalam perjalananya menuju desa Jindo pagi tadi. Pantai yang sangat tenang dengan warna biru batu emerald yang indah. Dia pun mulai menyapu kuasnya untuk menyelesaikan mural yang kedua, dan entah mengapa tiba-tiba muncul bayangan Yunhee dalam pikirannya.

Dia pun kemudian teringat saat Yunhee masih di Korea, mereka berjanji akan pergi ke pantai bersama, namun mereka tak bisa melakukannya karena saat itu Yunhee mulai dengan kesibukannya sebagai salah satu grup idol PURPLE. Sedangkan dia sibuk berlatih bersama anggota timnya. Hingga akhirnya mereka tak sempat pergi karena Yunhee pergi ke Amerika.

Sebuah penyesalan yang terlambat dan dia tak bisa menebusnya karena dia tak tahu kapan dia bisa bertemu Yunhee kembali. Belum sempat dia menyatakan perasaannya pada Yunhee dan bagaimana dia belum bertanya mengenai perasaan Yunhee padanya. Semua perasaan yang masih tertinggal untuk Yunhee kini hanya dia bisa tuang dalam lukisan-lukisan yang mengingatkannya pada sahabat sekaligus cinta pertamanya, Kim Yunhee...

❄❄❄