webnovel

3. Basketball Field

Sudah hampir seminggu semenjak pertandingan basket antar sekolah itu berakhir. Masih terbayang riuh kegembiraan di antara para siswa yang menyambut kemenangan tim basket putra.

Semua merasa bangga karena tim basket putra telah mengalahkan salah satu tim basket sekolah yang susah untuk dikalahkan terutama beberapa tahun belakangan ini.

Dengan latihan yang rutin dan serius serta dukungan dari para siswa yang menonton pertandingan akhirnya gelar juara kembali diraih oleh tim basket.

Setelah menghadapi pertandingan yang ditunggu-tunggu, akhirnya latihan basket yang ditunggu aktif kembali.

Karena kesibukan pengurus ekskul basket mempersiapkan perlombaan tersebut sebagai tuan rumah sehingga membuat latihan ekskul basket sempat berhenti untuk sementara.

Dan kini ekskul basket kembali dibuka. Semua tampak antusias menyambut dibukanya latihan ekskul basket di lapangan sekolah terutama Reina yang sudah mendaftar ekskul seminggu yang lalu, setelah membaca pengumuman tentang aktif kembalinya ekskul ini, dia pun sangat senang dan berharap weekend segera datang.

❄❄❄

Dan hari minggu pun tibaaaaa…

Kini Reina tengah bersiap untuk berangkat latihan. Tak banyak sebenarnya persiapan yang akan dia lakukan, setelah bangun dari tempat tidurnya, dia pun bergegas mandi dan menyiapkan tas olahraga yang dia punya. Setelah mempersiapkan alat-alat yang dia bawa, Reina pun menuju ke sekolah.

Suasana minggu pagi di sekolah berlangsung cukup ramai, banyak siswa yang datang pagi ini meskipun hari ini merupakan hari libur.

Mereka ada yang memakai baju biasa dan ada juga yang memakai baju olahraga. Mereka kebanyakan akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Setiap hari minggu dilakukan ada banyak ekskul yang juga menyelenggarakan latihan. Seperti karate, taekwondo, fulsal, badminton dan juga bola basket.

"Hai, Rei.. kamu ikut ekskul basket juga?" ucap seseorang dari belakang sembari membawa bola basket.

Reina pun menoleh mencari sumber suara.

"Oh Kak Jihoo..iya kak..ini latihan perdana Reina.. kakak latihan hari ini?" ucap Reina yang kaget namun senang melihat kakak kelasnya.

"Oh gitu.. selamat gabung yaaa. Iyaa.. by the way..kakak lagi ditungguin temen-temen di lapangan. Kakak duluan yaa. Ditunggu disana.", ucap Kak Jihoo yang menyadari temen-temen cowok yang tadi mengajaknya main basket dulu sebelum pemanasan bersama melambaikan tangannya ke arah Reina sembari berlari menuju lapangan.

"Iya kak.. terima kasih." Ucap Reina sembari membalas lambaian tangan kak Jihoo.

Reina pun mengamati lapangan basket dari kejauhan. Tampaknya sudah banyak siswa yang bermain pagi ini. Kak Jihoo pun tampak sedang mendribble bola di pinggir lapangan.

"Wah..kak Jihoo udah dateng aja..lumayan keren juga pas lagi maen basket. Tapi kenapa baru nyadar sekarang yaa. Padahal udah nonton dia tanding basket waktu itu." Gumam Reina sendirian.

"Reinaaaaa!" sapa Luna yang melihat Reina berjalan menuju lapangan basket.

Reina yang dari tadi fokus mengamati kak Jihoo yang sedang bermain basket, kemudian mengalihkan pandangannya dengan suara yang sangat familiar untuknya. Ya, Benar.. suara Luna.

"Hai Lun! Kok sudah banyak orang ya?" balas Reina yang sedikit kaget melihat lapangan basket sudah ramai walaupun masih setengah jam sebelum jadwal latihan dimulai.

"Oh iyaa.. ga ada peraturannya sih kalo dateng mesti lebih awal. Kalo mereka sih biasanya dateng lebih awal supaya bisa maen basket duluan. Jadi kita dateng ontime pun it's okay aja." Balas Luna menjelaskan.

"Oh gitu.. makanya gue kaget kok udah banyak orang aja."

"Lho Rei.. kamu ikut ekskul basket juga?"ucap Ren yang bersemangat melihat Reina yang muncul bersama Luna.

"Oh iyaa, Ren.. baru mulai hari ini." Ucap Reina membalas Reno ramah.

"Wah seneng banget ada kamu. Ini baru pertama kali maen atau sebelumnya udah pernah?" tanya Reno lagi penasaran.

"Oh sebelumnya aku ikut juga ekskul basket di sekolah yang lama."

"Reno..reno… emang elu nggak seneng kalau ikut ekskul tapi nggak ada Reina?" goda Luna yang melihat sepertinya Reno sedang tertarik pada Reina.

"Ah.. elu Lun.. ya nggak gitu juga. Kan gue abis cidera dan mesti istirahat dulu nggak boleh maen basket. Eh, pas gue udah pulih. Dapet temen baru. Gimana nggak seneng?" ucap Reno menjelaskan.

"Udah-udah.. ngobrolnya entar dulu yaa. Reina mau gue kenalin ke temen-temen yang lain.. Yuk Rei.." ucap Luna sembari mengajak Reina menuju teman-teman yang mengikuti ekskul basket pagi itu.

"Okay Lun.. thanks Lun.. elu udah nyelamatin gue." Bisik Reina kepada sahabatnya.

"Ya udah yuk.. nih aku kenalin sama temen-temen yang lain.." balas Luna sembari mengajak Reina menuju teman ekskul cewek yang sedang duduk-duduk di pinggir Lapangan Basket.

"Okay, Lun.." balas Reina sembari mengikuti Luna dari belakang.

"Rei.. ini kenalin.. kak Freisya, Kak Alin, Cindy, Nara, Molin, Ayu, Nia dan Jacklyn." Ucap Luna sembari mengenalkan mereka satu per satu.

"Saya Reina, temen sekelas Luna. Salam kenal semuanya." Ucap Reina ramah.

"Oh iyaa.. kalau yang cowok lain maen di lapangan itu Kak Jihoo, Kak Hwan, Kak James, Kak Daniel, Vic, Rayan, Iqbal, Sandy, Leo dan Reno." Ucao Luna membari menunjuk satu-satu anggota tim cowok yang sedang asyik bermain basket.

Setelah itu mereka saling mengobrol satu sama lain sebelum pemanasan bersama dimulai. Tepat pukul delapan pagi, pemanasan pun dimulai.

Anggota ekskul baik putra maupun putri kemudian berkumpul dan berbaris rapi untuk segera melakukan pemanasan dan latihan inti.

Karena ini latihan pertama Reina setelah sekian lama tak berlatih basket. Dia agak sedikit kelelahan mengimbangi pola rutinitas latihan.

"Reina..ini minum dulu." Ucap Luna sembari memberi Reina air mineral di sela-sela istirahat.

"Makasi Lun… " jawab Reina sembari menyeka keringat di dahinya.

"Gimana latihannya?" tanya Luna yang juga sembari meninum air mineral yang dibawanya.

"Capek sih.. tapi seru banget. Sudah lama nggak latihan.sepertinya aku masih kaget dan perlu penyesuaian lagi." Ucap Reina sembari tersenyum.

"Iya.. pelan-pelan aja, Rei. Nanti kamu juga bakal terbiasa dengan ritme latihannya." Lanjut Luna menenangkan sahabatnya.

Setelah kurang lebih dua jam mereka berlatih dan istirahat, tampaknya tim cowok sedang bersiap untuk tanding bareng. Anggota ekskul cewek sangat antusias mendengarnya.

Berita ini pun tampaknya telah didengar oleh siswa lain yanh juga sedang mengikuti ekskul di sekolah.

Kurang dari lima menit, pinggir lapangan telah dipenuhi siswa New Land yang penasaran dan akan menonton pertandingan itu. Ada dua ACE yang mereka tunggu. Kak Jihoo dan Reno.

Kak Jihoo, kapten tim basket sekolah, tampan, jago basket, pintar di sekolah, sunbae goal bagi adik kelas.

Sedangkan Reno, juga tak kalah dengan kak Jihoo. Selain juga berprestasi di bidang akademik, saat SMP juga merupakan kapten tim basket di sekolahnya.

Dan satu lagi, idola cewek-cewek sejak SMP hingga di sekolah yang sekarang. Sayang banget minggu lalu, Reno tak bisa bergabung dalam pertandingan basket melawan tim sekolah lain karena sedang cedera dan harus istirahat. Namun sekarang sudah pulih dan Reno juga tak sabar bermain kembali.

Tak ayal, walaupun pertandingan ini hanya latihan, namun dapat menarik siswa yang antusias menonton ketika dua ACE sedang bertemu. Baik tim kak Jihoo maupun Reno tak ada yang mau kalah dan pertandingan berlangsung sengit.

Sorak-sorai penonton semakin menambah keseruan pertandingan pagi itu. Poin demi poin terus didapat secara bergantian dan saling menyusul satu sama lain. Score berakhir tipis dengan kemenangan tim kak Jihoo 61-60.

Mereka pun saling bersalaman disusul tepuk tangan penonton yang senang menyaksikan pertandingan seru hari ini. Setelah tiga puluh menit berlalu, anggota ekskul basket mengemasi barang-barang mereka untuk pulang.

Saat Luna dan Reina sedang berkemas, muncullah Reno yang berjalan menuju ke tempat mereka berdua.

"Rei.. mau pulang? Yuk bareng aku aja?" ajak Reno tiba-tiba.

Reina yang sedang minum air putih dari botol minum yang dia bawa mendadak menghentikan minumnya.

"Maaf,Reno. Sepertinya nggak bisa.. Makasih yaa tapi.. aku soalnya ada janji bareng Luna hari ini, iyakan Lun?." Ucap Reina menolak ajakan Reno secara halus.

"Oh iyaa..iya.. sorry banget. Ren.. Next time kali yaa.. kita duluan yaa." Ucap Luna yang agak kaget namun segera mengerti dengan kode yang diberikan Reina dan mengajaknya untuk pulang.

"Ya udah deh.. kalian berdua hati-hati yaa.." ucap Reno pasrah.

"Ok Ren..thank you." Balas Reina yang mengikuti Luna dari belakang.

❄❄❄

Beberapa jam kemudian…

"Halo Kan.. elu sibuk nggak. Yuk ngumpul sini..cerita-cerita.. di rumah Reina.. "

"Nggak sih.. okay.. gue sepuluh menit lagi nyampe." Ucap Kania yang sudah nggak sabar menemui kedua sahabatnya.

Setelah lima belas menit kemudian, Kania datang dengan sopir pribadi keluarga. Dia pun turun dari mobil dan segera bergegas menemui kedua sahabatnya.

Letak rumah Kania, Reina, dan Luna ternyata tak jauh karena mereka bertiga sama-sama tinggal dalam Kawasan Elite salah satu perumahan di Jakarta.

"Hai Guys!" sapa Kania sesaat setelah datang ke rumah Reina.

"Hai Kania.. yuk sini masuk." Ucap Reina yang bersemangat ketika sahabatnya telah datang.

"Kan.. sini deh.. gue ada cerita…" ucap Luna mengajak Kania masuk ke dalam kamar Reina.

"Cerita apa sih.. bikin gue penasaran." Balas Kania sembari meletakkan tas selempangan di atas meja kecil di dalam kamar Reina.

Mereka pun kemudian duduk berjejer di sofa yan ada di dalam kamar Reina sembari menikmati cemilan yang ada di atas meja.

"Aah.. Kania.. biasa tuh Luna.. pasti gosip aja.." balas Reina yang menebak sepertinya Luna akan menceritakan kejadian hari ini di sekolah.

"Hahahhaa.. bukan gosip Kan.. gue liat sendiri tadi.." ucap Luna sembari tertawa.

"Ah..kalian ini.. gue makin penasaran.. gimana tadi ceritanya.." balas Kania yang semakin penasaran mendengar cerita kedua sahabatnya.

"Tadi tuh kita kan latihan ekskul basket di sekolah. Terus tau kan elu ada dua cowok populer di sekolah." Ucap Luna memulai ceritanya.

"Kak Jihoo sama Reno yaa.." tebak Kania lantang.

"Seratus buat elu..nah…tadi tuh mereka tanding basket seru banget. " balas Luna bersemangat.

"Terus siapa yang menang tadi Kan?" tanya Kania penasaran.

"Tipis sih tadi.. yang menang kak Jihoo.. heboh banget pokoknya tadi.." jawab Luna menjelaskan.

"Waah.. tau gitu gue dateng ya tadi ke sekolah..coba ekskul music juga hari minggu.." ucap Luna sedikit kecewa.

"Iyaa.. kalo elu dateng sih udah pasti tambah heboh secara ada highlight yang belum gue ceritain." Ucap Luna memberikan teka-teki pada Kania.

"Highlight apa? Tuh kan ada yang gue ketinggalan..ada kejadian apa lagi?" tanya Luna yang semakin heboh mendengar ada sesuatu yang belum Luna ceritakan padanya.

"Lun..elu mah.. bukan highlight tau.. " ucap Reina yang mulai berbicara padahal semenjak tadi hanya ikut mendengarkan kedua sahabatnya heboh bercerita.

"Tadi.. Reina mau diajak pulang bareng Reino." Ucap Luna sembari tersenyum.

"Reno?? Tuh anak suka sama Reina????" ucap Kania to the point.

"Kalau dari ngeliat gelagatnya dari pagi tadi sih sepertinya iya.." goda Luna sembari melirik Reina yang terdiam sembari dengan pipi yang memerah.

"Wow.. blak-blakan banget tuh anak.. trus gimana.. kalian pulang bareng, Rei?" tanya Kania penasaran.

"Enggak sih.. gue tolak tadi.. gue bilang gue ada janji sama Luna." Balas Reina menceritakan kejadian tadi pagi.

"Iya Kan.. gue dijadiin tameng." Goda Luna sembari tertawa.

"Hush..tameng apaan? Kita kan emang pulang bareng." Ucap Reina sembari tertawa.

"Lha kenapa elu tolak Rei.." tanya Kania yang masih penasaran.

"Gue sebenernya nggak sreg.. feeling gue sih mengatakan nih cowok banyak ceweknya. Tapi nggak tau lho ya bener apa nggak. Tapi yang jelas.. hati gue mengatakan.. jangan deh.." ucap Reina menjelaskan.

"Tapi dicoba dulu nggak papa sih Rei. Sebenernya Reno itu temen gue dari jaman SMP. Dia emang populer banget di sekolah dari dulu. Tapi kalau banyak ceweknya sih, gue belum pernah liat. Mungkin kalau beberapa kali jadian, gue tau. " ucap Luna menjelaskan gimana dulu Reno saat di bangku SMP.

"Kalau gue mending jangan deh sama Reno, Rei. Sorry banget gue ngomong kayak gini. Tapi feeling gue sepertinya sama kayak Elu Rei.. tapi mah.. itu kan kehidupan elu Rei.. hubungan elu adalah pilihan elu sendiri. Kan nanti yang bakal ngejalanin itu semua kan elu. Jadi kita hanya ngasih saran aja yang terbaik bagi elu. " ucap Kania bijak.

"Iya sih.. mending pokoknya elu pikirin lagi deh.. diliat dulu karakter orangnya gimana..yang penti g kalau orangnya baik dan setia, pasti kita berdua bakal dukung elu." Balas Luna menambahkan.

"Thanks ya Guys…gue juga masih bingung sama perasaan gue. Tapi sebenarnya.." ucap Luna menghentikan ceritanya.

"Sebenernya apa Rei??" tanya Luna dan Kania Serentak.

"Gue kok sepertinya ada feeling ya sama Kak Jihoo."

"Kak Jihoooooooo?????" balas Luna dan Kania serentak.

"Elu serius Rei?" tanya Luna memastikan.

"Sepertinya gitu." Ucap Reina malu-malu.

"Waah ternyata cinta nggak bisa ditebak ya.." ucap Kania sembari tertawa.

❄❄❄

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

haru2403creators' thoughts