webnovel

11. Prom Night

Seminggu kemudian..

Reina tampak sendirian di kamarnya. Ada beberapa lembar kertas berisi sketsa dress yang telah diwarnai sesuai dengan yang Reina inginkan agak berserakan di atas meja belajarnya. Beberapa pensil dan pensil warna juga tampak tak beraturan disana.

Namun Reina masih fokus pada salah satu kertas di atas meja belajar. Dia terus menggambar pada salah satu sketsa desain dan sesekali menghapus sketsa yang dia rasa kurang dan kembali merapikannya.

Sejak mengunjungi salah satu fashion week tahunan di Jakarta beberapa waktu lalu, dia menjadi sangat tertarik untuk mendesain baju. Meskipun sejak kecil dia memang mahir dalam menggambar, dia baru memiliki keinginan untuk mendesain beberapa model pakaian beberapa waktu ini.

Setelah menyelesaikan salah satu desain, Reina kemudian membuka laptop dan mulai mencari beberapa informasi mengenai desain dan fashion. Pandangan matanya tertuju pada salah satu informasi mengenai desainer dan karya-karyanya yang telah mendapatkan apresiasi di dunia internasional.

Banyak ilmu baru seputar desain yang dia dapat saat mencari literasi fashion di internet, dia pun mencari beberapa workshop yang dapat dia ikuti untuk belajar fashion desain di Jakarta. Meskipun saat ini dia belum memiliki pandangan untuk jurusan nanti yang dia pilih untuk melanjutkan kuliah, dia sangat tertarik untuk mempelajari desain.

Reina pun kemudian mendaftar di salah satu workshop fashion desain yang ada di Jakarta. Jadwal workshop yang ada di akhir pekan dan dapat menyesuaikan jadwal membuatnya tenang karena dia tak usah meninggalkan ekskulnya.

Beberapa hari kemudian..

Reina telah bersiap-siap untuk mengikuti workshop fashion yang telah dia daftar beberapa waktu lalu. Dia sudah tak sabar untuk belajar mengenai desain. Pukul sembilan pagi, Reina menaiki mobil yang dikendarai sopir pribadi keluarganya, jalanan Jakarta pagi itu sudah mulai ramai karena akhir pekan.

Perjalanan Reina dari menuju workshop sekitar tiga puluh menit. Tak berapa lama tibalah dia di workshop yang dia ikuti. Reina pun langsung diarahkan untuk menuju salah satu ruangan agak besar di bagian tengah lantai dua gedung itu. Disana telah banyak peserta lain yang telah duduk di bangku mereka masing-masing.

Reina diarahkan di salah satu bangku yang terdapat di bagian ketiga dari belakang. Di atas meja telah disediakan buku gambar untuk mendesain, alat tulis hingga pensil warna untuk menggambar.

Lima menit kemudian kelas di mulai. Ada beberapa tutor atau pengajar yang memberikan arahan pagi itu. Pagi itu ada dua materi yang diajarkan. Selain pemberian materi, Reina juga diberikan arahan untuk praktik mendesain baju sesuai dengan tema yang diberikan. Mereka pun fokus mengerjakan desain dan berusaha untuk membuat karya yang baik. Setelah beberapa menit mendesain pakaian dengan tema yang diberikan, mereka diberikan waktu untuk menjelaskan hasil karya yang mereka buat, mulai dari hasil desain, jenis kain, dan untuk acara apa.

Para peserta sangat antusias mengikuti workshop hingga akhir. Semua tampak bersemangat mendengarkan presentasi dari masing-masing peserta. Mereka saling berkenalan serta bertukar pikiran mengenai desain dan fashion. Reina pun menjadi lebih percaya diri menjelaskan mengenai desain yang dia buat serta juga mendapat banyak teman baru hari itu.

Keesokan harinya....

Pagi itu sekolah pulang lebih awal dari biasanya. Luna dan Kania telah pulang duluan karena mau fitting dress lebih awal. Sedangkan Reina masih menyelesaikan tugas kesenian yang kemarin tak bisa dia kumpulkan karena sakit.

Untungnya guru kesenian Reina memakluminya dan menerima tugas tersebut seusai pulang sekolah.

"Rei… mau pulang?" panggil seseorang dari kejauhan saat Reina keluar dari ruang guru.

"Oh kak Jihoo.. iya kak…kakak nggak pulang?" Jawab Reina sembari tersenyum.

"Kakak masih ada urusan di sekolah. Padahal sebenernya hari ini enak banget karena pulang lebih awal. Tapi mau gimana lagi. OSIS masih ada rapat. Dan besok kan ada event penting setahun sekali. Jadinya lebih sibuk dari hari biasa." Ucap Kak Jihoo menjelaskan.

"Waah.. semangat kak.. kak hebat banget yaa. Banyak banget kegiatannya.. OSIS, basket, Olympiade..apa nggak capek kak?.." ucap Reina sedikit khawatir.

"Nggak sih Rei.. sudah terbiasa mungkin. Lagian.. kakak sudah diberi tanggung jawab untuk tugas tersebut. Jadinya capek pun nggak terasa. By the way tau darimana kegiatan kakak…" ucap Kak Jihoo keheranan.

"Ohh.. itu.. itu kan sudah termasuk bahan informasi sekolah kak.. dari anak kelas sepuluh sampe kakak kelas dua belas pasti tau semua." Ucap Reina sembari tertawa.

"Aah kamu Rei.. bisa aja. Lagian siapa juga yang kepo kegiatan kakak.." ucap Kak Jihoo ikut tertawa.

"Kak..kak….mana mungkin seisi sekolah nggak tau kegiatan kakak. Secara kakak populer banget di sekolah.. " ucap Reina dalam hati.

"Drrrt….drrrt….." tiba-tiba smartphone Reina berbunyi.

Sebuah panggilan tak terjawab dari Luna. Reina pun teringat pada janjinya pada kedua sahabatnya untuk mengambil gaun yang akan mereka kenakan di butik langganan Luna.

"Kak.. maaf.. Reina balik duluan yaa.. semangat buat rapatnya.." ucap Reina pamit pada Kak Jihoo.

"Iyaa..makasi Rei.. kamu juga hati-hati di jalan yaa.." ucap Kak Jihoo sembari tersenyum.

"Iyaa kak.. " ucap Reina sembari berlalu meninggalkan kak Jihoo.

Sebenarnya Reina ingin mengobrol lebih lama dengan kak Jihoo. Tapi mau bagaimana lagi.. dia ada janji dan tak ingin mengecewakan kedua sahabatnya jika tak bisa datang kesana.

Beberapa jam kemudian….

"Halo Rei.. elu udah dimana?" tanya Luna saat menelepon Reina.

"Gue udah di depan.. ntar lagi masuk…kalian tunggu sebentar yaa.." Jawab Reina saat turun dari mobil sore itu.

"Ok.. gue tunggu di butik atas biasanya yaa..Kania juga udah disini.." balas Luna sembari menginfokan kabar Kania pada Reina.

"Iyaa.. ok..ok..tungguin yaa.bentar lagi sampe." Ucap Reina sembari menutup smartphonenya.

Reina pun mulai memasuki salah satu mall bergensi di Jakarta. Hari ini ketiga sahabat, Reina, Luna dan Kania akan shopping untuk mempersiapkan acara Prom besok malam.

Kebetulan tadi pagi sekolah pulang lebih awal sehingga ketiga sahabat itu dapat mempersiapkan kebutuhan prom lebih awal.

Prom Night SMA New Land merupakan acara tahunan dan rutin digelar setelah dilakukan ujian dan liburan semester. Acara ini juga digelar untuk memilih King dan Queen Prom Night dengan jas dan gaun terbaik.

Pesertanya pun adalah semua siswa sekolah internasional tersebut. Dan di setiap malam pemilihan acara berlangsung, biasanya mereka akan menemukan beberapa pasangan yang jadian setelah mengikuti acara tersebut.

"Luna…Kania…" ucap Reina menyapa kedua sahabatnya yang sudah terlebih dahulu mencoba beberapa gaun dalam butik tersebut.

"Kamu kemana aja Rei.. yuk buruan.. tadi pemilik butik nanyain kamu lho.." ucap Luna memberi tahu Reina.

"Oh iyaa? Desainer Jin mencariku? Aku akan menyapanya dulu.." ucap Reina sembari bangkit dari tempat duduknya dan mencari Desainer Jin yang sedang berada di ruangan lain.

"Desainer Jin? Anda mencari saya?" sapa Reina pada Desainer Jin, sang pemilik Butik tersebut.

"Oh Selamat Siang Reina sshi.. saya mendengar anda juga suka sekali mendesain baju yaa dan anda dari Korea juga." Ucap Desainer Jin ramah.

"Aah.. tidak Desainer Jin.. saya baru memulai mendesain dan belum mahir. Benar Desainer Jin. Papa saya berasal dari Korea. Nama saya Reina Lee." Ucap Reina menjelaskan.

"Saya harap Reina sshi akan terus menekuni desain. Karena saya berharap nanti kita bertemu kembali di Korea dalam peragaan fashion Week." Ucap Desainer Jin menyemangati Reina.

"Terima kasih Desainer Jin. Saya berharap saya dapat mewujudkannya suatu saat nanti." Ucap Reina senang.

Setelah kedua temannya selesai fitting dress yang akan dipakai besok malam, Reina pun mencoba dress yang akan dia pakai. Kania dan Luna tampak kagum saat mengamati gaun yang akan dikenakan Reina.

Bahkan pegawai butik ikut bertepuk tangan saat Reina mengenakan dress ini.

"Rei… kamu cantik sekali.." ucap Luna yang sedari tadi memandang Luna dan segera mengambil smartphonenya untuk memotret Reina.

"Ah yang bener…?" Tanya Reina malu-malu.

"Iyaa.. beneran tau… nih pegawai butik sampe tertegun ngeliatin elu." Ucap Kania yang juga membawa camera digitalnya.

"Makasih guys.. tapi beneran… gue jadi malu.." ucap Reina sembari menutup pipinya yang memerah dengan kedua telapak tangannya.

Sore itu mereka telah siap membawa dress yang akan dikenakan besok.

"Kira-kira kak Jihoo akan menyukainya nggak yaa.." ucap Reina pelan sesaat ketika mobil jemputan mereka datang.

"Pasti suka laah.. pasti kak Jihoo terpesona melihatnya." Sahut Luna meyakinkan Rena.

"Tentu saja Rei.. kamu cantik sekali memakainya. Gue yakin kak Jihoo pasti bakal suka." Lanjut Kania bersemangat.

"Thanks ya guys.. gue harap juga begitu. Well.. meskipun gue nggak tahu perasaan kak Jihoo. Gue harap kak Jihoo melihat gue walau sedetik." Ucap Reina pelan.

"Pastinya laah.. gue yakin kak Jihoo langsung jatuh cinta.." ucap Luna yang membuat pipi Reina memerah.

"Aaah…elu Lun.. jangan bikin gue malu gini.." ucap Reina sembari senyum-senyum.

"Eh…guys..udah vote belum….besok bakal ditentuin King and Queen Prom.." ucap Kania yang kaget setelah melihat notif grup chat sekolah di smartphonenya.

"Belum.. emang kapan mulai votenya..?" tanya Reina keheranan.

"Abis ini.. dimulai jam dua siang. Lima menit lagi.."ucap Luna sembari mengecheck jam tangan yang melekat di pergelangan tangan kirinya.

"Lima…empat…tiga..dua…satu.." ucap Luna yang membaca countdown vote siang itu.

Ada calon yang mereka bisa pilih. Ketiga sahabat ini langsung sibuk memilih pilihan favorit mereka. Ada sekitar dua puluh kandidat di tiap kategori.

"Rei….nama elu ada di salah satu nominasi Queen.." ucap Luna heboh sendiri.

"Nama gue??? nggak salah Lun? Gue kan anak baru. Mana mungkin bisa masuk nominasi." Ucap Reina keheranan.

"Beneran..??? nih liat kalau elu nggak percaya.." lanjut Luna meyakinkan Reina.

"Iyaa.. bener kata Luna, Rei.. gue aja masih nggak percaya dengan apa yang gue liat dan gue baca barusan." Ucap Kania bersemangat.

Akhirnya Reina mencoba mengecheck situs voting..apa benar yang dikatakan oleh kedua sahabatnya ini.

"Beneraaan ada gue lho… ini serius???" ucap Reina yang sontak kaget melihat nama dan fotonya muncul di situs sekolah.

"Semoga elu dan kak Jihoo kepilih untuk King and Queen Prom besok." Tambah Luna bersemangat.

"Amiin.." balas Kania ikutan bersemangat.

Sedangkan Reina hanya tersipu malu sembari berharap seandainya itu nyata dan bisa terjadi.

"Aah..udah aah guys..gue nggak mau terlalu berharap.. yuk kita balik.." ucap Reina mengajak mereka pulang hari itu.

"Iya..iyaa..eh kalian pengen beli es krim dulu nggak.. mumpung disini nih..ada es krim yang enak.." ajak Kania bersemangat.

"Seriusan? Gue sih ayo aja.." ucap Reina setuju.

"Tentu gue nggak nolak.. yuk cabut.." ucap Luna sembari memberesi barang-barang yang di bawanya dan berjalan ke luar butik menuju toko es krim tak jauh dari sana.

❄❄❄

Keesokan harinya…

Tibalah saat yang ditunggu semua siswa New Land. Hari ini akan diadakan Acara Prom yang diadakan setahun sekali. Sore itu sekolah telah ramai di datangi para siswa.

Para panitia sudah stand by sejak sore untuk memastikan kelancaraan acara. Sebelumnya mareka sudah menata panggung sejak kemarin sore. Dan para siswa yang akan tampil baik bernyanyi maupun menari sudah melakukan gladi resik tadi pagi.

Meskipun acara baru dimulai satu jam lagi namun sebagian besar siswa telah memasuki Hall Basket, tempat acara prom berlangsung, sedangkan yang lain ada yang masih ada di luar sekolah dan ada juga yang masih dalam perjalanan.

Panggung pun sudah didekor dengan cantik dan untuk siswa yang datang malam ini telah disediakan meja bundar lebar dengan kursi yang sudah tersusun rapi dengan dekorasi cantik.

Terlihat juga beberapa alat musik untuk band juga telah tersedia di atas panggung. Dan beberapa siswa sudah naik panggung untuk bernyanyi malam itu.

Kak Jihoo sangat tampan malam itu dengan memakai Tuxedo hitam yang membuat ketampanannya semakin memancar. Dan Reno memakai setelan jas putih yang juga membuat cewek di sekolah terpana saat mereka berdua memasuki tempat diadakan prom.

"Kak Jihoo…" panggil Reno saat mereka bertemu malam itu.

"Hai Ren.. " ucap Kak Jihoo sembari menyalami Reno yang menghampirinya.

"Sepertinya sudah mau mulai ya acaranya.. tapi sepertinya belum pada datang." Ucap Kak Jihoo sembari memandangi sekitar Hall.

"Iya.. bener kak.. ini MC acara udah siap-siap mau naik ke panggung. Tapi kayaknya aku nggak ngeliat Reina, Luna, dan Kania." Ucap Reno yang menyadari Reina belum datang dan segera meneleponnya.

"Drrrt…drrt…" terdengar suara nada sambung dalam telepon namun Reina tak mengangkat telepon dari Reno.

"Nggak diangkat Kak.." ucap Reno sedikit kecewa.

"Apa mereka memang tidak datang malam ini." Ucap Kak Jihoo yang juga mencoba menghubungi Reina namun juga tak diangkat.

Setengah jam kemudian…

Reina datang dengan kedua sahabatnya, Kania dan Luna. Setelah mereka datang dulu ke salon untuk make up dan menata rambut. Dan hal itu membuat mereka datang terlambat setengah jam dari jadwal prom berlangsung.

Tiga gadis cantik dengan gaun cantik dan make up yang sempurna membuat semua mata tertuju pada ketiga sahabat ini. Dan tak terkecuali Kak Jihoo dan Reno.

Keduanya pun langsung menemui Reina, Luna dan Kania. Ketiga sahabat itu berjalan menuju sebuah meja di Aula. Disusul oleh Reno dan Kak Jihoo.

"Jihoo.. bisa minta tolong ke sini dulu.." ucap Kak John salah satu panitia malam itu.

"Okay sebentar yaa..John.. gue kesana habis ini…" ucap Jihoo yang kemudian berjalan menuju tempat kumpul panitia.

Kak Jihoo pun tampak sibuk berdiskusi dengan beberapa panitia. Sebagai seorang Ketua OSIS, kak Jihoo ikut membantu ketua pelaksana kegiatan malam itu yaitu kak John yang juga merupakan wakil ketua OSIS.

Reina, Reno, Kania dan Luna pun kemudian melanjutkan langkah mereka ke sebuah meja di bagian agak pinggir dan duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Rei.. kamu kok nggak jawab teleponku?" ucap Reno segera setelah Reina menuju sebuah meja dan duduk di kursi yang telah disediakan.

"Elu nelepon aku Ren? Sorry..sorry.. gue nggak tahu." Ucap Reina sembari mengecheck smartphone yang dibawanya.

Kak Jihoo tiba-tiba duduk di sebelah Reina setelah mengurus beberapa urusan dengan anggota OSIS yang lain.

"Hai Kak.." sapa Reina malu-malu.

Baru kali ini dia memakai gaun cantik di depan kak Jihoo. Karena sebelumnya dia memakai gaun yang formal karena dress code pertemuan hari itu.

"Hai Reina.. aku kira kamu tak datang malam ini." Ucap Kak Jihoo sembari memandang wajah Reina.

"Tadi agak lama di salonnya kak.. jadinya agak telat." Ucap Reina menjelaskan mengapa dia telat datang ke Prom.

"Rei..kamu cantik banget malam ini.." ucap Kak Jihoo sembari menatap Reina tiba-tiba.

"Ma….makasih kak.." ucap Reina gugup.

Baru kali ini dia mendengar langsung pujian kak Jihoo yang membuat pipinya memerah.

"Oh My God..kenapa aku deg-degan gini…" ucap Reina dalam hati.

"Selamat malam teman-teman semuaaaa.." tiba-tiba dari atas panggung dua orang MC memulai acara inti malam hari ini.

"selamat malaaaam…" balas siswa New Land serentak.

"Kalian pasti nggak sabar siapa yang terpilih menjadi King dan Queen Prom malam ini???" lanjut salah satu MC yang membuat para siswa antusias menunggu siapa yang akan terpilih.

"Kalian sudah vote beluuumm…"lanjut MC sembari menggoda para siswa yang sudah tak sabar menanti juaranya.

"Sudaaaaaah.." balas para siswa serentak.

"okay..dalam hitungan mundur lima detik kita buka hasil votenya yaa.." ajak MC bersemangat.

"Limaaaa…empaaat…tigaaa..duaaaa…saaatuuuu…" balas para siswa kompak.

Kedua MC ini pun berhenti sejenak. Kemudian salah satu MC membuka amplop dan tersenyum melihatnya.

"Baik…akan saya bacakan pemenang KING of Prom malam ini.. jatuh padaaaaa….Seo Jihoo…"

"Kemudiaaan… QUEEN of Prom malam ini jatuh padaaaaaaa…..FRESHA….."

"Selamat untuk kalian berdua.. dimohon untuk naik ke atas panggung untuk memakai mahkota king and queen prom malam ini…tepuk tangan semuanyaaaa…" ajak para MC kepada penonton yang hadir malam itu.

Sorak sorai siswa yang hadir menambah kemerian prom night malam itu. Mereka sangat kagum serta memuji King dan Queen Prom Night yang terpilih malam itu.

Fresha yang dikenal juga sebagai teman dekat kak Jihoo membuat ketiga sahabat ini panik. Dan merupakan salah satu kakak kelas yang populer, selain cantik, jago ngedance, dan sering tampil sebagai foto model di majalah remaja yang lagi hits di Indonesia.

Semua bertepuk tangan dengan kencangnya. Terkecuali ketiga sahabat Reina, Kania, dan Luna. Luna dan Kania terus memandangi Reina yang masih mencoba memberikan senyuman tipisnya.

Jihoo yang mendengar dia menjadi King malam ini hanya bisa shock dan mau nggak mau dia harus maju ke atas panggung. Sedangkan Fresha dengan muka yang sumringah dan berbunga-bunga maju ke atas panggung.

Mereka pun berdua menerima mahkota sebagai King dan Queen Malam itu. Dan dipersilahkan menyampaikan sepatah dua kata.

"Terima kasih yang sudah vote.." ucap Seo Jihoo singkat.

Giliran Fresha yang akan memberikan ucapannya.

"Terima kasih temen-temen yang udah vote aku. Di malam yang bahagia ini.. aku pengen bilang sesuatu yang udah aku simpen dari lama." Ucap Fresha pelan yang di sambut sorak sorai para siswa.

"Jihoo.. aku suka sama kamu.. mau nggak kamu jadi pacarku??" tanya Fresha spontan dan to the point.

Reina sudah tidak sanggup mendengar kelanjutan pengakuan Kak Fresha pada kak Jihoo dan memilih untuk segera pulang dan pergi dari tempat itu.

Kania dan Luna berusaha mengejarnya, namun langkah mereka berhenti setelah melihat pesan dari Reina.

"Lun..Kan..gue balik duluan.. kalian have fun ya disana. Sorry.. gue pengen sendiri dulu." ucap Kania yang membaca pesan Reina.

"Lun.. elu yakin kita nggak perlu kejar Reina.." tanya Kania yang khawatir melihat sahabatnya.

"Udah Kan.. kita percayain ini sama Reina.. biarin dia nenangin diri dulu. Biarin dia sendiri.. nanti kalau udah mendingan baru samperin dia.." balas Luna menenangkan Kania.

❄❄❄

Reina terus berjalan menuju pintu sekolah. Namun langkahnya terhenti setelah mendengar ada yang memanggilnya.

"Reinaaaa..tungguuuu…." Panggil seseorang yang membuat Reina berhenti berjalan.

Reina pun menoleh ke belakang dan melihat Reno berusaha menghampirinya.

"Oh elu Ren…ada apa…" tanya Reina berusaha bersikap biasa saja.

"kamu mau pulang, Rei.. biar aku anterin yaa.." ucap Reno menawarkan diri.

"Nggak usah Ren.. makasi.. kali ini maaf banget.. gue mau pulang sendiri." Ucap Reina berusaha menolak dengan sopan.

"Rei..please aku anter aja yaa..daripada kamu kenapa-napa.. aku khawatir banget." Lanjut Reno berusaha membujuk Reina.

"Nggak usah Ren..i'm fine.. Ren..kenapa elu baik banget sama gue.. elu pasti tahu dan melihat apa yang terjadi disana. Dan maaf juga kalau gue harus ngomong dalam situasi ini.. maaf gue nggak bisa terima cinta elu Ren..", balas Reina yang tiba-tiba menjawab pertanyaan Reno beberapa waktu lalu.

"Aku tahu Rei.. aku bukan sebaik Kak Jihoo. Bukan setampan dan sekeren kak Jihoo. Tapi please beri aku kesempatan Rei.. aku kayak gini karena aku sayang kamu Rei. Aku care sama kamu.." ucap Reno berusaha menjelaskan.

Meskipun dia ditolak saat itu, Reno tak pantang menyerah. Dia berusaha agar tetap ada di sisi Reina di saat Reina bersedih seperti saat ini.

"Makasih Ren..udah care sama gue. Tapi maaf gue pengen sendiri dulu." Ucap Reina yang segera pergi dan menaiki taksi di depan sekolah.

"Rei…reinaaa…" Reno mencoba memanggil Reina dari kejauhan namun dia sudah menaiki taksi dari pergi dari acara itu.

❄❄❄

Keesokan harinya….

Reina hanya terbaring di kamarnya sehari setelah prom berakhir. Kebetulan hari itu minggu sehingga tak ada kegiatan belajar di sekolahnya.

Meskipun dia tahu, hari itu ada latihan rutin ekskul basket seperti biasanya. Namun rasanya tak ada lagi tenaga untuk bangkit dari tempat tidurnya. Pikirannya kembali teringat acara prom tadi malam dan juga kak Jihoo.

"Drrrt….drrrt.." terdengar suara smartphone Reina berbunyi.

"Halo Rei. Kamu dimana? Kamu nggak latihan?.." terdengar suara Luna dari balik telepon.

"Maaf Lun.. untuk hari ini aku ijin nggak latihan dulu." Ucap Reina terdengar lemah.

"Are you okay, Rei? Kamu sakit?" tanya Luna cemas.

"I'm okay Lun.. tapi mungkin butuh waktu istirahat." Ucap Reina yang tak bisa menjelaskan perasaannya saat itu.

"Okay.. take care yaa Rei.. kamu istirahat aja. Nanti aku infoin ke Coach." Ucap Luna perhatian.

"Thank You ya Lun.." ucap Reina yang kemudian mengakhiri percakapannya dengan Luna di telepon.

Reina kemudian berbaring di dalam kamarnya. Ternyata sangat menyakitkan rasanya patah hati. sebuah perasaan yang dia baru bertama kali Reina rasakan.

Semua perasaan di dalam hatinya menjadi sebuah luka hati yang pedih. Di dalam pikirannya, Reina masih menyesalkan mengapa dia harus mengalami ini semua. Mengapa kisah cintanya bertepuk sebelah tangan. Padahal dia berharap kak Jihoo juga menyukainya.

Mengapa dia harus menyukai seseorang yang tak menyukainya. Mengapa ini terasa menyakitkan. Mungkinkah nanti dia akan menemukan seseorang yang benar-benar menyukainya. Apakah itu nanti cinta sejati. Dimanakah dia akan menemukan sebuah cinta sejati.

Banyak pertanyaan yang muncul dalam pikirannya malam itu. Reina kembali merenung tentang apa yang salah padanya. Mungkin kesalahan terbesarnya adalah dia adalah seorang new comer.

Seseorang yang baru muncul dan baru datang dalam hidup kak Jihoo. Mungkinkah aku salah karena mencintainya. Dan berharap semua perhatian dan kasih sayang kak Jihoo hanya untuknya.

Namun dia tersadar.. seberapa keras dia melupakan peristiwa tadi malam, kejadian itu masih terbayang dibenaknya.

❄❄❄

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

haru2403creators' thoughts