Sebuah Mimpi
"Sepertinya ada yang datang, Sya." Rold berkata dengan masih memeluk Keysha. "kau jangan marah lagi, ya. Aku janji tidak akan pernah berbuat yang tidak pantas padamu." Keysha hanya mengangguk dia juga tidak bisa membayangkan jika harus terpisah pergi dari pria yang sangat dirindukan. "kau tunggu di sini, aku akan mengecek ruang tamu." Rod berjalan dengan membawa sapu di tangannya.
Saat memasuki ruang tamu dia bernapas lega, bukan pencuri yang dilihatnya. Ternyata wanita yang telah melahirkannya. Rold masih berdiri di hadapan sang Mommy dengan sapu yang sudah di turunkan ke bawah. Sedang wanita paruh baya itu masih sibuk mengomeli pengawalnya dan masih berjongkok menghadap pengawalnya. Hingga tidak menyadari kehadiran anaknya. Seorang wanita yang lebih tua dari Mommynya terus memberikan isyarat dengan mata, bibir dan tangannya memberitahukan keberadaan Rold. Namun tidak di hiraukan.
Ekhem …. Deheman Rold masih tidak di hiraukan.
Capítulo Bloqueado
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com