Alexandra masih tak bergeming, ia menggeleng lemah dengan air mata yang berhamburan seirama dengan gerak kepalanya. Adam mengusap pucuk kepala Alexandra penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Adam menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Alexandra seraya berkata, "Aku tidak tahu apa masalahmu, Kaysha. Sehingga, kau menginginkan nyawaku. Tapi, mungkin itu yang bisa aku lakukan asal kau bahagia. Tapi, sebelum itu, ijinkan aku egois menikmati waktu bersamamu walau sehari." Adam berkata dengan tersenyum, dan ibu jarinya mengusap air mata Alexandra yang terus mengalir. Ia menarik wajah Alexandra hingga berada dalam pelukannya. Alexandra diam membisu dengan air mata terus mengalir.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com