Simon pikir, dia hanya perlu meyakinkan satu hal. Menjawab rasa penasaran yang selalu mengambang dalam pikiran. Namun begitu dia mulai menemukan setitik jawaban atas rasa penasaran tersebut, yang ada dia justru takut. Begitu banyak gejolak membumbung tinggi memenuhi relung hatinya. Terasa seperti akan meledak sebentar lagi. Saking banyaknya sampai membuatnya hampir susah untuk bernafas.
Selain itu, Simon tak bisa mengalihkan pandangan dari manik kecoklatan di depannya. Seolah terperangkap dalam iris cokelat terang yang manis. Meski Simon sendiri tak yakin apakah mata seseorang memiliki rasa. Lupakan itu, yang harus dia lakukan sekarang adalah melepaskan diri dari jeratan mata Ashley. Dia merasa begitu memalukan karena tak bisa mengendalikan emosinya hanya karena seorang pria.
"Aku bukan mainan.... Aku bukan benda mati, jadi berhentilah mempermainkan ku dan menganggapku tidak berharga."
DEG
'Perasaan apa ini?'
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com