webnovel

FIRE AND LOVE

Asa asima seorang gadis muda dan dingin mengidap penyakit TGA (Transposition of the great arteries) yang bercita-cita ingin menjadi seorang pianis terkenal namun ia harus menjalani hidupnya dengan penuh kekerasan dan kekejaman ayahnya sendiri yang mengidap penyakit OCPD (Obsessive compulsive personality disorder). saat ia mulai putus asa dengan hidupnya, ia tak sengaja bertemu dengan dua sahabat yang berlatar belakang berbeda kim Soo Hyun sosok pria idaman para gadis yang merindukan sosok ibu dan Yoo Soo Jin sosok pria jenius dan bergelar "artis sekolah " yang memiliki rasa bersalah mendalam mengakibatkan dirinya hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua. apakah kedua sahabat itu mampu menolong asa? apakah penyakit asa bisa sembuh? apakah cita-cita asa akan terwujud? mungkih di antara mereka berdua akan ada yang jatuh hati terhadap asa?

Bugis_Syantik · Fantasia
Classificações insuficientes
22 Chs

bintang dan pemburu

"halo, iya aku baru sampai di tempat kerja.kabari aku jika terjadi apa-apa Sudah dulu ya"ujar soo hyun melangkah ke ruangan karyawan.

Ia pun mengganti pakaiannya dengan pakaian seragam pelayan di restoran tempat ia bekerja. Dengan keramahan dan ketampanannya banyak pelanggan datang dari gadis sekolah yang hanya ingin berfoto bersama soo hyun ataupun hanya sekedar melihat. Saat jam istirahatnya datang, soo hyun seperti biasa membuang sampah di belakang gedung restoran itu terlebih dahulu. Ia tak sengaja melihat pembullyan yang di lakukan segerombolan anak laki-laki berseragam sekolah,awalnya ia tak ingin ikut campur namun salah satu anak yang di bully itu berlari ke  belakang badan soo hyun dan meminta pertolong padanya.

"hei paman berikan dia pada kami.dia masih punya hutang dengan kami"ujar anak berambut acak-acakan yang mencoba meraih tangan anak yang bersembunyi di balik soo hyun.

"jangan menyentuhnya brengsek, tanganmu terlalu kotor"ujar soo hyun sambil mengambil ancang-ancang. Ia pun mengeluarkan jurusnya dan hanya hitungan detik anak itu langsung tersungkur jatuh. Melihat temannya jatuh  yang lain mencoba memukul soo hyun, dengan santai soo hyun meladeni semua anak itu.Dalam hitungan menit, semua anak yang membully jatuh dan merintih kesakitan.

"soo hyun, kenapa dengan mereka?"ujar teman kerja soo hyun yang baru datang namun kaget melihat banyak anak yang merintih kesakitan di tanah.

"aku sedang bersenang-senang,aku lupa kapan terakhir kali aku memukul makanya aku pemanasan dengan anak nakal ini.oh iya kenapa kau kemari? Bukannya jam istirahatku belum habis"ujar soo hyun sambil meregangkan ototnya.

"aku kemari karena khawatir padamu. Biasanya kau cepat membuang sampah sedangkan hari ini tidak makanya aku ingin memastikannya saja. Baiklah lanjutkan saja, ingat cepat masuk udara cukup dingin"ujar teman kerjanya meninggalkan soo hyun dan masuk kembali ke pintu restoran.Melihat soo htun sibuk berbicara, anak nakal itu berhasil melarikan diri agar tidak di pukul oleh soo hyun lagi.

"hei... Aku belum selesai. Sialan kembali!!!"ujar soo hyun memaki anak nakal itu.mereka yang di bully pun menghampiri soo hyun dan berterima kasih atas bantuan soo hyun.

"wajah kalian sangat parah.pulanglah ke rumah kalian dan obati,paham.Dan satu hal lagi,Kalian semua harus kuat dan lawan dia, mereka semua itu hanya pengecut bersuara besar jika kalian memukulnya satu kali tinju maka dia akan berlutut padamu. Paham?? "ujar soo hyun merapikan seragamnya dan masuk untuk makan.

Melihat wajah anak-anak yang di bully ia teringat saat pertama kali ia menolong asa dari amukan ayahnya. "Wajahnya asa bahkan lebih parah dari wajah anak-anak itu"ujar soo hyun dengan nada kecil.

"kau berkata sesuatu"ujar teman kerjanya menyantap menu makan siangnya.

"tidak, makanlah. "ujar soo hyun melanjutkan makan.

Setelah makan, ponselnya berdering.

Setelah di buka,ternyata pengingat hari ini dia harus menemani asa ke rumah sakit untuk mengecek kesehatan jantung asa. Ia pun bergegas menyelesaikan kerjanya dan pergi ke perpustakaan menemui asa.

Sesampainya di sana, ia melihat asa memainkan sebuah lagu dengan piano. Tampak wajah asa sangat berseri dengan senyuman yang menawan,orang-orang yang menyaksikan di buat terdiam dan hnya menghayati lantunan nada dari piano asa.

"kau terlambat 10 menit"ujar asa menghampiri soo hyun sambil tersenyum manis.

"maafkan aku nyonya lain kali akan ku ulangi lagi agar aku selalu penasaran awal lagu piano yang kau bawakan tadi"ujar soo hyun sambil memakaikan asa mantel musim dingin. Mereka pun keluar dan menuju ke halte bus terdekat,

"soo hyun setelah lulus mengapa kau tak pernah lagi menggunakan motormu?.Ku lihat hanya terpajang di rumahmu saja"ujar asa berjalan sambil menggenggam tangan soo hyun

"di atas motor aku tak akan mendengarkan suaramu dengan baik, aku tak akan bisa tidur di pundakmu jika aku kelelahan,lalu aku juga tidak bisa berjalan bersamamu seperti ini. makanya aku menyimpannya saja dan memilih bus hanya untuk selalu bersamamu seperti sekarang ini"ujar soo hyun merangkul asa.

Mereka pun masuk ke rumah sakit, asa duduk di kursi sambil melihat berita di televisi sedangkan soo hyun tampak membuat janji di resepsionis dengan salah satu dokter ahli jantung.

"sejam lagi kau akan menemui doktermu, ayo kita pergi makan terlebih dahulu"ujar soo hyun mengajak asa ke kantin rumah sakit.

Mereka pun menyantap makanan yang mereka pesan, saat soo hyun selesai menyerumput mienya dan menghadap ke asa terlihat wajahnya penuh dengan kuah bumbu mie.Awalnya asa menertawakannya namun ia dengan lembut mengambil tisu dan membersihkannya,

"kenapa kau sangat tampan? itu membuat hati berdebar"ujar asa mengelus rambut soo hyun. Dengan pujian itu soo hyun salah tingkah di buatnya,Ia hanya tertunduk malu dan cepat-cepat menghabiskan makanannya sedangkan asa tersenyum lebar karena tingkah soo hyun.

Mereka pun menemui dokter di ruangannya,setelah menjalani beberapa pemeriksaan mereka di minta menunggu karena bosan mereka pun akhirnya pergi ke atap rumah sakit.Tampak perkotaan dari atas sangat sibuk,lalu lalang kendaraan dan papan iklan menambah bising perkotaan.

"lihat foto soo jin"ujar asa mengarahkan pandangan soo hyun ke papan iklan yang terdapat foto soo jin.

"jadilah bintang di antara para pemburu maka kau akan terlihat paling terang. Wow aku tak menyangka dia punya kutipan yang bagus juga"ujar soo hyun mengambil ponsel dan memotret papan iklan itu.

"kau tahu maksudnya soo hyun? "ujar asa.

"dari dulu dia selalu bilang kepadaku dia ingin menjadi sebuah bintang agar jika aku berjalan di gelapnya malam aku dapat melihatnya dan melihat sekitar.Dia sangat ingin menjagaku"ujar soo hyun

"berarti kau pemburunya dan dia bintangnya. Tapi mengapa dia ingin menjagamu? "ujar asa penasaran

"aku juga tidak tahu semenjak aku mengenalnya dia seperti saudaraku sendiri, kami sering berbagi Kasih sayang kakak hyun bi, pelajaran, perasaan bahkan tempat tidur sampai sekarang kami melakukannya.jika aku bertanya pertanyaan itu dia selalu bilang padaku aku tak ingin kesalahan yang sama aku perbuat lagi aku ingin menjagamu seperti kakakmu dan akrab seperti sahabatmu. Terkadang Dia membuatku iri aku tak tahu isi kepalanya sedangkan dia tahu semua tentangku"ujar soo hyun memandang papan iklan foto soo jin.setelah puas mereka pun akhirnya turun dari atap rumah sakit itu dan pergi ke ruangan dokter tadi untuk mengecek hasil laporan kesehatan asa.

"keadaan jantungmu stabil dan tekanan darah yang jantungmu pompa juga baik-baik saja Namun kau harus tetap selalu check up jika kau mengalami sedikit sakit di bagian dadamu.Itu tidak menutup kemungkinan jantungmu bekerja secara abnormal ,jadi aku minta perhatikan konsumsi obatmu dan makanlah teratur" ujar dokter membaca laporan kesehatan asa.

Mereka pun keluar dari ruangan dokter itu dan hendak menuju ke pintu keluar rumah sakit.Namun baru saja hendak melangkah seseorang tanpa sengaja menabrak soo hyun,

"maafkan aku,apa kau baik-baik saja"ujar wanita berjas seperti dokter.

"aku baik-baik saja"ujar soo hyun menolong wanita itu merapikan barang-barangnya yang terjatuh. Setelah menoleh ternyata wanita itu adalah shireen jaya teman sekolahnya dulu saat SMA.

"kalian ada di sini? Siapa yang sakit?"ujar shireen lembut

"asa sedang memeriksakan kesehatannya dan aku mengantarnya"ujar soo hyun

"kau hamil? "ujar shireen menoleh ke arah asa. Seketika soo hyun dan asa kaget mendengar perkataan shireen,

"tidak,aku tidak hamil.sebenarnya aku punya riwayat penyakit jantung aku harus sering check up agar mengetahui apakah jantungku baik-baik saja"ujar asa menerangkan ke shireen.

"baiklah maafkan aku telah menyimpulkan yang bukan-bukan.nanti kita bicara lagi ya aku harus pergi sekarang membantu seorang dokter,sampai jumpa lagi"ujar shireen yang mulai berlari ke arah bangsal.

"apakah itu kode untuk aku harus melamarmu segera?"ujar soo hyun.

Asa hanya tersenyum kecil dan mencubit lengan soo hyun,mereka pun pulang ke perpustakaan.Namun belum sampai di perpustakaan mereka sudah di hadang oleh yun-mi dan soo jin akhirnya mereka pergi ke sebuah tempat makan cepat saji dekat perpustakaan dan berbincang santai hingga malam.

Saat di perjalanan pulang, seharusnya soo jin turun lebih dulu dari soo hyun.Namun soo jin tak turun, ia akan menginap di rumah soo hyun dan ingin memberi pelajaran pada orang yang mengancam soo hyun jika ia masih mengancam.

Sesampainya di rumah soo hyun, ia merakit sebuah alat yang di simpan di mantel musim dinginnya. Soo hyun hanya bisa menyaksikan tanpa tahu apa benda itu setelah selesai di rakit soo jin pun menyimpannya di setiap sudut rumah soo hyun.

"ini adalah radar yang ku buat sendiri.aku sudah memprogramnya jadi aku akan menerangkan cara kerjanya kepadamu, orang yang masuk ke rumahmu bisa kau ketahui lewat ponselmu.Radar ini cukup berbahaya karena jika kau tidak mengetahui orang yang masuk ke rumahmu dan kau memencet tombol ini(sambil menunjukkan ke soo hyun tombol merah di ponselnya)akan ada laser yang keluar dari setiap sudut rumahmu dan secara otomatis pintu rumahmu akan terkunci sampai orang itu benar-benar mati baru pintu akan terbuka dengan sendirinya.radar ini akan bekerja kembali namun menyimpan informasi detail korban yang ia lumpuhkan,waktu kerjanya hanya 10 menit untuk melumpuhkan orang tidak kau kenal itu. Aku juga berencana memasang di mobil kakak hyun bi dan motormu bagaimana menurutmu? "ujar soo jin mengambil air minum dari lemari es dapur soo hyun.

"wow,aku tak tahu ternyata kau jenius juga"ujar soo hyun sambil bertepuk tangan.

"bukan hanya itu, ponselmu itu  juga sudah ku identifikasi jadi kemanapun kau pergi akan tersambung di laptopku jadi jika kakak hyun bi memintaku menjemputmu tinggal ku lihat saja laptopku,kau keberatan?"ujar memakan buah di meja dapur.

"tidak malahan aku senang bila terlambat pulang aku bisa mengawasi rumah. Baiklah pasangkan juga pada ponsel kakak hyun bi jangan lupa di motorku dan mobilnya kakak hyun bi itu akan sangat membantu.terima kasih kau sudah meringankan kecemasanku soo jin"ujar soo hyun sambil menyuap soo jin buah.

"baiklah,balasannya aku tidur malam ini di ranjangmu dan kau tidur di sofa tamu,kau tidak keberatankan? "ujar soo jin meninggalkan soo hyun.

"apa? Hei bukan itu maksudku... "ujar soo hyun mencoba mengejar soo jin.

Akhirnya soo hyun pun tidur di ruang tamu sedangkan soo hyun masih terlihat belum tidur,Ia memasang beberapa alat di kamar soo hyun setelah di rasanya semua terpasang ia pun baru tertidur.

"terima kasih sudah menjaga soo hyun kecilku. Kau anak yang baik, aku berdoa Semoga kau bisa berbahagia dengan seseorang yang kau cinta"ujar ibu soo hyun kepada soo jin. Seketika soo jin tersadar dari mimpinya, ia sedikit takut akan mimpinya menemui ibu soo hyun wajahnya memerah dan berkeringat.

Soo hyun yang baru masuk ke kamarnya mencoba menenangkan soo jin dengan memberikan segelas air,

"kau baik-baik saja? Apakah kau mimpi buruk? "ujar soo hyun mengelap keringat soo jin yang bercucuran di wajahnya.

"aku baik-baik saja"ujar soo jin masuk ke kamar mandi soo hyun. Ia pun langsung menyiram mukanya agar tersadar dan melanjutkan mandi sedangkan soo hyun membuka lemarinya dan menyimpan baju di ranjangnya untuk soo jin pakai.

Setelah selesai mandi mereka pun berkumpul di ruang makan bersama kakak hyun bi untuk sarapan lalu bersama berangkat untuk kembali bekerja namun dalam perjalanan ke kantornya soo jin tak henti memikirkan apa maksud ibu soo hyun mendatanginya walau dalam mimpi.