Ketika mendengar kabar tentang Jun kemarin, Yuta merasa begitu marah. Siapa pun orang itu, dia benar-benar berniat bermain-main dengan mereka. Sejak semalam hingga pagi itu, Yuta melampiaskan amarahnya dengan berlatih pedang di hutan bambu yang berada di samping halaman belakang rumahnya.
Di sini, Yuta bisa berlatih menggunakan segenap kekuatannya. Yuta menyabetkan katananya dan menebas pohon bambu di belakangnya. Namun, Yuta merasakan kehadiran seseorang di belakangnya. Yuta berbalik dan melompat ke arah Niko yang nyaris tertimpa pohon bambu yang baru ditebas Yuta.
Yuta berguling di tanah dengan Niko dalam pelukannya. Yuta perlahan duduk dan mengecek anaknya itu.
"Kau baik-baik saja?" tanya Yuta pada Niko.
Niko malah tersenyum lebar. "Papa kelen. Niko juga mau sepelti Papa."
Yuta terhenyak.
Niko lantas menunjuk ke arah katana Yuta yang tergeletak tak jauh dari mereka. "Niko mau menggunakan itu, Pa," ucap Niko.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com