Yuta menyipitkan mata. "Kau bilang … Eric diserang?"
"Ya, Tuan. Dan dari yang saya dengar, istrinya sempat terkena serangan," lapor orangnya yang bertugas mengawasi Eric.
"Lalu, apa yang terjadi pada penyerangnya?" Yuta penasaran.
"Sepertinya Eric masih menyekap dan menyiksanya karena belum ada mayat yang keluar dari villa itu."
Yuta mendengus. "Tentu saja. Eric pasti masih suka bermain-main." Yuta menelengkan kepala. "Tapi, aku penasaran dengan istrinya itu. Kenapa Eric membawanya keluar dari markas? Dan lagi … kenapa mereka berhenti ke makam? Makam siapa?"
"Saya akan mencari tahu lagi, Tuan," pamit orangnya.
Yuta mengibaskan tangan. Ia tak sabar untuk segera menjemput istri Eric itu. Yuta tak sabar melihat Eric tak berdaya di hadapannya karena kelemahannya ada di tangan Yuta. Berani-beraninya dia membantu Troy untuk menyembunyikan anak dan istri Yuta.
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com