webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

98. Foto Box

Pradita terharu menatapnya. Ia pernah mendengar beberapa lagu-lagu Dewatno yang baru di radio, tapi tidak mengenal semuanya. Namun, terpaksa harus ia simpan karena uangnya masih belum cukup untuk membelinya.

"Eh, kenapa disimpen lagi, Ayank?"

"Nanti lagi lah. Duitku belum cukup."

Bara mengambil kaset itu dan menggenggamnya di tangannya seperti yang hendak membelinya. Dan benar saja, Bara tiba-tiba membawa kaset itu ke kasir bersama kaset-kaset lainnya yang sudah ia pilih sebelumnya.

"Eeeeh!!" Susah payah Pradita mengejarnya. "Jangan, Bara. Udah biarin aja."

Pradita menahan tangan Bara sambil meringis. "Plis, udah gak usah dibayarin. Biarin aku beli sendiri pake uang tabungan aku. Oke? Plis! Aku juga pengen bisa beli sesuatu pake uangku sendiri. Jadi biar jadi kebanggaan tersendiri gitu, Bar."

Bara mendesah. "Kamu yakin?"

Pradita langsung mengangguk dengan cepat. "Yakin! Yakin!"

"Butuh waktu berapa lama kamu ngumpulin uang jajan sampe kebeli kasetnya?"