webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

379. Kebahagiaan

"Kamu lagi ngerjain apa sih?" tanya ayahnya Bara sambil masuk ke dalam kamarnya.

Buru-buru, Bara mematikan laptopnya setelah menyimpan data yang tadi ia kerjakan. "Oh, gak apa-apa, Pa. Aku cuman iseng aja."

Ayahnya mendecak. "Kamu jangan terlalu memforsir badan kamu, nanti kamu bisa sakit lagi."

"Pa, aku kan gak selemah itu," ujar Bara yang merasa agak tersinggung mendengar ayahnya seolah meremehkan kekuatannya.

"Ah, pokoknya Papa gak mau kamu terlalu kecapean. Sekarang, sebaiknya kamu istirahat. Oke?"

"Iya, Pa," ucap Bara yang kemudian mengambil cangkir coklatnya dan menyeruputnya lagi.

"Kamu minum apa itu?"

"Minuman coklat. Papa mau?"

Ayahnya menggerakkan tangannya. "Gak lah. Papa udah tua. Papa gak minum coklat atau yang manis-manis lagi." Lalu ayahnya duduk di sebelahnya sambil menatapnya. "Gimana perasaan kamu sekarang, Bara?"

"Hmmm? Biasa aja. Kenapa gitu, Pa?"