webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

270. Pengakuan Sang Ibu

"Dita, Mama gak ngerti," ujar ibunya.

"Ma, biarpun kita masih ibu dan anak, tapi kita udah pisah, Ma. Semenjak Mama memutuskan untuk pisah sama papa, itu artinya Mama juga udah pisah sama aku. Jadi, buat apa Mama baek-baekin aku pake cara kayak gini?!" bentak Pradita. "Aku gak suka!"

Ibunya mendesah kaget. "Dita, kamu kok ngomongnya gitu banget sih sama Mama? Mama jadi sedih. Kamu harus dengerin Mama dulu."

"Denger apa? Denger kalau Mama itu sekarang kaya raya dan berhak ngebayarin kamar hotel aku gitu? Atau apa? Denger semua kehebatan Mama? Mama kan habis dari Bali, bersenang-senang. Jadi, Mama terinspirasi pengen supaya aku juga punya kamar hotel yang bagus kayak Mama gitu? Gak usah, Ma. Gak butuh!"

"Pradita! Mama gak pernah upgrade kamar kamu!" seru ibunya yang terasa seperti yang sedang menampar Pradita.

"Hah?" Pradita tertegun sejenak.