Author POV
Di taman belakang
Sangyeon lagi di taman belakang. Nampak ia lagi menyirami tanaman kesayangan dengan selang. Dia menyirami bergantian tanaman satu ke tanaman lain tanpa terlewat.
" Indahnya tanaman kesayangan aku cepat tumbuh ya " ucap Sangyeon sambil nyiram tanaman nya pakek selang.
Setelah selesai menyiram semua tanaman kesayangan sudah terkena air semua. Terus dia perhatiin tanaman. Dahan tanamannya udah mulai panjang dan gak rapi.
"Wah dahanmu udah panjang panjang gitu sayang" ucap Sangyeon lihatin tanaman nya yang dahannya udah panjang panjang.
Dia merogoh saku celana dan mengeluarkan gunting berukuran kecil yang sudah ia siapkan dari tadi.
"Aku rapiin ya sayang biar rapi dan cantik" ucap Sangyeon siap memotong dahan dengan gunting di tangannya.
Dia pun mulai motongin dahan tanamannya yang menurut nya udah panjang dan perlu di rapi kan.
Di waktu bersama
Sangyeon masih dengan kegiatan memotong dahan. Pulanglah 4 adiknya dari kalangan yang masih sekolah. 4 adiknya yaitu Eric, Hwall, Q, dan Haknyeon. La mereka berempat ini baru pulang sekolah langsung ke taman belakang dengan seragam sekolah yang masih di kenakan, tas sekolah yang di tenteng dan wajah lelah mereka. Belum ganti baju, bersihin badan atau apa mereka langsung nongkrong di sana di kursi taman belakang istirahat sebentar terus main game lah mereka. Bukannya masuk rumah dulu ganti baju, mandi, makan malah nongkrong di taman belakang main game.
" Ah capeknya " ucap Eric rebahin diri di gayebo halaman belakang.
"Ya sama aku juga capek tanganku pegal buat nulis. Keterlaluan Bu Ira masak di suruh ngrangkum dari Bab 6 sampai 8 " ucap Q
" Itu mah nasib mu kak, nasib jadi kak kakak kelas" ucap Hwall
" Dasar adik laknat kau " ucap Q
" Yee kakak mending cuma pegal nulis la aku pegal nulis, pegal otak, pegal ngomong" ucap Hwall
" Kok bisa emang kamu ngapain aja di sekolah dan apa yang membuat mu bisa pegal nulis, pegal otak, pegal ngomong" ucap kak Q nanya.
"Itu tuh Bu guru sejarah sama Pak guru MTK tuh, masak tadi waktu pelajaran sejarah disuruh ngrangkum sejarah Mesir kuno terus kalau udah selesai ceritain di depan sesuai apa yang kamu rangkum. Kan kakak tau yang namanya sejarah pasti banyak kan karena itulah tanganku pegal ngrangkum. Udah pegal ngrangkum ditambah pegal ngomong gara gara tu Bu Era suruh aku maju buat cerita ini apa yang sudah aku rangkum. Ku kira majunya urut absen atau gak siapa yang udah selesai maju duluan gitu. Kalau kayak gitu kan aku bisa santai. La udah ku bawa santai malah di acak majunya ternyata dan apesnya aku maju pertama lagi. Dan sialnya juga pas suruh ceritain maju yang pertama rangkuman ku belum selesai. Jadi lah diriku maju ala kadarnya sebisaku " ucap Hwall jawab pertanyaan Q dengan penjelasan atau cerita yang panjang kali lebar.
" Terus, apa yang buat kamu pegal otak?" tanya kak Q
"Kak kak kayak gitu pakai di tanya, udah jelas gara gara MTK dan Pak guru MTK yang sialan itu. Setelah pelajaran sejarah selesai pelajaran berikutnya kan MTK. La pas pelajaran MTK guru MTK ku ngasih tugas suruh kerjain soal banyak banget. 100 SOAL. Kakak bisa bayangin gak gimana mati rasanya aku harus kerjain soal sebanyak itu dan banyak soal yang gak aku ngerti lagi " ucap Kak Hwall menjawab.
" Ya Tuhan Hwall, pelajaran MTK paling gampang loh, kak sering ajarin kamu masa kamu gak paham " ucap Haknyeon tiba tiba ikutan ngrocos.
"Ya menurut kakak gampang karena kakak punya otak di atas rata-rata sedangkan diriku di bawah rata-rata iya " ucap Hwall agak kesal dengan ngomongan Haknyeon.
" Di bawah rata-rata apa nya kamu itu cerdas Hwall kamu aja yang gak mau belajar dan gak mau coba ubah menset otak kamu yang berpikiran MTK sulit. Kalau kamu coba belajar keras dan ubah menset kamu pasti kamu bisa menaklukkan yang namanya MTK" ucap Haknyeon.
"Udah kak aku udah belajar keras dan coba berpikiran positif sama MTK. Tapi tetap aja tuh sama aja gak ada perubahan. Emang dasar otak IQ rendah selama nya tetap aja rendah. Gak bisa otak IQ rendah bisa jadi tinggi kayak otak kakak " ucap Hwall
" Kalau itu bukan salah otakmu tapi kamu sendiri yang gampang menyerah. Tiap kakak ajarin aja kalau ketemu materi atau soal sulit langsung kayak orang frustasi mikirin hidup "ucap Haknyeon yang mulai ceramah.
" La gimana lagi namanya juga otak ku udah gak kuat. Mau gimana lagi ? Berusaha tetap belajar materi itu dan kerjain soal sulit itu. Adanya aku tambah gak ngerti, stress dan budrek sendiri gara gara tuh materi sama soal " ucap Hwall.
" Ya harus nya gitu, kamu tetap berusaha belajar materi itu dan kerjain soal sulit itu. Jangan gampang nyerah walau sesulit apapun berusaha lah " ucap Haknyeon menasehati Hwall.
" Punya otak cerdas mah enak ngomong gitu, gampang ngomong gituan la yang otak bodoh gila mikirinnya " batin Hwall.
"Ya ya aku akan coba berusaha lagi dan pantang menyerah" ucap Hwall pasrah dan ngalah sama Haknyeon. Dia 'Iya' kan saja apa yang di suruh Haknyeon biar gak tambah panjang.
"La gini baru adik kakak yang pintar" ucap Haknyeon senang dengan jawaban adiknya Hwall.
" Sudah sudah kak kok malah bahas aku sih jadinya. Kita tadi lagi bahas penyebab otak ku lelah " ucap Hwall.
"Ya udah lanjutin kak " ucap Eric yang dari tadi cuma jadi pendengar yang baik.
" Jadi lah aku kerjain tuh 100 soal sebisa aku. Yang aku bisa aku kerja in yang gak bisa aku kerja in ku tapi asal asalan . Pas lagi kerjain aku gak tau aku kira gak bakal di suruh maju buat tulis dan terangin di depan. Nyatanya di suruh. Dan yang disuruh pertama lagi lagi aku. Masih aja ngerjain beberapa soal suruh maju . Jadilah aku maju seadanya dan sebisaku " ucap Hwall melanjutkan penjelasan plus ceritanya.
"Tuh gimana aku gak pegal otak, tangan dan mulut coba, kalau hari ini aku di buat sial sama tuh dua guru " ucap Hwall dengan nada bete
" Oh jadi gitu " ucap Q setelah mendengar penjelasan, cerita, keluh kesah Hwall adiknya.
" Mending mah itu aku malah lebih kompleks lagi pegalnya. Semuanya aku pegal. Pegal tangan, kaki, badan otak " ucap Haknyeon.
" Emang kakak ngapa kok bisa gitu?" ucap Hwall nanya.
"Tadi di sekolah seharian ini aku gak ikut pelajaran gara2 ngurus dokumen dan bantu bantu guru guru. Ngurus dokumen data data murid yang sebanyak itu, nulis dan tanda tangan ini itu , bantu guru ngetik, ngambil, bawa ini itu " terang Haknyeon.
" Nasib, nasib jadi anggota OSIS " ucap Hwall.
" Dasar kau adik durhaka " ucap Haknyeon.
" Yee aku gak durhaka ya aku masih berbakti dan hormat kakak ya. Ya kan emang kenyataan nasib jadi anggota OSIS jadi pembantu nya para guru. Salah sendiri kakak pakek acara masuk organisasi gitu gituan segala. Sekarang tanggung sendiri lah resiko nya " ucap Hwall.
"Bukan aku yang masuk ya aku di pilih sama guru yang artinya aku terpaksa masuk organisasi itu " ucap Haknyeon terus terang.
" Kalau terpaksa kenapa mau dasar aneh " ucap Hwall.
" Ya gimana lagi kalau kakak tolak gak enak sama para guru yang pilih kakak dan percaya pada kakak " ucap Haknyeon
" Ya kakak kan bisa aja buat alasan apa gitu biar gak masuk OSIS " ucap Hwall.
" Mau buat alasan gimana? Kamu tau sendiri kakak tuh gak pandai buat alasan " ucap Haknyeon.
" Eleh otak pintar masak buat alasan gak bisa payah" ucap Hwall.
" Biarin dari pada kamu MTK gampang nya kayak gitu masak gak bisa dasar bego "ucap Haknyeon mulai kesal sama apa omongan Hwall.
" Oh kakak menghina aku ya !" ucap Hwall mulai terbawa suasana.
" Ya emang kenapa kamu tersinggung" ucap Haknyeon.
"Pakek nanya ya jelas aku tersinggung mentang mentang kak pintar jangan seenaknya menghina orang dong kak" ucap Hwall mulai marah sama Haknyeon.
" Kakak gak hina kamu kan emang kenyataan " ucap Haknyeon dengan santainya.
" Eh kak aku bilangin ya jadi orang jangan sombong. Ya kakak pintar aku akui tapi kakak ingat baik baik ini kepintaran kakak itu gak seberapa masih banyak di luar sana yang lebih pintar dari kakak. Di atas langit masih ada langit kak ingat itu " ucap Hwall dengan marahnya.
" Oh jadi kamu menghina kakak bodoh ya Hwall" ucap Haknyeon gak terima dengan ucapan Hwall.
" Gak kok sapa yang hina aku cuma mengingat kan aja " ucap Hwall.n
" Ya itu sama aja " ucap Haknyeon dengan nada marah.
" Gak beda, kalau kakak gak ngrasa bodoh ya udah gitu aja susah. Kalau kakak merasa tersindir dengan perkataan ku berarti kakak ngrasa diri kakak bodoh " ucap Hwall.
" Kurang ajar " ucap Haknyeon yang sudah naik pitam. Tangannya sudah mengepal ingin meninju kak Hwall tapi ia tahan.
Hwall yang melihat tangan kakaknya Haknyeon mengepal dan sudah siap mau ninju tapi ia tahan hanya memberi ekspresi meremehkan" kenapa? Kenapa di tahan segala ? Tinju aja, sini di muka aku yang mulus sini " ucap kak Hwall menunjukkan sasaran empuk untuk di tinju.
" Kamu ni ya " ucap kak Haknyeon melayangkan tinjunya yang sudah tidak bisa di tahan . Meninju kearah wajah kak Hwall. Tapi sebelum tinjuan itu mengenai wajah tampan kak Hwall. Kak Q bertindak menghentikan dan melerai mereka berdua.
" Sudah sudah kalian ini malah berantem. Kalau mau tinju tinjuan jangan sini sana di ring tinju aja. Sudah dari pada kalian bertengkar gak jelas dan gak ada faedah mending kita menghilangkan lelah kita semua dengan main game "ucap Q menengahi pertengkaran mereka berdua.
" Ya mending kita main game aja ayo " ucap Eric yang dari hanya diam melihat adu mulut 2 kakaknya.
" Ya sudah kita main game" ucap Haknyeon.
" Baiklah " ucap Hwall.
Mereka berempat pun mengeluarkan hp mereka dari saku celana sekolah mereka dan main game lah mereka di hp mereka masing-masing.
Di sisi lain
Kak Sangyeon masih pada pekerjaan nya. Memotong dahan.
" Hah masih banyak ternyata dahan yang panjang " ucap Sangyeon mengeluh sendiri.
"Dan masih banyak tanaman lain yang belum ku potong lagi " ucap Sangyeon melihat ke tanaman lain yang belum di potong dahan nya.
Kembali ke Game Squad
Mereka berempat memulai game mereka
"Welcome to Mobile legend "
Suara game dari hp mereka
"Kak Q pakai Hero apa? " tanya kak Eric
"Maiya " jawab kak Q
" Kak Haknyeon? " tanya kak Eric
" Saber " jawab kak Haknyeon
"Kak Hw–" ucap kak Eric belum selesai udah kepotong sama kak Hwall
"Kamu kan bisa lihat sendiri di hp kamu tanpa kakak beritahu kamu bisa tahu sendiri " jawab kak Hwall dengan nada kesal
" Ya Allah kak aku kan cuma tanya gitu aja sewot " ucap kak Eric
" Siapa yang sewot aku gak sewot kok biasa aja " ucap kak Hwall gak terima di katain sewot
" Itu bukannya biasa namanya itu namanya sew–" ucap kak Eric kepotong lagi. Di potong sama kak Q
" Udah Eric kamu jangan mulai lagi " ucap kak Q mengingat kan kak Eric untuk tidak memulai pertengkaran lagi. Karena dia udah muak.
" Ya kak " ucap kak Eric ngalah
" Sabar Eric, untung kakak kalau gak udah ku jual buat beli item game " batin Eric
Eric, Hwall, Haknyeon dan Q mulai fokus sama Hp mereka masing-masing karena pertarungan di dalam game di gadget mereka sudah mulai.
" Tring tring"
" Sring sring "
" Kak Q bantuin aku, ni aku mau mati" ucap Eric.
" Ya otw ke sana bentar " ucap Q
"Tring tring "
"Slash "
" Tuh rasain kamu Aurora " ucap Haknyeon.
" Eric bantu kakak, kakak kewalahan disini " ucap Q.
" Siap, meluncur" ucap Eric
" Kak kamu lawan itu aku yang lawan Zilong " ucap Eric.
" Oke " ucap Q
"Kak bantuin Zilong terlalu kuat aku kesusahan nih lawannya" ucap Eric.
" Ya bentar aku juga lagi tarung nih " ucap Q.
" Kak cepetan nanti aku keburu mati " ucap Eric.
" Ya bentar lawan kakak kuat nih " ucap Q.
" Ah, Kak Q lama, kak Hwall bant–" ucap Eric kepotong.
" Nggak, kakak sibuk" ucap dengan nada dingin nya.
"Belum aja selesai ngomong udah di potong aja" batin Eric
" Kak Haknye–" ucap Eric belum selesai udah di potong sama Haknyeon.
" Gak, gak bisa bantu maaf" ucap Haknyeon.
" Hadeh ni juga sama aja gak guna lah aku punya 2 kakak kayak gini "
" Yah, yah matikan aku "
" Eric kok kamu mati "
" Ya kakak sih gak mau bantu aku jadinya aku mati deh "
" Double kill "
"Rasain tuh " ucap Hwall.
" Ya maaf kakak juga lagi tarung dan lawan kakak kuat jadi gak bisa bantu"
"Kak!! Bantuin aku! Aku mau mati nih! Aku gak mau mati " ucap Haknyeon
" Ya ya bentar " ucap Q
" KAK! Bantuin Eric! Eric di kejar sama Zilong nih! Aku gak mau mati untuk kedua kalinya" ucap Eric teriak teriak heboh.
" Ya bentar kakak lagi bantuin Haknyeon nih " ucap Q.
" Cepat kak! Bantu Eric" ucap Eric gak sabaran.
" Ya sabar satu satu Hero kakak gak bisa gandain diri jadi sabar " ucap Q.
" Gak bisa kak! Aku di kejar terus sama Zilong gimana nih ?!!" ucap Eric histeris karena Hero dia dikejar plus di serang Hero lain yang kekuatannya lebih kuat dari hero yang ia gunakan.
" Ya kamu lawan lah Eric kamu kan juga pakai Hero Zilong masa Zilong takut sama Zilong " ucap Haknyeon.
" Bukannya takut kak, masalah kekuatan Zilong ku tak sekuat Zilong yang menyerang ku kak " ucap Eric jelasin kalau dia sebenarnya gak takut melawan Hero itu tapi masalahnya Hero dia kalah kuat sama Hero yang lagi ngejar dan nyerang dia.
" KAK! AKU DIKEPUNG BANTUIN KAK" ucap Hwall tiba tiba teriak kayak orang kesetanan.
"Bentar kakak lagi bantuin Haknyeon " ucap Q.
" KAK! SEKARANG GAK ADA NANTI NANTI AKU UDAH KESUSAHAN NIH KAK " ucap Hwall gak terima penolakan kakaknya Q.
" Bentar Hwall " ucap Q.
" KAK! TOLONG KAK AKU DI SERANG TERUS NIH SAMA. ZILONG" ucap Eric teriak tiba-tiba.
"Ya nan–" ucap Q belum tuntas udah dipotong sama teriakan Hwall.
" Tolong kak! Tolong aku butuh bantuan kakak sekarang" teriak Hwall minta bantuan Q.
" Ya ben–" ucap Q kepotong lagi gara gara Eric.
" Kak Q! Bantu aku kak aku mau mati nih " ucap Eric dengan wajah cemas.
" Aku dulu kak, Hwall lagi butuh banget bantuan kakak SEKARANG, masalah Eric nanti aja kak" ucap Hwall nyolot.
" Gak!, gak bisa gitu dong kak aku duluan tadi yang minta bantuan kak Q jadi kak Q harus bantu aku dulu " ucap Eric gak terima kalau dia harus nerima bantuan setelah Hwall.
"Gak! Aku duluan pokok nya, aku lebih butuh banget bantuan kak Q ketimbang kamu " ucap Hwall kukuh kepingin duluan dulu.
" Kak jangan egois, aku juga lagi butuh banget bantuan kak Q, kalau kak Q gak segera bantu aku, aku bisa mati lagi " ucap Eric gak terima keegoisan kakaknya Hwall.
" Gak!! Aku duluan titik " ucap Hwall nggas.
" Kak aku duluan, kak Hwall nanti ngalah sama yang lebih muda kak " ucap Eric.
" Gak! Gak ada ngalah ngalahan " ucap Hwall gak terima pernyataan Eric yang menyatakan yang tua ngalah sama yang muda.
" Aku dulu !" ucap Eric.
" Aku !" ucap Hwall.
" Kak Q kok pergi sih kak lawan aku belum mati kak, kakak main pergi aja, aku gak bisa kalau lawan sendiri kak " ucap Haknyeon.
" Ya nanti kakak bantu lagi, kakak mau bantu Eri–" ucap Q terpotong karena Haknyeon.
" Gak bisa kak, kalau bantu jangan setengah setengah kak yang tuntas dong " ucap Haknyeon.
" Ya kakak tau tapi Eri–" ucap Q belum selesai.
" Gak! Bantu aku dulu baru Eric" ucap Haknyeon gak terima perlakuan kakak nya yang bantu gak tuntas.
" Kak! Kakak kan udah dapet bantuan tadi gantian dong " ucap Eric.
" Gak ! Kak Q belum tuntas bantu kakak. Bantu aku dulu " ucap Haknyeon.
" Aku dulu kak " ucap Eric.
" Ndak! Aku " ucap Haknyeon.
" Aku " ucap Eric.
" Kak bantuin aku dulu aja kak mereka kan tadi udah dapat bantuan kakak, sedangkan aku belum sama sekali " ucap Hwall dengan enaknya.
" Hwall / Kak Hwall" ucap Haknyeon dan Eric berbarengan dengan melotot kearah Hwall.
Melihat respon saudaranya terhadap apa yang baru dia lontarkan Hwall berkata
"Ngapa? Aku salah ngomong? Kan emang kenyataan kalian berdua udah dapat bantuan kak Q kan dan aku belum sama sekali " ucap Hwall dengan nada santai yang buat orang kesel kalau dengarnya.
" Gak! Pokoknya aku dulu " ucap Eric.
"Gak bisa! Aku dulu "ucap Haknyeon.
"Gak ! Aku dulu "ucap Hwall.
" Aku! " ucap Eric.
" Aku!! " ucap Haknyeon.
" Aku!!!" ucap Hwall.
Di sisi lain
Sangyeon yang dari tadi masih dengan kegiatannya yaitu merawat tanaman kesayangannya. Mendengar ocehan, teriakan dan ucapan adik adiknya yang lagi main game di gayebo halaman belakang yang tak jauh dari dirinya berada mulai merasa terganggu. Tadinya dia tak terlalu terganggu dengan ocehan, teriakan dan ucapan adik adiknya yang asik main game tapi lama kelamaan dia merasa terganggu karena ocehan mereka kelamaan makin kencang.
Ckrik
Ckrik
Ckrik
Suara gunting motong rating ranting.
" Aku duluan kak!"
" Ndak! Aku dulu!!"
" Aku!!! "
Itulah ocehan adiknya yang terdengar kencang di telinga Sangyeon dari kejauhan yang membuatnya terganggu.
" Ah berisik sekali mereka " ucap Sangyeon menghentikan kegiatannya sejenak karena terganggu suara berisik adik adiknya yang asik main game.
" Main game apa sih mereka sampai seheboh itu " ucap Sangyeon memperhatikan tanaman kesayangannya yang ada di depannya sekarang memperhatikan ranting ranting yang panjang yang tak beraturan yang terlihat gak rajin di matanya. Setelah memperhatikan dengan seksama dia melanjutkan kegiatan memotong nya.
" Ganggu aja orang lagi motong rating " ucap Sangyeon sambil melakukan kegiatan memotong ranting nya.
Sangyeon kembali fokus kepada memotong ranting setelah ngomel ngomel sendiri ngomel gak jelasnya dia. Seharusnya dia kalau ngomel langsung aja di depan orang nya kan orang nya lagi ada tak jauh darinya kenapa malah ini ngomel sendiri gak jelas di depan tanaman lagi kaya Orgil.
Sangyeon udah stress kalik ya karena ngrawat adik adiknya yang otaknya setengah waras pada somplak somplak. Eh gak semua deng Rara masih normal.
"Gak! Pokoknya aku dulu " ucap Eric.
"Gak bisa! Aku dulu "ucap Haknyeon.
"Gak ! Aku dulu "ucap Hwall.
" Aku! " ucap Eric.
" Aku!! " ucap Haknyeon.
" Aku!!!" ucap Hwall.
Bacotan adik adiknya yang ada di gayebo yang jaraknya tak jauh dari dirinya mulai terdengar lagi di telinga Sangyeon dan kali ini ocehan yang keluar dari mulut mereka terdengar kencang sekali. Karena saking kencangnya membuat Sangyeon buyar tak bisa fokus dan...
"Aish berisik sekali bisa gak diam. Gak ngerti apa orang lagi potong ranting nih kalo salah potong gi–"
Ctak
Suara sesuatu yang keras kepotong
Sangyeon terbelalak terkejut melihat apa yang ada di depannya sekarang. Dengan ekspresi terkejut mata yang membola sempurna Sangyeon melihat tanaman kesayangannya batangnya terpotong, kepala tanaman dan akarnya yang masih menancap di tanah terpisah. Damn!
Melihat itu Sangyeon hanya bisa diam tak bisa berkata-kata apa apa. Hanya bisa melihat dengan ekspresi yang sulit diartikan dan meratapi nasib tanaman kesayangannya yang ada di hadapannya. Nasib tanaman nya yang mati terpotong.
Tak terima melihat nasib tanaman kesayangannya. Sangyeon mengambil selang yang ia gunakan tadi untuk menyiram yang berbeda di dekatnya. Berjalan menuju gayebo tempat adik adiknya berada dengan membawa selang dan dengan emosi yang udah level tinggi.
Gawat! Mode marah Sangyeon ON. Matilah kalian Q, Haknyeon, Hwall dan Eric. Bye Q , Haknyeon, Hwall dan Eric sampai berjumpa di alam lain.
Kembali lagi ke Squad game
Mereka bertiga masih saja dengan pertengkaran mereka yang tak ada faedahnya sama sekali. Bertiga? bukan nya berempat ya? Gak, bukan berempat yang benar bertiga. Karena yang bertengkar hanyalah Haknyeon, Hwall dan Eric. Q? Dia dari tadi hanya diam tak bersuara mendengar adu mulut adik adiknya dan tetap masih fokus dengan game nya.
Karena Haknyeon Hwall dan Eric masih setia dengan pertengkaran mereka dan Q yang fokus dengan game tak ikut campur dalam pertengkaran adiknya. Hal itu membuat mereka tak menyadari bahwa bahaya sedang menghampiri nya.
"Kak Q aku duluan yang kakak bantu"
" Aku dulu kak"
"Ak–"
Shur
anggap aja suara air yang keluar dari selang ya
Mampus kalian, rasain tuh enak gak di semprot air. Basah kuyup dah tuh kalian. Makanya kalau main game gak usah berisik. Ya jadinya gitu rasain tuh air.
Ya mereka basah kuyup karena di semprot air oleh seorang yang sekarang berdiri di depan mereka dengan aura kemarahan yang ketara. Siapa lagi kalau bukan Sangyeon orang yang menyemprot air ke keempat adiknya yang asik main game dan duduk duduk ganteng di gayebo halaman belakang.
" Kak Sangyeon " ucap mereka berempat serempak melihat kearah Sangyeon yang sekarang ada di depan mereka dengan membawa selang air di tangan kanannya dan ekspresi wajah marah yang membara bara seperti api tentunya.
"Q, Haknyeon, Hwall, Eric " ucap Sangyeon penuh penekanan di setiap kata dan dengan nada yang terdengar menyeramkan di telinga 4 orang yang di sebut namanya tadi oleh Sangyeon.
" Ya kak " ucap mereka berempat bersama, menelan ludah mereka berbarengan dengan menunjukkan ekspresi ketakutan pastinya.
" Kenapa kalian disini? Kenapa seragam masih nempel di tubuh kalian " ucap Sangyeon bertanya.
"...." mereka berempat diam tak bisa berkata-kata apapun saking ketakutannya mereka
"Kalau kalian di tanya sama orang yang lebih tua itu di jawab bukan nya di diamin. Gak sopan tau gak huh!!"
"Ya ka–"
"JAWAB!!!"
" Karena kami capek kak habis pulang sekolah. Jadi kamj pulang langsung ke halaman belakang buat istirahat dan nongkrong sebentar sambil main game jernih pikiran jiwa yang gak karuan gara kelakuan para guru kami kak "
" Ya kak, maafin kami ya kak, bukan sehabis pulang sekolah langsung masuk rumah ganti baju malah nongkrong di sini "
"Maaf maaf enak banget ya kalian minta maaf gitu aja, gampang banget ya kata itu terlontar di mulut kalian "
"Kalian tahu apa yang membuat kakak marah begini?!!" ucap Sangyeon dengan penuh amarah.
"...." mereka berempat Q, Haknyeon, Hwall dan Eric terdiam seribu bahasa karena ketakutan.
" JAWAB! Jangan membisu begitu, masih bisa bicara kan !! " ucap Sangyeon ketus dan marahnya.
" Gak tahu kak " ucap mereka serempak.
"Kalian tahu " Sangyeon menunjuk tempatnya tadi berada dan menatap adik adiknya penuh amarah.
" Gara gara kalian tumbuhan kesayangan kakak mati. Mati kepotong gara kakak gak bisa fokus waktu merapikan ranting nya yang udah panjang panjang. Dan apa yang membuat kakak gak fokus sehingga berakhir tanaman kakak mati?! "
"Gak ta–"
" GARA GARA KALIAN TAHU GAK HUH?!! KARENA KALIAN BERISIK JADI FOKUS KAKAK KEGANGGU!!! "
"Maaf kak kam–"
"Sudah aku gak mau dengar maaf dan omong kosong kalian. Karena kalian sudah buat tanaman kakak mati, kakak akan hukum kalian berempat "
" Hukuman kalian bersihin semua sudut rumah selama 2 bulan dan tidak ada uang saku bagi kalian selama 3 bulan. NGERTI!!"
" Tapi ka–"
" Gak ada bantahan!!"
" Baik kak "
" Sudah sekarang kalian masuk rumah, mandi, ganti baju kalian terus renungin perbuatan kalian di kamar!"
" Ya kak " ucap mereka berempat, mereka berempat berjalan menuju rumah meninggalkan Sangyeon yang masih belum beranjak dari tempat nya. Masih setia diam menatap punggung adik adiknya.
"Aish, Ya Tuhan ampuni aku karena terlalu keras kepada mereka dan berikan aku kekuatan Ya Tuhan untuk menghadapi tingkah adik adik hamba " ucap Sangyeon melihat keatas ke langit.
" Hah " Sangyeon menghembuskan nafas kasar mencoba meredakan amarahnya. Setelah sudah merasa sedikit tenang dia beranjak dari tempat nya menuju tempatnya tadi. Tempat dia melakukan kegiatan memotong ranting tanaman. Mengambil gunting yang ia gunakan tadi, menggulung selang dan membersihkan ranting yang dia potong yang berserakan di bawah.
Selesai menggulung, membersihkan dan sebagainya. Sangyeon menatap sebentar tanaman kesayangannya yang mati.
" Hah " dia kembali menghela nafas untuk sekian kalinya sambil menatap tanaman dengan perasaan campur aduk. Puas menatap tanaman kesayangannya dia berlalu meninggalkan halaman belakang masuk ke dalam rumah.
########
Nih aku double up, gimana? Part ini agak panjang maafkan aku ya semua. Aslinya part tadi dan ini gabung tapi karena aku mikir itu terlalu kepanjangan jadi aku potong. Oh ya ini aku bisa double entah kalau triple up Hehe 😂. Doa aja moga aku bisa triple up kalau gak bisa maafkan aku 😅🙏 Jangan lupa vote dan share ya 😇