"Ya sudah, hati-hati." ucap Damian akhirnya mengalah pada Karin dan Lisa masuk ke dalam salon tanpa di antarnya.
Karin dan Lisa saling pandang kemudian menunggu mobil Damian yang sudah mau berangkat.
"Karin, ayo kita masuk. Waktu kita tidak lama." ucap Lisa seraya menggandeng tangan Karin masuk ke dalam salon.
"Dengarkan aku Lisa, kenapa kamu keras kepala memanggilku dengan nama Karin. Aku bukanlah Karin, aku Riana." ucap Karin dengan tatapan rumit.
"Kalau kamu merasa bukan Karin, kenapa kamu ingin bertemu dengan Aska dan Arnest? bukankah itu sudah suatu tanda kalau hati kamu mengenal Aska dan Arnest?" ucap Lisa dengan tatapan penuh.
"Tidak, aku ingin bertemu Aska dan Arnest karena ingin memastikan saja aku ada ingatan dengan mereka atau tidak." ucap Karin mengingkari isi hatinya yang selalu teringat akan Aska dan Arnest. Bahkan sudah pernah memimpikan Aska juga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com