“Coba bayangkan saja. Dia seenak hati nidurin aku dan pegang-pegang, tapi dia juga yang ngehina. Sakit hati juga tahu kalau keseringan dibilang rata,” sahut Lydia berapi-api pada ketiga sahabatnya yang lain.
“Emang dia ngomong apa?” tanya Cinta hati-hati.
“Katanya dadaku rata banget. Padahal dia suka-suka aja tuh meremasnya keras-keras,” jawab Lydia menggebu-gebu.
“Bokongmu gak dibilangin rata juga?” tanya Vanessa sengaja ingin memancing.
“Gak sih,” jawab Lydia jujur. “Tapi kalau dipukulin ya sakit juga.”
“Dipukulin? Kekerasan maksudnya?” kini giliran Erika yang bertanya.
“Ya... gak juga sih. Gimana ya ngomongnya? Yang kayak biasa ada di film-film gitu loh. Yang mainnya agak kasar.”
“Kasar ya? Tapi enak gak?” lagi-lagi Vanessa ingin memancing.
“Enak sih,” jawab Lydia sedikit lebih lirih dari sebelumnya, sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
“Guys. Kalian sadar gak sih?” tanya Cinta dengan tatapan penuh arti.