webnovel

Kencan di Kantin

Reino yang hari ini datang sedikit lebih awal, tidak menemukan Lydia di mejanya. Dan saat akhirnya dia melihat Lydia dari layar tanngkapan CCTV, wanita itu justru terburu-buru berlari ke arah toilet.

Penasaran dengan asistennya, Reino mengekori dengan langkah santai. Langkah kakinya yang panjang, membuat Reino dengan mudah mengejar sekretarisnya itu. Dan betapa terkejutnya Reino ketika mendengar suara tendangan yang cukup keras.

Awalnya Reino berpikir kalau itu suara Lydia yang terjatuh menghantam pintu atau sejenisnya. Tapi baru juga pintu toilet terbuka, Reino sudah bisa mendengar suara caci maki Lydia.

Reino menyandarkan tubuhnya ke dinding dekat pintu untuk mendengar semua keluh kesah yang dilontarkan sekretarisnya itu. Entah dengan alasan apa, Reino merasa perlu mendengarnya.

“Loh, Pak Reino? Ada yang bisa dibantu, Pak?” Tuti yang merupakan asisten Lydia dan kebetulan mau ke toilet bertanya ketika melihat bosnya bersandar dekat toilet perempuan.