“Aku sudah ada di luar rumahmu. Keluar sekarang juga.”
Lydia menggeram kesal ketika telepon dari Reino itu terputus tiba-tiba. Padahal baru sekitar sejam dia berada di rumahnya, tapi Reino sudah menjemput saja. Ini gara-gara Lydia harus mengelabui Clarissa.
Ya. Perjalanan itu nyatanya memakan waktu lebih dua jam. Dan membuat Lydia yang sebenarnya kelelahan makin lelah saja. Mana di rumah dia juga tidak istirahat karena harus menemani ibunya.
“Ma. Sepertinya Lydia sudah harus balik lagi deh,” seru Lydia dengan wajah cemberut.
“Eh? Secepat ini?” tanya Liani juga ikutan cemberut.
“Mau diapa lagi. Namanya juga masih kerja. Nanti kalau ada waktu dan dapat izin, Lydia pasti mampir lagi kok.”
Mau tidak mau, Liani harus merelakan putri kesayangannya pergi bekerja lagi. Andaikata dia masih bisa bekerja, Liani pasti akan memastikan Lydia keluar dari pekerjaannya. Dia kurang suka putrinya harus bekerja keras, sampai menginap di rumah orang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com