webnovel

Masalah Yang Berdatangan

"Makanan mewah memang yang terbaik, apalagi jika kau tak mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkannya."

"Cih, kau menyindir sifatku ini, namun kau bahkan tak memperbaiki sifat burukmu yang satu itu, orang pelit."

"Tapi setidaknya aku bisa mengendalikan sifatku ini, tak seperti dirimu yang melakukan hal konyol, lagipula terkadang sifatku ini menguntungkan."

IIa benar-benar terdiam setelah aku mengatakan hal itu. Aku memenangkan perdebatan.

"Hmph urusan saat ini sudah selesai, aku sudah membayar semuanya."

Ia kembali mengenakan jaket miliknya, jaket berwarna abu-abu yang terbuat dari kulit rusa iblis dari Gunung api Exe yang didiami oleh banyak jenis binatang-binatang sihir dengan elemen api dan es. Jas tersebut juga dilapisi setidaknya 3 peningkatan berbeda.

"Itu dari master mu kan? jaket itu."

Aku menunjuknya dengan jelas pada jaket yang dikenakannya, ia menatap jaket miliknya tersebut selama beberapa saat dan menampilkan wajah masam.

"Yah begitulah, walau aku sering menceritakan Ia padamu dan sebaliknya, aku belum pernah mempertemukan kalian, mungkin suatu saat nanti. Aku pergi dulu, ngomong-ngomong, bagaimana dengan turnamen itu? apa kau akan mengikutinya?"

Ia benar-benar menyinggung hal itu, aku cukup terkejut, tapi tampaknya ia juga tertarik dengan turnamen yang diadakan oleh aliansi sihir untuk seseorang yang berusia dibawah 20 tahun.

Aku sebenarnya memang memiliki niat untuk mengikutinya, namun itu sepertinya cukup merepotkan untuk bertanding melawan 7 Hope, namun jika tak bertemu dengan mereka itu cukup mudah.

Aku berpikir sejenak, sejak awal aku memang belum memutuskan hal ini karena banyak kejadian belakangan ini.

"Aku tidak tahu, mungkin jika tak merepotkan."

"Merepotkan? bertemu dengan orang itu? si ketua Fire Ballon?"

"Kenapa menyinggung orang itu? aku tak memiliki masalah apapun dengannya walau memang aku sedikit kecewa. Namun aku sebenarnya kecewa dengan bakat sihirku yang memiliki sihir yang tergolong sedikit untuk batas minimum seorang jenius, aku marah pada diriku sendiri, bukan pada orang lain."

"Oh begitu, terserahlah aku pergi dulu."

Katharos membuka pintu lalu pergi keluar, dia mungkin jauh lebih sibuk dari diriku dengan gelarnya sebagai Spell Breaker yang dapat menghancurkan mantra orang lain.

Aku tak tahu sekuat apa dirinya saat ini, namun mengingat kekuatan miliknya 2 tahun yang lalu, seharusnya kekuatan miliknya bertambah secara signifikan. Namun, apakah segel tersebut sudah dilepas? aku lupa menanyakan hal itu.

"Pada akhirnya aku tam tau banyak tentang dirinya yah, memang orang yang penuh misteri."

Aku sendirian di dalam ruangan, rasanya cukup membosankan, karena itu aku membuat sebuah lingkaran sihir teleportasi dan menyetel lokasi menuju salah satu bangunan tinggi yang berada di kota.

"Kota yang mengerikan."

Aku tanpa sadar bergumam, namun perkataanku itu sama sekali tak salah, itu memang benar, bukan hanya kota ini, seluruh dunia akan jatuh suatu hari nanti jika ada suatu masalah yang tidak dibersihkan.

Permintaan Katharos untuk membersihkan Eric Marlorn adalah salah satu cara membersihkan masalah. Ia adalah penjahat yang terburuk, kejahatannya sudah menumpuk namun orang-orang itu masih tak bisa menangkapnya hingga membuat Katharos ingin membersihkan orang itu sendiri.

Walau kejahatan yang begitu banyak, keterangan tentang orang itu terlalu tidak jelas. Mulai dari nama, kekuatan, keahliannya dan lainnya, Satu-satunya yang diketahui adalah nama Marlorn adalah bangsawan kuno yang sudah musnah dikarenakan pengkhianatan mereka terhadap raja naga.

Namun tetap saja, bahkan tak ada yang tahu alasan dan apa yang mereka lakukan pada saat itu. Dan anehnya, Katharos mengetahui lokasi orang itu, maka dari itu, semuanya menjadi cukup aneh.

"Sepertinya kau sedang banyak pikiran, Verrel."

Suara perempuan yang sering kudengar, nadanya dingin dan tenang dan orang yang tak memiliki suara pada setiap langkah kakinya, seseorang yang terlatih menjadi pembunuh.

"Begitulah A, tapi seperti itulah diriku, selalu dipenuhi oleh banyak pikiran."

"Heh, Pahlawan yang suram, itu mungkin julukan yang cocok untukmu."

Aku mengerutkan keningku, entah kenapa cukup mengesalkan ketika seseorang datang lalu tanpa bebrbasa-basi menyindir dirimu. Yah, walau begitu sepertinya aku melakukan hal seperti itu belum lama ini.

"Ayolah, jangan berbasa-basi, aku lelah dan menginginkan kedamaian setidaknya pada waktu yang tersisa ini."

"Aku hanya membawa informasi yang cukup mengejutkan, kau pasti menyukai berita ini. Yang terkuat kembali muncul."

Mataku segera melotot dan menatap pada wajah A yang tertutupi oleh topeng polos yang bahkan menutupi bagian matanya.

Pasalnya, perkataan A itu sangat mengejutkan, menggembirakan sekaligus cukup menakutkan pada waktu yang sama. Yang terkuat, Xavier sang penyelamat yang membawa harapan.

Ia adalah orang terkuat di dunia ini, Ia memiliki sihir yang tak ada habisnya sekaligus seorang Deca Spell Master, orang yang dapat menggunakan 10 mantra sekaligus, selain itu Ia juga memiliki variasi mantra yang sangat kuat. Ia memang pantas dijuluki yang terkuat oleh semua orang.

Namun jujur saja, kedatangan orang itu cukup terlambat. Bagaimana mungkin Ia baru menampakkan diri setelah banyak kejadian mengerikan yang telah terjadi, sebenarnya apa yang Ia lakukan selama ini? memikirkan hal ini membuatku semakin kedal saja.

Wajahnya sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda perubahan ekspresi, seperti biasa ia adalah orang dengan wajah yang datar tanpa ekspresi.

"Apakah hanya itu saja yang membuatmu datang kesini?"

"Ya, hanya itu saja. Dan satu lagi, sepertinya masterku cukup tertarik padamu dan juga temanmu yang satu itu. Aku akan pergi."

A pun menghilang tanpa jejak seketika, mantra teleportasinya memang sangat baik. Aku cukup penasaran bagaimana cara Ia melakukannya, namun pasti Ia diajarkan oleh Xavier yang terkuat.

Perkataan A tadi menjelaskan bahwa sepertinya, Xavier tertarik padaku dan juga Katharos. Tapi kenapa? Aku dan Katharos memang memiliki keistimewaan yang tak dimiliki orang lain, namun keistimewaan tersebut tidaklah sebaik itu. Apakah A berbohong? tapi aku tak berpikir Ia berbohong walau aku menentukannya berdasarkan instingku semata.

Aku bisa menggunakan quadra spell dan Katharos dapat menggunakan Spell Breaker, itu sangat kuat. Namun ada banyak orang seusiaku dengan triple spell ditambah dengan mana yang jauh lebih banyak dariku, sedangkan Spell Breaker Katharos hanya berfungsi pada lingkaran sihir dan tak berguna pada sihir yang telah dilepaskan, hal itu juga dapat dilawan dengan perapalan super cepat, ada banyak orang yang memiliki hal ini.

Jadi kami berdua tidaklah begitu istimewa, tapi kenapa Ia tertarik pada kami? aku jadi terlalu banyak berpikir.

"Argh, kenapa begini? tak bisakah otakku santai tanpa berpikir setidaknya sebentar?"

Dan yah, itu tak mungkin, aku hanya harus mempersiapkan apa yang terjadi di masa yang akan datang.

Tapi, bukankah aku juga akan berpikir?