Sudah berapa lama aku tertidur? Rasanya lama sekali. Perlahan aku membuka mata. Samar kulihat bayangan Satria.
"Rea, kamu sudah siuman? Gimana perasaan kamu, apa sekarang sudah baikkan?" tanya Satria begitu mataku terbuka.
"Kita, sudah sampai Jakarta, Bang?"
"Tidak, belum. Kita tidak jadi pulang."
Aku langsung bangkit. "Apa? Nggak jadi pulang?! Gimana bisa?!"
"Rea, Rea, tenang. Besok janji, kita pulang. Mending kamu istirahat dulu."
"Tapi, Bang. Tadi pesawat sudah mau terbang, aku udah ada di sana."
"Iya, tapi tadi kamu pingsan. Jadi, terpaksa aku meminta kru untuk mendelay penerbangan. Dan membawamu ke rumah sakit."
"Aku pingsan?"
"Iya dan ini gara-gara kamu yang keras kepala tidak mau mendengarku."
"Jadi, ini di rumah sakit?"
"Iya."
"Maaf, cuma bisa repotin."
"Kamu memang merepotkan. Sekarang, apa kamu lapar?"
"Banget. Kita cari makan, Bang."
"Sebentar, aku akan memanggil dokter."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com