Satria memberikan isyarat untuk kembali masuk. Dia sudah selesai ngegym. Satu jam lebih dia berada di ruang fitness tadi.
Aku berjalan di samping Satria yang sibuk menyeka keringat di dahi dan lehernya. Seandainya perasaanku sedang membaik, mungkin aku yang akan melakukannya.
"Aku mau langsung ke meja makan, lapar," kataku berbelok ke arah dining room.
"Ya udah, kalau gitu aku sarapan dulu aja."
Aku membiarkannya terus berjalan di sampingku. Di ruang makan sudah ada Tante Martha yang sedang menata meja.
"Selamat pagi, Tante," sapaku dan langsung di sambut senyuman olehnya.
"Pagi, Bumil. Sudah lapar ya?" tanya Tante Martha. Aku mengangguk seraya tersenyum sebagai jawaban.
"Mam! Apa sarapan kita?" seru Dea yang baru saja datang.
"Makanan sehat seperti biasa," jawab Tante Martha.
"Duh, aku mending makan sereal aja lah daripada outmeal. Itukan sarapan Kakek." Dea menarik tempat duduk.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com