Ruben sudah menunggu kami di lobi saat kami turun. Masih seperti biasanya dia berpenampilan rapi. Hanya saja, jas yang selalu menempel di tubuhnya nggak ada. Dia mengenakan outfit kemeja slim fit lengan panjang berkelir navy tanpa dasi, sangat pas di badannya yang tegap. Pantalon hitam dan sepatu yang selalu terlihat mengkilap nggak ketinggalan.
"Selamat malam, Pak, Bu," sapanya mengangguk.
Aku bersiul mengapresiasikan penampilan Ruben. Namun, langsung mendapat delikan dari Satria yang langsung kubalas dengan cengengesan menyebalkan.
"Wow, kamu sudah sangat siap sepertinya Ruben," kataku.
"Seperti yang Bu Rea minta,"sahut Ruben tersenyum kecil.
"Wah, jangan-jangan karena aku, kamu jadi terpaksa lakuin ini." Aku mencebik.
Ruben nggak bisa menjawab apa-apa, dia hanya tersenyum canggung seraya melihat ke arah Satria.
"Ya sudah. Kita berangkat sekarang saja," ujar Satria menengok jam tangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com