"Dalam bisnis selagi itu menguntungkan, maka jangan tinggal diam," ucap Kakek penuh otoritas.
"Ini bukan hanya soal untung, Kek." Satria menatap tajam Kakek. Aku mengendus hal nggak baik di sini. Lagi dan lagi mereka bersitegang. "Kakek, tidak tau saja, ada apa di balik penawarannya itu. Mahendra nggak mungkin menawarkan kerja sama begitu mudah pada perusahaan kita. Apa kakek lupa, bagaimana kita membujuknya dulu untuk mau investasi di perusahaan kita?"
"Kita sudah membuktikan bahwa tidak akan pernah rugi menanam investasi di perusahaan kita. Keuntungan yang kita peroleh juga stabil bahkan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Lalu, apa yang membuatmu berpikir tidak menerima penawaran itu? Jika memang itu berhasil, yang untung kan kita."
Satria tampak menyudahi kegiatan makannya. "Sudahlah, Kek. Urusan perusahaan biar aku yang menangani. Kakek nggak perlu ikut campur."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com