"Tindakan yang mana?" Aku terus berjalan melewati lobi.
"Kamu keluar dan berkumpul dengan mereka tanpa sepengetahuanku."
"Aku tadi keluar mau cari makan, dan kebetulan ketemu sama mereka, nawarin makan. Ya udah, aku mau aja. Emang itu salah?"
"Tapi kamu ninggalin aku."
"Ya kamunya asik telponan." Aku masuk lift.
"Rea, kan tadi aku bilang tungguin sebentar."
"Kamu nggak bilang ya, Bang."
Satria mendengus dan tidak membantah apa yang aku katakan.
"Aku lapar." Dia menekan tombol angka lima.
"Aku langsung ke unit saja. Ngantuk."
Satria menatapku. "Kamu nggak mau menemaniku? Rea, kamu kenapa? Nggak biasanya kamu kayak gini."
"Kamu yang nggak biasanya, Bang."
Satria terlihat menghembuskan napas. "Jadi kamu mau menemaniku makan nggak?" tanya Satria lagi saat pintu lift terbuka di lantai lima.
"Kamu saja."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com