Aku dan Satria berjalan di koridor apartemen lantai dua puluh, saling menautkan tangan. Hari cepat sekali berganti. Satria sore nanti sudah harus kembali ke Jakarta.
"Bang, Kak Reni ada di mansion enggak?" tanyaku.
"Enggak. Kata Andra sih, kalau dia keluar kota, Reni dia titip ke rumah mama."itu
"Wah, mama pasti seneng ada temannya."
"Tapi menurut Andra kakakmu nggak betah di rumah mama."
"Loh kenapa? itu kan rumah kami dari kecil."
Satria mengedik. "Aku nggak tahu alasannya. Tanya saja sama kakakmu. Mana? nomor berapa kamar atasan kamu?" Satria celingukan ketika sudah sampai di depan unit.
"Itu 609."
Sebenarnya nggak di depan banget sih letak unit Axel. Di depanku itu unit 608, baru setelah itu unit milik Axel, 609.
"Ini?" tanya dia menunjuk pintu unit Axel.
"Iya."
"Aku akan menekan bel-nya."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com