Posisi mereka saat ini belum berubah sedikitpun, William dengan ukuran badannya yang jauh lebih besar dari Eli masih menghimpit tubuhnya sampai punggungnya menempel pada dinginnya tembok. Tingginya yang hanya sebatas dada pria itu, membuatnya mau tidak mau harus mendongak untuk melihat wajah William secara jelas. Tubuh mereka benar-benar menempel, Eli merasa jantungnya akan melompat keluar karena hal itu.
"Kak?" Eli memberanikan diri untuk bersuara. William nampak mengetatkan rahangnya, hal itu membuat Eli jadi takut. Apakah ia sudah berbuat kesalahan? Ya, dia memang sudah berbuat kesalahan. Hari ini ia berani melanggar larangan William agar tidak berkuliah lagi di kampus, namun Eli pikir sepertinya dia tidak marah karena hal itu.
"Kak Wil marah aku pulang sama teman priaku?" tebaknya.
William mendekatkan wajahnya. "Apa kau sengaja melakukan hal itu untuk membuatku marah?" bisiknya pelan namun terdengar menusuk di telinga Eli.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com