Laskar lalu menarik Karin untuk mengurai dekapan mereka dan kedua tangan milik Laskar kini menangkup kedua pipi milik Karin. "Kar, orang hanya hadir sekali di kehidupan kita, kalau datang dua kali namanya kita beruntung untuk itu," kata Laskar dengan tatapan yang banyak sekali makna di dalamnya dan sangat sulit untuk Karin uraikan satu persatu.
"Tatapan kamu, bahkan aku tidak pernah senyaman itu ketika menatap Sella itu." Tentu saja apa yang dikatakan oleh Laskar saat ini tidaklah bisa untuk Laskar ucapkan secara gamblang di hadapan Karin. Laskar tidaklah seberani itu saat ini.
"Kamu nggak ajak aku masuk, Kar?" tanya Karin yang tidak bisa lagi untuk mengendalikan rasa ingin tahunya tentang Oscar, tapi Laskar tak kunjung mengajaknya untuk masuk.
"Ayo kita masuk—"
Tapi sayang niat Laskar untuk mengajak Karin masuk terlebih dahulu harus dia urungkan saat mendapati pintu yang ada di depan mereka saat ini terbuka dengan sangat lebarnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com