Seharusnya Tania tidak perlu merasa terkejut, karena Kevin adalah seorang artis yang tengah digemari para remaja. Mendapat ciuman seperti itu, adalah hal biasa. Untuk sesaat, Tania merasa gusar kembali.
Mengapa Kevin diam saja, saat fansnya mencium pipinya di muka umum. Bukankah itu tindakan yang tidak sopan? Pikir Tania.
Tania masih bersembunyi di balik batang pohon besar. Menunggu hingga Kevin benar-benar sudah menjauh dari ke lima para fansnya, yang semuanya adalah remaja belia. Sesaat berikutnya Tania tersadar, tindakannya mengapa menjadi begitu aneh, bodoh, tidak masuk akal, dan tidak seperti dirinya yang biasanya.
Apa gerangan yang terjadi? Kevin masih berstatus muridnya, meski ia tidak lagi mengajarnya. Jadi, untuk apa bersembunyi seperti ini? Batinnya.
Perlahan, Tania keluar dari persembunyiannya, dan menyusul Kevin, kembali ke restoran. Dengan masih menjaga jarak.
*
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com