webnovel

I Love You (Ending)

Ini hari pertama Damario menjalani kehidupannya tanpa Casta. Ia benar-benar terluka dan menyesal. Sangat menyesal. Ia pikir dengan terus mengabaikan perasaannya pada Casta, akan membuatnya melupakan wanita itu. Tapi sebenarnya yang terjadi adalah dirinya merasa semakin terikat pada Casta. Satu-satunya wanita yang berhasil menggenggam seluruh hatinya. Wanita itu membawa pergi hati Damario bersama kematiannya. Bagaimana mungkin Damario melupakan Casta.

Pria itu bahkan rela membangun hubungan gilanya dengan Ariana berharap ia dapat melupakan Casta dan membencinya karena ia tak terima kenyataan bahwa ia telah jatuh cinta pada Casta . Yang pasti Damario sadar bahwa perasaan itu muncul sejak pertama kali melihatnya di bar. Jika bukan karena perasaan itu, Damario tak mungkin berani membelinya dengan harga mahal. Dan seiring berjalannya waktu, rasa cintanya semakin besar akan wanita itu hingga ia memutuskan untuk menyangkali perasaannya itu dengan bersikap dingin dan kejam serta berpura-pura mencintai Ariana. Dan tanpa Casta sadari, Damario pun sama terlukanya dengannya karena harus menahan rasa sakit setiap kali membuat wanita yang ia cintai menangis.

"Casta...aku sangat merindukanmu. Kau kejam meninggalkanku. Aku sangat mencintaimu. Aku sangat membutuhkanmu berada di sisiku selamanya." lirihnya sambil memeluk kado ulangtahun pemberian Casta untuknya. Pelan-pelan Damario membuka kado itu. Air matanya mengalir melihat sebuah lukisan dan foto dirinya bersama Casta beberapa bulan yang lalu.

Ia melihat secarik kertas dan membacanya.

Untuk suamiku tercinta...

Selamat menikmati usia barumu suamiku. Aku sangat bahagia. Ah tidak bahagia sekali karena bisa memberikan ini untukmu. Maaf karena hadiah yang kuberikan padamu terlalu sederhana. Tapi itulah yang menggambarkan betapa aku sangat bersyukur memilikimu walau hatimu bukan milikku. Jika kado ini kau terima dari Maria,maka saat itulah aku sudah pergi jauh meninggalkanmu. Dan aku harap kepergian ku membuatmu bahagia. Karena bahagia mu adalah bahagia ku. Tapi aku harap aku sendiri yang bisa memberi kado ini padamu. Terimakasih karena memberiku gaun paling indah tepat dihari ulangtahunku kemarin. Aku bahagia karena tanggal lahir kita hanya terpaut 24 jam saja. Maaf jika aku menyembunyikan perihal kanker ku dari mu. Aku hanya tak ingin menjadi beban untukmu. Aku mencintaimu Gabino Damario Patricio.

Casta.

Tangis Damario kembali pecah membaca surat itu. Surat yang menjelaskan segalanya. Surat yang menjadi saksi betapa Casta mencintai Damario. Surat yang menjadi bukti betapa bodohnya Damario yang bersikap kejam pada Casta.

"Sayang. Aku mencintaimu aku sangat mencintaimu. Aku merindukanmu Casta."

Ia meremas dadanya yang terasa perih sambil mencium batu nisan Casta berkali-kali. Hingga tampak sedikit basah karena air mata.

"Kenapa kau harus pergi secepat ini? aku belum siap sayang."

Sekali lagi ia meremas dadanya sambil mengingat semua perjuangan Casta.

"Aku sangat menyesal sayang. Kembalilah padaku...Maafkan aku tak menyadari bahwa itu hari ulangtahunmu...Maafkan aku..Kembalilah padaku. Aku berjanji akan menjagamu dan tak akan melukaimu..."lirihnya.

"Tuan hari mulai gelap. Alangkah baiknya kau kembali kerumah dan beristirahat." ujar Fernando yang tak tega melihat keadaan tuannya.

"Kenapa dia harus menyembunyikan semua dariku....kenapa..."

"Tuan..nyonya tidak akan bahagia jika mendapati orang yang sangat ia cintai bersedih."

...

Damario telah membatalkan rencana palsunya dengan Ariana. Ia tak pernah bermaksud menikahi wanita itu. Ia hanya ingin menjadikan Ariana tempat persembunyian agar Casta tak melihat rasa cinta Damario yang sudah ada sejak dulu. Lagi pula Damario ingin membongkar rencana jahat Ariana didepan banyak orang. 3 Bulan sudah Casta meninggalkan Damario. Dan perubahan drastis terjadi padanya.

Damario yang dari dulu memang dingin, menjadi semakin dingin. Ia menutup hatinya dari semua wanita yang berusaha mendapat perhatiannya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tak menikah lagi. Rasa cintanya telah hilang dibawa pergi oleh Casta. Pria itu selalu mengunjungi makam Casta sambil membersihkan rumput yang mulai tumbuh disana. Dan setiap kali ia datang, ia selalu menangis. Meratapi setiap perbuatan dan perkataannya pada wanita itu.

"Hai sayang. Apa kau merindukanku? Maaf kemarin aku terlalu sibuk hingga tak bisa kemari." katanya sambil membersihkan kubur Casta dengan mata berkaca-kaca.

"Kau tahu? tadi ada wanita berusaha menggodaku. Lalu aku menghinanya. Dia pikir dia siapa hingga mau menandingimu."

"Kenapa kau tak memberiku kesempatan untuk mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu Casta." lirihnya. Damario merasakan perih yang teramat didadanya.

"Kau tenang saja sayang. Sampai kapanpun, tak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku. Aku mencintaimu." katanya sebelum meninggalkan tempat itu.

Hai readers ♥️

Akhirnya selesai juga cerita aku. Maaf kalo kalian kecewa sama Sad Endingnya. Tapi gak semua sad ending itu buruk kok. Ada juga yang berdampak baik. Misalnya di cerita ini, Damario menjadi jujur dengan perasaannya sendiri.

Satu lagi nih...aku sadar novelku berbeda karena cuma punya sedikit bab gak kayak yang lainnya yang sampe beratus-ratus bab. Tapi percaya deh setiap satu bab itu bisa terdiri dari 1000 kata lho.

BTW, nantikan cerita aku yang selanjutnya...Bye

Whataserendipitycreators' thoughts