"Riero?"
"Kak-kakak?"
"AHH SINI DEK"
Set!
Riero berlari memeluk kakaknya, ia memeluk nya dengan sangar erat. Riero sangat menyayangi kakaknya walaupun mereka berdua selalu bertengkar.
"Wahh, so sweet"
Bryan dan Renjun yang speechless melihat betapa hangatnya hubungan antara Riero dengan kakaknya tersebut.
"Gua sampe merinding gitu ya ampun"
Bisik Renjun
"Sama njir, gua boro boro mau kek gitu. Berantem Mulu kerjaannya sama adek gua"
Tambah Bryan.
"Nah dik, kakak mu akan saya bawa pulang kerumah. Bisakah adik menunjukan alamat rumah?"
"Ah iya pak bisa, saya bantu. Saya izin pamit kepada teman teman saya ya pak"
"Silahkan"
"Gua pulang duluan ya"
"Iya iya, boleh boleh"
Ucap Bryan dan Renjun spontan.
-----
"Kakak kemana aja?"
"Kakak kabur ke..."
"Kemana?"
"Temen kakak"
"Anjir, kenapa gua ga nyari ke rumah temen kakak aja si"
"Hahaha, kakak selalu sembunyi kalopun ada tamu di rumahnya temen kakak itu"
"Aneh"
"Heh"
"Canda kak"
"Ini kah dik? Rumah mu dan kakak mu itu?"
"Ya pak, terima kasih"
"Jaga diri baik baik"
"Baik"
Ditempat lain..
"Eh lu mikir ga kakak nya Riero kabur kemana?"
"Gatau gua juga"
"Emang gara gara apaan si?"
"Kalo ga salah, gara gara kakak
nya pacaran"
"Oh iya ya, di agama lu ga boleh
pacaran"
"Aduh kamu baru sadar njun"
"Maaf lah, kan gua lupa"
"HAHAHA, ITS OKAY"
Kata Bryan sembari menepuk bahu
Renjun
"Daah, sampai jumpa besok"
"Iya"
Di rumah Bryan..
Bidadari dalam rumah😳❤️
Online
Bunda
?
Anu...
Apa? Jangan bikin bunda
nunggu
Amira pacaran
Astaghfirullahaladzim, yasudah besok
bunda bakal membicarakannya dengan Amira.
Ouh- okay bun
Rumah Renjun..
"Renjun pulaaang!"
"Heyy adek kakak! Gimana sekolahnya?
Hari harinya?"
"Lancar banget kak, hari ini juga aku menemukan kebahagiaan buat
temen temen"
"Wah apa itu? Cerita di meja makan ya. Nih kakak membuat kimbap, mandi
sekarang juga"
"Iya kak, njun mandi dulu"
Malamnya...
"Jadi apa aja tuh yang terjadi di
hari ini?"
"Renjun tadi sakit perut gitu, kebanyakan makan saos"
"Aduh jadi ngakak"
"PFFT GAPAPA KAK HAHAHA"
"Ada lagi?"
"Riero menemukan kakak
nya yang hilang"
"Emang sebelumya kakak
Riero kabur?"
"Iya kak, kata Bryan gara gara
pacaran"
"Ouhh, tapi syukurlah udah
ketemu lagi"
"Iya syukur deh"
Pagi hari nya..
Blub!
"Ah ada Email"
Pesan yang ada di email:
Panggilan untuk Bryan agar bisa datang di audisi kedua.
"Ohh ini, hari minggu berarti 2 hari lagi"
Kata Bryan membatin.
Bryan akhirnya bersegera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan berangkat ke sekolah.
Dikamar sebelah..
Ting!
"Loh? Tumben bunda chat pagi
pagi"
Bundahara💸
Amira
Ya bunda?
Bunda dengar kamu pacaran?
Bunda dengar dari mana?
Kakak mu yang memberi tahu
bunda kemarin
"Astaghfirullahaladzim"
Amira sudah mulai mengeluarkan
keringat dingin dan panik, tidak tahu harus membalas apa.
Neng? Kok cuma di read?
Amira balas setelah sekolah bun, assalamualaikum
Percakapan berhenti disitu, Amira segera pergi ke kamar mandi dan ke sekolah.
Tap tap tap
Amira berlari memasuki gerbang sekolah dan bersegera memasuki kelasnya.
"RAFAEL!"
Teriakan Amira membuat suasana kelas tertuju padanya.
"Ah iya?"
"Ikut gua sekarang"
"Apaan?"
"Hari ini pasti bunda gua pulang, dan kemaren kakak gua ngasih tau kalo gua pacaran sama lo"
"Jadi gua harus gimana?"
"Ya gue juga ga tau anjir, bingung"
"Gue berarti harus berani ngaku kalo siapa yang ngajak pacaran duluan? Dan gue harus datang ke rumah lo? Gitu kan?"
"Boleh"
"Yaudah"
Bel istirahat berbunyi
Bintang 🏌🏻
Heh
Apa anjir
Gue udh ngasih tau bunda kalo si Amira pacaran
Ahh mantap
Lu lagi apaa?
Jam istirahat ni
Ohh gua si baru aja bunyi bel nya
Btw, lu masi ada masalah sama
si Rival, Alva, Hikaro?
Ya kagak juga si, kadang aja. Mereka duluan anjir yang ngajak ribut
Tapi lu selama ini ga di apa-apain kan?
Iya gua gapapa
Gua mesen makanan dulu tak,
sambung nanti
Ohh iya sama gua juga
Tap tap tap!
"Heyy!"
"Yo! Gua mesen makanan dulu"
"Iyaa gua sama Renjun nunggu di pojok"
"Eh di meja makan ini tempat kakak kakak lo duduk?"
Tanya Riero memastikan
"Ah iya disini mereka nindas murid
murid lain"
"Loh kok lu tau?"
"Salah satu kakak gua selalu dapet keluhan dari orang tua orang tua yang anak anaknya di tindas sama geng Jeno"
"Kakak lu yang Jisung itu?"
"Iya"
"Hari minggu lusa, lu mau ikut ke audisi kedua Riero"
"Perasaan lu udah pernah nanya deh"
"Ah masa? Gua lupa"
"Yaudah, itu perasaan gue aja kali. Yaudahh gua jawab lagi
gua ikut"
"Oke"
"HEYY GUA DATANG!"
Teriakan Bryan membuat semua penghuni kantin melihat mereka bertiga.
"Anjir lu, bikin semua yang ada dikantin ngeliatin kita"
"Iya njir"
"Ya maap lah"
"Huuh"
"Udah udah, ayo dimakan nanti keburu abis waktu istirahatnya"
"Eh iya iya"
Pulang sekolah..
"Eh gua pulang duluan ya"
Kata Bryan sambil mulai berlari kecil
"Eh kenapa?"
"Telat njir, dia udah lari"
"Yaudah, besok aja kita tanyain. Sekarang pulang berdua aja dulu"
Hah hah hah
"Cape juga ternyata lari dari sekolah ke rumah, padahal deket"
"Nah sekarang ayo kita masuk, apakah bunda sudah datang."
Ckrek!
"Assalamualaikum"
"Ohh belum pulang juga, Amira juga kek nya. Yaudah lah, mending gua ke kamar"
20 menit kemudian terdengar suara tamparan keras dari lantai bawah.
"Itu apaan njir?"
Bryan keluar dari kamarnya secara perlahan, ia sudah tidak bisa berpikir jernih. Bryan keluar kamar dengan membawa sebuah gagang sapu.
"Ohh itu bunda, astagfirullahaladzim gua suu'dzon"
Terlihat bunda sedang menampari Rafael sembari bertanya mengapa bisa bisanya dia mempacari Amira.
"TANTE SEKARANG NANYA SAMA KAMU, KENAPA KAMU BISA MACARIN ANAK SAYA?!"
Kata bunda sembari marah marah.
"Em gini tante.."
"AYO COBA JELASKAN!"
"Amira yang mengajak saya
berpacaran"
"Anjrit"
Amira berteriak dalam hati
"BENAR BEGITU AMIRA?"
"Iya bunda"
"OKAY, SEKARANG KEPUTUSAN ADA DI TANGAN BUNDA. DAN BUNDA MEMUTUSKAN UNTUK MENGHUKUM AMIRA DENGAN MENYITA HANDPHONE, MEMOTONG UANG JAJAN MU, DAN TIDAK BOLEH BERTEMU DENGAN RAFAEL SELAMA 4 BULAN"
"Gua naik ke atas lagi aja deh"
Bryan membatin.
"Rafael silahkan pulang, dan terima kasih atas kejujurannya. Tante akan bilang ke orang tua mu"
"Baik tante, saya permisi"
Rafael pulang dengan kepala tertunduk, dan bekas pipi yang memerah itu dia tutupi dengan tas.
"Kenapa Amira? Kenapa bisa pacaran?"
"Iseng iseng"
Bunda yang sudah muak dengan semua kelakuan bahkan perkataan Amira pun, pingsan.
"Alah sia gobloug"
"KAKAAK!"
Bryan berlari dari lantai atas menuju ke tempat Amira berteriak.
"Apaan"
"Ini bunda gimana ih?"
"Ealah, ayo di angkat ke kamar"
Dengan bekerja sama, Amira dan Bryan mengangkat bunda ke kamarnya.
"Lu sih pake acara pacaran segala"
"Dih kalo lu ga ngasih tau ya
ga bakal begini"
"Emang enak? Berbahagia dalam dosa dan selalu dikepung oleh setan?"
"Ya ngga si kak"
"Nah ya udah, jangan diulangi. Bikinin bunda teh sana"
"Iya kak"