webnovel

First time with Duta Sekolah

"ALEYA!!!" sapa Lyta pada Al dipagi hari, dengan mimik muka seperti harimau bertemu mangsanya.

Sontak Lyta menjadi pusat perhatian siswa-siswi SMA Putra Utama yang sedang jajan dijam istirahat.

"Hadeuh ... Dia lagi. Males banget, pasti cuma mau bahas si kakak kelas yang sok kecakepan itu," batin Aleya menggurutu sebelum dia melanjutkan makan siangnya dikantin.

Al juga tidak begitu memperdulikan Lyta yang keliatannya sedang marah pada dirinya.

"Syutt ... Al. Mak lampir manggil lo tuh, kira-kira mau bikin onar apalagi ya dia?" tanya Tesa sahabat dekat Aleya.

"Mana gue tau. Bodo amat lah paling-paling mau ngebacotin gue jangan berani deketin kak El. Padahal gue sendiri aja ilfil sama dia, mana mungkin gue suka sama tu cowok," jelas Al santai

"Heh bocah sok cantik. Udah mah so cantik, munafik pula. Lo bilang, lo gak suka sama El, tapi denger-denger tadi katanya ada yang digendong ke UKS karna kena lemparan bola basket iya kan gays?! Terus lo pura-pura kesakitan kan, biar El mau nolongin lo. Murahan banget sih lo!" katanya sembari menertawakan Al.

***

Beberapa jam yang lalu.

Sebelum bel istirahat berbunyi, Aleya disuruh Bu Intan mengambilkan buku paket yang ada di kantor. Saat akan menuju kantor, kepala Al kena lemparan bola basket dari kakak-kakak kelas yang sedang bermain di lapangan.

Duk!

"Aw ... Sakit!" jerit Al kesakitan. Sontak membuat semua pemain terkejut. Tak lama El langsung menghampiri Al yang sedang kesakitan dan segera membawa Al ke UKS.

"Sorry. Tadi gue gak sengaja," kata El merasa bersalah.

"Enggak pa-pa. Lebay banget sih lo sampe bawa gue ke UKS, orang gue juga gapapa," tegas Al dengan raut wajah tak suka.

"Tanggung jawab aja salah. Gimana kalo gue enggak peduli sama sekali sama lo, pasti nanti wekwekwekwek lagi," jawab El kesal yang tentu saja langsung mendapatkan tatapan tajam.

"Maksud lo! Gue bawel?! Lonya aja kali yang ribet," timpal Aleya sesekali memijat kepalanya yang masih sedikit pusing

"Dasar cewe aneh," gerutu El lalu pergi meninggalkan Al sendirian.

***

Al dan Tesa pergi begitu saja tanpa memperdulikan Lyta yang sedang marah. Hingga kemarahan lyta semakin memuncak.

"Nyolot banget tuh anak, heh bocil! gue belum selesai ngomong. Sini luh anjing!" ucap lyta marah.

Saat Al sedang menunggu ojol yang ia pesan, mobil Lyta melintas dengan cepat hingga genangan air di depan Al menyiprat ke baju dan rok Al.

Kesal dirasa, namun Al pasrah karna tak ingin berdebat dengan Lyta.

"Ups sorry, sengaja," katanya mengejek Aleya yang terciprat air hingga baju dan roknya kotor

Aleya hanya tersenyum tanpa ada keinginan untuk membalas. Hingga membuat Lyta semakin membenci Aleya. Lyta pun segera melajukan mobilnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Orang gila! Yang suka sama kakak kelas sok kecakepan itukan bukan gue! Tapi kenapa gue yang harus selalu berurusan sama dia. Ganteng dari mananya sih tuh cowo, heran," gerutu Al sembari membersihkan baju dan roknya yang kotor

Sesampainya dirumah.

"Ya tuhan. Al kamu kenapa? Kok baju sama rok kamu kotor banget gini," kata bunda keheranan

"Ini tuh kelakuan si Mak lampir Bun. Dia tuh bucin banget sama cowo yang sok kecakepan sejagat raya. Udah ah Bun, Al mau mandi dulu," jawab Aleya kesal dan langsung pergi ke kamar.

***

"Al, siapa yang kamu maksud tadi. Mak lampir? siapa dia Al?" tanya bunda yang tiba-tiba masuk ke kamar karna masih penasaran dengan apa yang aku alami tadi

"Ngapain sih bunda nanya-nanya soal si Mak lampir itu, hih!" jawabku kesal.

"Ya bunda pengen tau aja gitu. Siapa orangnya? Kayaknya kamu kesel banget sama dia?" tanyanya lagi.

"Jadi gini, Bun. Di sekolahan aku tuh ada ajang duta siswa-siswi tertampan dan tercantik gitu, Bun. Tapi bukan cuma dinilai dari ketampanan dan kecantikan doang, dari segi kepintaran juga," jelasku pada Bunda.

"Wah menarik banget kayaknya Al. Terus .. terus?"

"Terus. Ada satu siswa yang, ya ... Menurut aku sih biasa aja. Tapi dia pemenang duta siswa paling tampan selama dua periode. Dan si Mak lampir itu, dia salah satu cewek yang bisa di bilang tergila-gila sama si cowok duta tadi."

"Duta siswa paling ganteng selama dua periode? Wih cakep banget pasti ya? Dan, kata kamu soal kepintaran juga dinilai kan? Berarti dia juga pinter ya orangnya? Mantu idaman bunda banget tuh Al," jawab bunda sumringah.

"Uwe! Enggak cakep sama sekali Bunda. Bunda juga, apaan sih ko jadi bahas mantu. Al belum kepikiran soal begituan, Bun," Balasku melas.

Senyuman kecil terlukis dibibir bunda, yang tak henti mengejek Al soal percintaan.

***

Seperti biasa. Al bangun pagi agar bisa ikut nebeng dengan ayah yang akan berangkat ke kantor, setelah mobil ayah melaju beberapa meter dari rumah tiba-tiba mobil ayah mogok begitu saja. Akhirnya aku dan ayah turun untuk mengecek keadaan mobil.

Dikarenakan ayah tidak paham mengenai mesin mobil, akhinya ayah menelpon tukang bengkel langganannya agar mobil ayah segera diperbaiki. Karna dirasa mungkin akan memakan waktu yang cukup lama, ayah menyuruhku untuk memesan ojol saja agar tidak terlambat kesekolah.

Namun, saat aku hendak mengeluarkan handphone dari dalam tas, tiba-tiba Elvano datang sembari menaiki motor kesayangannya, dan Elvano juga tak sungkan menyapa ayah.

Layaknya kawan lama yang baru kembali berjumpa, itulah gambaran ketika ayah bertemu dengan El. Entah sejak kapan ayah dan El saling mengenal, itu benar-benar membuatku bingung.

Setelah beberapa menit berbincang, Elvano memberikan tumpangan pada Aleya, agar Aleya tidak terlambat kesekolah.

Setelah beberapa kali penolakan diterimanya, akhirnya Al sudi berangkat bersama El.

"Ih. kalo bukan karena gue takut terlambat, ogah banget gue dibonceng sama ni orang." Gerutu Al dalam batin yang baru beberapa menit duduk di jok motor El.

"Tumben." Katanya memecahkan keheningan

"Maksud?,"jawabku heran tak mengerti apa maksud El

"Tumben diem. Tadi pagi sarapan apa?, atau emang lagi puasa ngewekwek?." katanya, sontak membuat Al semakin dibuat kesal

"Suka-suka gue dong, kok Lo yang ribet."

"Biasa aja kali, lagian hobi kok marah-marah, nanti kalo marah cantiknya ilang loh." Kata El dengan jurus gombalnya yang mampu membuat pipi Al merah jambu. Tapi Al tetap tidak ingin mengakui bahwa dirinya juga termakan gombalan El.

Ratusan lebih pasang mata menyoroti Al dan El setelah sampai disekolah. Desas desus cibiran dari siswa-siswi terdengar ditelinga Al.

"Gak usah peduliin apa kata mereka, langsung masuk kelas aja." Suruh El pada Al yang masih syok mendengar cibiran semua siswa-siswi.

Segera Al berlari menuju kelas. Namun, saat hendak menuju ruangan paling ujung dilantai dua itu, Lyta and gengs memotong langkah kakinya.

Lyta yang mengamuk lalu menjambak rambut pendek dan sedikit poni milik Aleya. Tidak terima karna perlakuannya, Aleya membalas menjambak rambut Lyta yang panjang terurai.

Drama itu berakhir, usai seorang pria datang menghentikan perdebatan mereka.