waktu berjalan cepat,Siwa sudah disemester akhir tehnik elektro.....
beberapa pemuda mencoba mendekati tapi Siwa tak.acuh dengan mereka,karena dimatanya begitu banyak kekurangannya.
Siwa mempunyai kebiasaan ketika akan masuk kelas sore dia akan mampir ke warung kecil disamping kampusnya untuk membeli kacang Bandung sebagai cemilan penghilang kantuk kalau-kalau dosennya membuat dia jenuh,Siwa tidak menyadari bahwa ada sepasang mata laki-laki yang hampir setiap hari rupanya memperhatikan nya,
Saat dia hendak mengambil cemilannya tiba-tiba lelaki yang terlihat sangat lusuh dan mungkin gangguan jiwa mengambil kacang itu lalu menyerahkannya 3 bungkus ke Siwa seperti kebiasaannya setiap kuliah sore, Siwa agak kaget tapi dia bereaksi wajar.....
dia mengambil kacang itu dari tangan kotor lelaki itu dengan tidak takut dan jijik,lalu dia mengambil sebungkus roti dan memberikannya pada lelaki itu,
"mau...? " ucap Siwa sambil menyodorkan rotinya,lelaki itu langsung mengambilnya dan buru-buru membukanya sepertinya dia sangat lapar,lalu Siwa memberinya juga sebotol air mineral dan memberikannya lelaki itu tertawa riang lalu pergi menjauh,Siwa hanya bergeleng sambil tersenyum,dan dia beranjak kelasnya seperti biasa.
kejadian itu akhirnya menjadi seperti kebiasaan untuk lelaki gila itu,dia selalu menunggu kehadiran siwa, kadang Siwa membawa nasi bungkus beserta lakunya dari rumah untuk diberikan kelelaki itu.
berita kecil itu perlahan menyebar, bahwa ada mahasiswi tehnik elektro yang sering memberi makan orang gila samping kampus mereka,beberapa orang kagum tapi banyak juga yang mencibir,dan Siwa tidak peduli,dia tetap Siwa yg baik dan berwajah tanpa ekspresi.
suatu hari Siwa membawa kaos dan celana pendek yang sudah tidak dipakai wisnu, dia memberikannya pada lelaki itu
"kamu,ini ganti baju kamu,terus mandi kalau kamu gak mau mandi dan ganti nanti saya gak kasih roti lagi loh"
lelaki itu merengut tapi mengambil kantong pakaian dari Siwa lalu Siwa memberinya juga kantong lain berisi makanan dalam boks seperti orang kenduri ada 2 boks,lelaki itu tersenyum
"terimakasih mba cantik,Bejo mau mandi dulu ya" dia lalu berlari kegirangan
Siwa terpana baru kali itu dia mendengar suaranya,sopan dan tidak berkesan gila,sejak berbulan-bulan Siwa tidak pernah mendengar lelaki itu berani berbicara kepadanya bahkan tidak juga terimakasih,dan Siwa memakluminya.
mata pemilik warung tersenyum lembut,
"mba satu-satunya mahasiswi yang baik sama dia"
Siwa tersenyum membayar cemilannya dan berlalu .
ketika dia hendak pulang Bejo sudah berdiri rapih dipintu kampus dan tersenyum melihat Siwa lalu kabur,Siwa tertawa geli melihat tingkahnya dan mengendarai mobilnya perlahan membelah ibukota dengan hati damai.
beberapa Minggu lagi dia akan wisuda dan mungkin tidak akan bertemu lagi dengan Bejo.