webnovel

Dungeon Hero: Who Become A Bahamut

Sudah 80 tahun lebih bumi mengalami bencana besar yang disebut Golden Dawn, Dimasa itu, bumi mengalami banyak kekacauan, dan saat ini, seorang anak dari salah satu pahlawan yang membantu menghancurkan salah satu Naga Tertinggi, berada, hidup dalam kemiskinan, dan ketidak berdayaan, dia hanya memiliki 1 tujuan, menghancurkan seluruh Dungeon yang ada didunia ini, bagaimana pun caranya walaupun menggunakan kekuatan yang terkutuk sekalipun.

FirmZodiac · Fantasia
Classificações insuficientes
13 Chs

Dark Side

Setelah melakukan pembayaran kami segera keluar dari Toko Red Witch dan berusaha berjalan dengan cepat menuju Serikat Pemburu,

"Aaa, kita terlalu sore, apakah kita masih bisa kembali ke Akademi?" kata Gabriel

"Maafkan aku, aki terlalu lama" kata Yuri

"Tidak, itu bukan salahmu, ini salah ku dan salah Alan karena memilih peralatan terlalu lama, .. bagaimana ini Gil kita akan terlambat kembali" kata Gabriel

"Yuri dan Gabriel kembali ke akademi terlebih dahulu, tapi bawa senjata kalian kembali ke sana, aku dan Alan yang akan mengurus sisanya, jadi kalian berbicaralah kepada penjaga jika kita berdua akan telat karena ada sesuatu yang harus kita urus di serikat" kataku

"Ta-tapi mana bisa aku melakukan itu" kata Gabriel

"Gab, percayalah aku dan Alan akan berusaha melakukan hal ini dengan cepat dan segera berlari menuju Akademi secepat mungkin" kataku

"Baik" kata Gabriel

Aku memandang ke Alan dan menganggukkan kepalaku, dan Alan membalasnya dengan anggukan juga

Kami berjalan dengan cepat agar kami tidak terlambat.

...

10 menit kemudian

"Hah Hah Hah lelahnya, aku sungguh lelah, kenapa kita memakan waktu 10 menit untuk ketempat yang dapat dijangkau dengan wakti 2-5 menit" kata Alan mengatur nafasnya

"Kemungkinan beban yang kita bawa, ayo masuk, kita harus mengurus kotak ini" kataku

Alan menganggukkan kepalanya dan kami masuk.

Saat kami masuk banyak sekali orang yang melihat kami, dan saat aku sampai di konter, seorang resepsionis menghampiri dan berkata

"Apa ada yang bisa kami bantu?" kataku

"Aku ingin membuka Gudang Pesta, apa itu bisa?" kataku

"Kamu harus membuat pesta terlebih dahulu, apakah kalian berdua akan menjadi pesta?" kata Resepsionis

"Ada 2 orang lainnya, tapi mereka harus kembali ke Akademi karena ada sedikit urusan, tapi besok, mereka akan datang bersama kami, apakah kami bisa menambahkan mereka besoknya?" kataku

"Bisa, silahkan Tulis nama mu dan nama temanmu disini" kata resepsionis menyerahkan sebuah formulir

"Baik, Ketua, siapa yang akan jadi ketua?" kataku melihat Alan

"Kau saja" kata Alan

"Ketua Alexander Gilbert, Wakil?" kataku

"Gabriel" kata Alan

"Wakil Aliesta Gabriela, Anggota Hyugo Alan, Masato Yuri, ini dia selesai" kataku menyerahkan formulir itu kepada Resepsionis

"Baik, aku terima, bisa aku periksa kartu pemburu kalian? agar bisa aku konfirmasi" kata Resepsionis

"Ini dia" kataku dan Alan menyerahkan Kartu kami

"Baik, untuk Aliesta Gabriela dan Masato Yuri akan dikonfirmasi besok, baik untuk pembuatan Gudang perlengkapan, salah satu kalian harus memiliki dana sebesar 250 Eurodollar, dan barang yang ditinggalkan Memiliki harga diatas 100 Eurodollar" kata Resepsionis

"Pakai akunku, aki memiliki sedikit uang lebih" kata Alan

"Baik, Hyugo Alan, Saldo anda !!! 'mungkinkah' 1000 Eurodollar, dan tolong perlihatkan barang yang ingin anda simpan" kata Resepsionis

"Ini dia" kata kami menepuk 4 kotak yang tersusun di sebelah kami

"Boleh aku periksa?" kata Resepsionis

"Silahkan" kata kami

"Baik, hei, tolong bantu aku" kata Resepsionis itu kepada seorang petugas lainnya

3 orang datang dan mulai membuka kotak besar itu, dan yang terlihat pertama kali adalah Armor putih milik Alan, seketika ketiga resepsionis itu berkeringat dan menelan ludah

"Mi-mi-milik siapa armor putih ini?" kata Resepsionis

"Itu punya ku" kata Alan

"Apakah semua kotak ini berisi perlengkapan?" kata Resepsionis

"Ya" kataku

"Siapa yang membawa semua ini" kata Resepsionis

"Hemm ada 6 kotak totalnya, aku membawa 2, dia membawa 2, dan kedua temanku yang lain membawa 1" kataku

"Ohh begitu ya" kata Resepsionis Ragu

Dan saat petugas lainnya membuka Kotak lainnya mereka terkejut untuk kedua kalinya saat melihat pedang putih dengan sebuah Perisai besar berwarna putih dan hiasan kristal biru diatasnya

"Pe-perisai inikan White Aegis, apa kamu yang membeli benda ini?" kata petugas serikat

"Ya, kami membelinya dan tolong biarkan ini disini, karena mau aku bawa kembali ke Akademi" kata Alan

"A-akademi? kamu murid akademi Magic and Saint?" kata petugas

"Ya" kata Alan

Dan keterkejutan mereka berlanjut sampai semua kotak terbuka

"Semua perlengkapan ini, mereka berharga ratusan ribu jika kita menjumlahnya, tapi untuk menyimpan banyak barang seperti ini, kalian harus mencapai pemburu tingkat D atau lebih, jadi-" kata Resepsionis terputus ketika seorang memanggilnya dari belakang

"Biarkan saja, simpan semua itu digudang Khusus dengan code S-004, dan kamu bernama Gilbert bukan?" kata orang itu

"Ya, ada apa?" kataku

"Apa kamu punya waktu?" kata orang itu

"Maafkan aku, aku tidak memiliki waktu yang cukup karena sekarang sudah jam 17:36, sebentar lagi gerbang akademi akan ditutup, jadi aku akan menolaknya" kataku

"Ah begitu kah, jika begitu baiklah, kapan-kapan saja jika memang kamu memiliki waktu kosong, jadi, oy ronal, jangan lupa letakkan kotak-kotak itu kedalam Gudang Khusus dengan code S-004, jika aku memeriksanya mereka tidak ada disana, salah satu kakimu akan aku gantung diperapian, ingat itu" kata orang itu mengancam

"Ba-baik pak, akan aku patuhi" kata Resepsionis

Ini kartu Gudang kalian

[Informasi Gudang Party]

Code Gudang: S-004

Nama Pemilik Sebelumnya: Alex Juan

Nama Pemilik Sekarang: Alexander Gilbert

Code Kepemilikan: 0047912251820

"Pemilik Sebelumnya? A-ayahku?" kataku

"Ya,Sesuai dengan keinginan Mendingan ayah dan ibumu, seluruh harta mereka akan diberikan kepadamu, untuk detail lebih lanjut akan aku jelaskan jika kamu punya waktu" kata orang itu

"Tolong- sebutkan nama anda" kataku

"Aku tidak mengenal ayahmu Gilbert, tapi Ketua yang mengenalnya, jika kamu ada waktu, akan aku pertemukan dirimu dengan ketua" kata orang itu

Mendengar kata-kata itu aku tidak bisa menahan rasa kecewaku, aku ingin mendengar tentang ayahku, tapi-

Alan menepuk pundak ku dan berkata

"Jangan dipikirkan sekarang, kita akan bicara dengan semuanya di Akademi. kita harus kembali dengan cepat, sekarang sudah jam 17:49, jika kita tidak bergerak sekarang kita akan terlambat" kata Alan

"Kamu benar, ayo kita kembali" Kataku

Saat aku dan Alan keluar dari gedung, tiba-tiba gedung serikat yang tadinya sepi menjadi ramai, dan Alan berkata

"Ayo kita balapan lari" kata Alan

"Heh, baiklah" kataku

"1 2 3 Ayo" kata Alan

Aku berlari secepat mungkin dan Alan juga berlari sekuat tenaganya, lari sekuat tenaga membuatku lelah, tapi tiba-tiba aku merasa ada yang meniup leherku dan itu membuatku merinding, saat aku sadar, kecepatan lariku, dan kelelahanku sedikit berkurang, melihat diriku diam didepan gerbang Alan bertanya

"Kau kenapa?" kata Alan

"Ntahlah aku merasa ada yang sedikit aneh" kataku

"Begitu kah? ayo masuk, sebelum gerbang dikunci" kata Alan

"Ya" kataku

Kami memasuki gerbang dan segera menuju Kafetaria.

Saat kami masuk Kafetaria, seluruh murid kelas F terdiam dan melihat kami, dan Gabriel dan Yuri memanggil kami

"Oyy Disini, sudah kami bawakan makanan kalian" kata Gabriel

Aku dan Alan mulai makan dan Setelah makan kami berbincang-bincang tentang Gudang dan kembali ke Kamar kami masing-masing.

Aku sudah mencoba tidur, tapi aku tidak bisa, bagaimana ini, besok adalah hari senin, jika aku tidak tidur cepat aku akan dalam masalah.

Menyadari kondisiku yang sulit tidur, aku mencoba bersila dan memfokuskan konsentrasiku, aku mencoba bermeditasi didalam diriku,

Aku bisa mendengar gemerisik daun diluar Asrama, dan suara tawa dari ruang makan, terus berkonsentrasi hingga aku dapat mendengar detak jantungku sendiri,

dan tiba-tiba, sesuatu datang dan berkata

'Kamu akhirnya datang juga manusia'

'Sebagai manusia kamu memang hebat karena bisa masuk kedalam Alamku yang hebat ini'

"Huaaa!!!" Mendengar suara seram itu aku berteriak dan kehilangan konsentrasi

Aku terjatuh kebelakang dan aku berkeringat dingin di dahiku

"Apa itu tadi?" kataku.