webnovel

Dua Penguasa

Mengisahkan dua Pemuda dari Negara Maritim yang sangat menggilai barang antik dan kuno, keduanya mengikuti sebuah lelang di Negara Tirai Bambu. Hingga sampai dimana keinginan mereka terwujud, yaitu untuk mencapai dunia lain. Namun sial, setelah sampai di dunia tersebut. Mereka tidak mendapatkan jalan pulang. Kini keduanya terjebak di dunia dengan Manusia yang bisa mengendalikan panasnya api, membekukan air, kerasnya tanah dan hampanya angin. Mereka menyebut diri mereka adalah Kultivator Mereka mendapat identitas baru dari dua Harimau yang mereka temui untuk memulai petualangan mereka di dunia tersebut, mereka berdua dengan sangat tekun menaikan kekuatan mereka dalam tujuan untuk menguasai dunia ini! *Original bukan terjemahan.

Han_disini · Oriental
Classificações insuficientes
525 Chs

Bab67. Ne Zha vs Raja Siluman

"Sialan kemana dia?" Su Lihwa mengutuk kesal pada Han Xiao, dia mengetahui Han Xiao yang memiliki Binatang Roh tingkat 8 yang sebanding dengan Kultivator Alam Roh.

"Tenanglah, bukankah Ne Zha berkata sebelumnya bahwa dia bisa menangani Siluman Jelek itu sendirian? Aku percaya kekuatannya tidak berbeda dengan Han Xiao." Xia Shiva melihat kecemasan pada raut wajah Su Lihwa berusaha menenangkannya.

Su Lihwa mendapatkan sedikit ketenangannya, tapi tetap saja dia cemas dengan keselamatan Ne Zha.

"Keistimewaan tipe kamulflase ya? Dasar pengecut," ujar Ne Zha, dia mengetahui keistimewaan Raja Siluman ini seperti Bunglon membuat tubuh mereka berbaur dengan keadaan sekitar agar tidak terlihat.

Bugh...

Pukulan lain mendarat pada tubuh Ne Zha beruntung Ne Zha sudah siap jadi tidak terlalu fatal.

Ne Zha sedikit kesal terhadap Raja Siluman yang satu ini, tapi dia dengan cepat tenang kembali lalu menyarungkan pedangnya.

Mata hitam Ne Zha mulai tertutup, hembusan napasnya dia atur setenang mungkin, pemuda berambut hitam legam tersebut kini dalam kondisi yang sangat tenang.

Ruangan di sekelilingnya seolah menjadi putih semua, hembusan angin, loncatan krikil, daun yang berjatuhan. Semua suara alam terdengar jelas ditelinganya dengan tenang.

Disisi lain Raja Siluman yang melihat Ne Zha hanya diam mematung berpikir bahwa oemuda itu sudah putus asa dan menyerahkan nyawanya sendiri.

"Apa yang dilakukan Ne Zha?" Su Lihwa bingung dengan apa yang dilakukan oleh Ne Zha, pemuda itu hanya diam tidak bergerak sedikitpun dengan tangan berada di gagang pedang yang tersarung.

"Kondisi Super Sadar, ini adalah kondisi yang sangat sulit dicapai oleh sebagian besar Kultivator!" Wu Long mengetahui apa yang dilakukan oleh Ne Zha.

Dalam kondisi Super Sadar maka semua potensi diri sedang berada pada puncaknya, tidak memiliki cacat sedikitpun. Baik dalam kekuatan, pemahaman, serangan, analisis dan semua indra, mereka semua dalam potensi tinggi.

Wu Long sendiri hanya mengetahui beberapa orang saja yang bisa mencapai Kondisi Super Sadar, didalam Kuil Intan Matahari hanya Mahaguru Kuil yang bisa melakukan hal tersebut.

Su Lihwa, Xia Shiva dan Nuren Yexing tentu mengetahui Kondisi Super Sadar, hanya saja ini pertama kalinya mereka melihat secara langsung. Mereka bertiga tak hentinya berdecak kagum pada Ne Zha. Terutama Su Lihwa, dia merasa sangat bangga pada tunangannya tersebut.

Raja Siluman kembali menyerang Ne Zha, dia tidak menunjukan wujudnya, tongkat besarnya dia hantamkan dengan keras kearah Ne Zha.

Boom!!!

Gelombang kejut besar keluar dari tongkat Raja Siluman, dia terkejut bukan main saat melihat serangan tenaga penuhnya sekaramg ditangkap dengan tangan kosong oleh manusia dihadapannya.

"Wujudmu hampir sempurna," ucap Ne Zha dengan nada rendah.

Wujud Raja Siluman muncul dihadapan Ne Zha, dia tersentak kaget saat Keistimewaannya dengan paksa dihentikan oleh kekuatan tidak dikenalnya. Wujud Raja Siluman itu persis seperti seorang pemuda, warna kulitnya tidak pucat seperti Siluman lainnya, tubuhnya bahkan tidak memiliki tanda-tanda dari Siluman.

Itu adalah Raja Siluman yang menyempurnakan wujudnya menjadi manusia.

"Kau adalah milik alam, aku akan mengembalikanmu pada Alam." Ne Zha masih memejamkan matanya, dia hanya mengayunkan sebelah tangannya untuk menangkis serangan dari Raja Siluman.

Kekuatan dari Spirit Elementum Manual merembes keluar, energi Alam utama yaitu Api, Air, Tanah, Agin dan Baja mengelilingi tubuh Ne Zha. Kobaran kekuatan itu sangat besar sehingga membuat sebuah pusaran disekitar pemuda berambut hitam legam tersebut.

"Kekuatan Tapak Dewa Angin!" Ne Zha membuka matanya lalu menembakan sebuah serangan telapak tangan kearah Raja Siluman.

Serangan tapak milik Ne Zha terlihat sangat sederhana tapi kekuatan yang terkandung didalamnya sangatlah besar, elemen Angin berhembus kencang pada telapak tangannya.

Raja Siluman tidak bisa menghindari karena dia berusaha menarik senjatanya yang digenggam oleh Ne Zha yang berujung gagal karena cengkraman Ne Zha sangat kencang.

Booom!!!

Serangan telapak Tangan Ne Zha mendarat tepat di dada Raja Siluman, suara ledakan keras terjadi tetapi tidak ada hal yang menghancurkan disekitar mereka.

Raja Siluman yang terkena serangan tersebut kini terbang jauh kebelakang terbanting beberapa kali sebelum mendarat dengan kasar.

Tubuh Raja Siluman kini memiliki sebuah lubang bentuk tangan beserta kelima jari.

Ne Zha masih tidak bergerak dari tempatnya, dia berdiri menatap dingin pada Raja Siluman, pemuda itu mengangkat tangannya mengeluarkan jari satu persatu untuk menghitung.

"1..." Jari telunjuknya keluar.

"2..." Jaritengah menyusul.

"3..."

Boom!!!

Saat jari manismya teracung tubuh Raja Siluman menggembung seperti sebuah balon sebelum meledak.

Pusaran angin kencang menghisap tubuh Raja Siluman yang berceceran, perlahan pusaran angin itu mengecil dan mengecil hingga menghilang dari tempatnya.

Sosok Raja Siluman yang mengerikan sudah tiada, dia menghilang seolah tidak pernah muncul bahkan hawa keberadaannya juga menghilang. Biasanya ketika Raja Siluman mati maka dia akan mengeluarkan sisa kekuatannya untuk memperkuat para Siluman.

Faktor Siluman sudah habis di tangan Ne Zha bukanlah solusinya, masih banyak Siluman lain yang bisa menerima kekuatan tersebut jika para Siluman itu berada dalam radius 5kilo meter dari posisi matinya Raja Siluman.

Wu Long tidak behenti membuka tutup mulutnya, baginya untuk melawan Dua puluh Jendral Siluman akan sulit bahkan jika dibantu dengan pusaka yang dibawanya untuk membantunya membunuh Siluman.

Jika saja dia memiliki kekuatan seperti itu mungkin saja setiap desa yang terserang Siluman akan dia hadapi sendirian, dia tidak akan hanya menempelkan Talisman Pengusir Siluman dan membiarkan para Jenius melawan para Siluman.

Ne Zha tersenyum simpul sebelum ambruk terjatuh, memasuki Kondisi Super Sadar sungguh menguras tenaga dan kekuatan jiwanya.

Melihat Ne Zha yang terjatuh, Su Lihwa segera berlari kearah Ne Zha, dia mengangkat kepala Ne Zha lalu menaruhnya pada pangkuannya. Tangan halusnya menyentuh wajah Ne Zha yang sedikit memucat. Bukanlah sedikit Qi yang digunakan untuk mengeluarkan Ilmu Sihir dari Spirit Elementum Manual.

Gadis itu mengeluarkan sebuah pil dan menaruh pada mulut Ne Zha, dengan bantuan Qi yang dialirkannya pil itu mencair dan mulai masuk ke tubuh Ne Zha.

Warna kulit pada wajah Ne Zha mulai normal lagi, dia tersenyum. Ini adalah pertama kalinya untuk Pemuda tersebut tersenyum pada lawan jenisnya selain pada adik dan ibunya di dunia sebelumnya. Senyum yang sangat tulus.

Leher hingga wajah Su Lihwa memerah saat melihat senyum Ne Zha yang sangat indah baginya, sungguh dia tidak pernah mendapatkan senyum itu pada Ne Zha dari dulu saat Ne Zha yang lama hingga saat ini.

Debaran pada dadanya semakin kencang membuatnya sedikit kesulitan bernapas, gadis itu memalingkan wajahnya untuk menahan rasa malunya.

"Baiklah sudah cukup," suara Xia Shiva menghentikan tingkah aneh Su Lihwa.