webnovel

Dua Penguasa

Mengisahkan dua Pemuda dari Negara Maritim yang sangat menggilai barang antik dan kuno, keduanya mengikuti sebuah lelang di Negara Tirai Bambu. Hingga sampai dimana keinginan mereka terwujud, yaitu untuk mencapai dunia lain. Namun sial, setelah sampai di dunia tersebut. Mereka tidak mendapatkan jalan pulang. Kini keduanya terjebak di dunia dengan Manusia yang bisa mengendalikan panasnya api, membekukan air, kerasnya tanah dan hampanya angin. Mereka menyebut diri mereka adalah Kultivator Mereka mendapat identitas baru dari dua Harimau yang mereka temui untuk memulai petualangan mereka di dunia tersebut, mereka berdua dengan sangat tekun menaikan kekuatan mereka dalam tujuan untuk menguasai dunia ini! *Original bukan terjemahan.

Han_disini · Oriental
Classificações insuficientes
525 Chs

Bab44. Sebuah teriakan

Ne Zha terkejut saat dia membuka matanya dia pagi hari mendapati Han Xiao tidak berada disampingnya, juga sisa-sisa aura negatif yang sangat kuat masih tersisa di kamar tempat dia beristirahat tersebut.

"Sialan, kemana bocah tengil itu?!" Ne Zha segera bangkit dan berlari menuju kamar tempat Su Lihwa dan Xia Shiva berada.

"Aa... Aaaa... Aaaah sakit!"

Ne Zha tersentak kaget mendengar suara yang berasal dari kamar tersebut, dia dengan paksa menerobos masuk mendobrak pintu tersebut.

***

"Hoaaaaam." Seorang gadis imut menguap seraya merentangkan tangannya, dia masih tertidur karena kedua matanya masih tertutup oleh kelopak matanya yang indah.

Bruk...

Bunyi jatuh terdengar cukup kencang, itu seperti bunyi seseorang yang jatuh.

"Gadis sialaaaaan!!!" Seorang gadis cantik berpakaian merah menyala bangun dari jatuhnya, mata gadis itu dipenuhi kemarahan yang meledak-ledak. Bagaimana tidak? Dia sedang bermimpi dengan indah tiba-tiba terdorong dan jatuh membuat dia terbangun dari mimpi indahnya.

Gadis berpakaian merah menyala itu merentangkan tangannya untuk menarik telinga gadis imut yang sedang tertidur pulas setelah mendorongnya. Entah sengaja ataupun tidak.

"Aa... Aaaa... Aaaah sakit!" Gadis imut itu terbangun dari tidurnya setelah mendapatkan tarikan pada telinganya. Dia menjerit cukup keras lalu menatap bingung pada gadis berpakaian merah tersebut.

"Su Lihwa! Apa yang kau lakukan!"

"Kau yang apa, kau berani sekali menggangu mimpi indahku membuat aku terjatuh dari atas ran..."

Bruk...

Belum sempat Su Lihwa melanjutkan ocehannya suara pintu yang terdobrak membuat kedua gadis itu terkejut.

"Han apa yang kau lakukan!" Ne Zha berteriak lalu mengedarkan pandangannya.

Kedua gadis itu menatap bingung pada Ne Zha yang berteriak dan menerobos masuk, bagaimana jika mereka sedang berganti baju?

"Sial!" Ne Zha menggerutu dalam hatinya saat dia tidak mendapatkan apa yang dicarinya.

"Zha? Kenapa kau disini? Juga untuk apa kau mendobrak pintu?" Su Lihwa adalah yang pertama bertanya.

Menghela napas adalah hal yang pertama Ne Zha lakukan, dia menenangkan pikirannya dahulu dari kekacauan tadi.

"Aku terkejut saat keluar dari kamar mendengar Xia Shiva berteriak cukup keras, aku khawatir pada kalian maka dari itu aku segera bergegas masuk dan mendobrak pintu karena dikunci," terang Ne Zha, tentu saja ada beberapa kebohongan. Tidak mungkin dia menjelaskan bahwa Manual Kultivasi Han Xiao akan membawa Aura Negatif yang mengharuskan pemuda riang itu memiliki nafsu binatang.

Saat mendengar jawaban Ne Zha tiba-tiba semburat merah muncul pada pipi cantik Su Lihwa, gadis itu dengan malu-malu berjalan menuju Ne Zha lalu meraih tangan pemuda tersebut.

"Kau tidak perlu khawatir tentang dia, kau harus khawatir tentang aku. Aku sedang bermimpi tentang pesta pernikahan kita yang megah tiba-tiba dia mendorongku hingga terjatuh dari ranjang." Su Lihwa memelototi Xia Shiva.

"Hey aku tidak tahu jika aku mendorongmu! Aku saja sedang tertidur!" Xia Shiva menyangkal tuduhan Su Lihwa.

"Tubuhmu kecil tapi tidurmu menghabiskan ranjang sebesar ini." Su Lihwa berkata dengan kesal.

Mata Ne Zha memutar jengah melihat kedua gadis ini mulai perang lagi, dia sangat bosan harus melihat kedua gadis cantik ini bertengkar terus-menerus seperti ini.

"Mendaki gunung lewati lembah

Sungai mengalir indah ke samudera

Bersama teman bertualang

Tempat yang baru belum pernah terjamah

Suasana yang ramai di tengah kota

Slalu waspadalah kalau berjalan

Siap menolong orang di mana saja." Suara nyanyian terdengar di telinga Ne Zha, dia tidak asing mendengar suara dan nyanyian tersebut. Ne Zha segera pergi menuju arah suara itu.

"Heeey Zha Yuchun!!! Kau mau kemana?!!" Su Lihwa berteriak kesal lalu mengejar Ne Zha yang keluar dari kamarnya.

***

Seorang pemuda dengan riang menyenandungkan lagu dengan kedua tangan yang berada di belakang kepalanya saling menggenggam menahan kepalanya yang bersandar. Sambil berjalan memasuki penginapan pemuda itu terlihat sangat senang dan periang.

Saat melihat pemuda itu memasuki penginapan, penjaga penginapan itu bingung karena dari tadi malam dia berjaga belum ada yang keluar tetapi pemuda ini datang dari luar. Ketika dia hendak menghentikan langkah pemuda itu seorang pemuda lain tiba dari dalam penginapan dan menghampiri pemuda riang yang sedang bernyanyi tersebut.

"Hey bocah tengil, darimana kau?" Pemuda itu terlihat sangat tampan, ekspresinya memandang pemuda riang itu sedikit khawatir.

"Berburu, tenang saja aku tidak menyusahkan di daerah sini." Pemuda itu berhenti bernyanyi lalu menjawab pemuda satunya seraya menaikan bahunya.

"Kuharap kau tidak membawa masalah." Ne Zha menghela napas lega mendengar jawaban Han Xiao. Dia segera mengajak Han Xiao kembali menuju kamar.

Penjaga Penginapan melihat bahwa tidak ada lagi yang harus dia urus jadi dia tidak menggangu Han Xiao, dia juga mendengar Han Xiao semalam keluar untuk berburu. Mungkin saat Han Xiao dia sedang di kamar mandi.

"Diaam!"

Semburan api menembak pada Han Xiao dan Ne Zha, kedua pemuda itu terkejut bukan main saat melihat Api Hitam terbang ke arah mereka.

Ne Zha segera membuat mudra tangan dan melakukan Ilmu Sihir Elemen Es untuk menghadapi Api Hitam tersebut.

Api hitam dan Es beradu, walaupun itu hanya sekecil mangkuk tetapi hawa yang dipancarkan oleh Api hitam atau Es itu cukup untuk mengaduk udara didalam penginapan kecil tersebut, Api hitam mulai melelehkan Es tetapi ketika Es tersebut mencair itu segera bergerak menutup api hitam.

Su Lihwa terkejut oleh Ilmu Sihir yang dilakukan oleh Ne Zha, hanya dalam sekejap Api Hitam miliknya itu lenyap oleh Ilmu Sihir Es Ne Zha.

"Kau sangat sombrono menggunakan kekuatanmu." Ne Zha berkata dengan pelan.

Su Lihwa mendengus tak menghiraukan Ne Zha.

Penjaga penginapan terkejut melihat Su Lihwa dan Ne Zha bisa mengeluarkan elemen dari tangan mereka. Bukan hal asing baginya Kultivator, terapi baru kali inilah dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Api dan Es keluar dari tangan secara langsung.

Ne Zha tentu melihat keterkejutan dalam ekspresi penjaga penginapan tersebut, dia hanya menghela napas pelan sebelum menatap Su Lihwa dan bertanya apa mau gadis tersebut.

"Kita sudah berada di sini, kita akan sarapan setelah itu bersiap-siap menuju lokasi lain," jawab Su Lihwa lalu duduk di kursi yang tak jauh darinya. Segera dia memesan makanan untuk mereka bersarapan.

"Aku suka gaya gadis ini hahaha." Han Xiao tertawa lalu duduk di meja yang sama dengan Su Lihwa.

Ne Zha hanya menatap Han Xiao dan tidak menjawab, pemuda itu memasang kembali wajah tanpa ekspresinya lalu duduk bersama Han Xiao dan Su Lihwa. Tidak lama setelah makanan tiba, Xia Shiva juga datang dan bergabung dengan mereka untuk bersarapan.