Ryan terdiam, hanya mengekor langkah Jenna dengan sepasang manik berwarna kelabu. Ada rasa gundah dan sesal yang berjejalan dalam hatinya kini.
Tidak. Ia tak merasa bersalah telah mengambil sebuah kecupan dari gadis itu. Ia tak hanya mengambil, ia juga memberi, bukan? Dan nyatanya Jenna menikmati itu. Ia yakin gadis itu juga menikmatinya. bahkan mendamba lebih, ia tahu itu.
Jika tidak, mengapa tak ada umpatan dan sumpah serapah yang keluar dari bibirnya seperti beberapa hari lalu? Mengapa ia tidak melawan atau meronta seperti sebelumnya?
Ryan bahkan tak mampu menghilangkan bayang-bayang itu hingga tiba di kamar hotelnya. Tak menemukan Hellen di mana pun, ia akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri. Atau sebaiknya tak perlu? ada jejak tubuh Jenna di pakaiannya, juga di tiap inci permukaan kulitnya. Dan ia tak ingin itu semua menghilang dari sana.
Sungguh, sepertinya ia benar-benar sudah gila.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com