Blake tertawa terpingkal melihat Hazel yang benar-bemar terkejit bahkam sampai marah karena kejutan usil yang dilakukan Blake. Terhadapnya.
"Kau jahat, Blake!" pekik Hazel, kesal. Terlebih melihat Blake tertawa hingga memegangi perutnya, sungguh Hazel ingin marah, tetapi berubah menjadi tawa yang sama. Ia tak pernah melihat Blake sebegitu bahagia hingga tertawa terbahak seperti saat ini.
Ia ingin bisa membuatnya tersenyum, bahkan tertawa. Bukankah itu yang seharusnya mereka lakukan sejak lama? Saling menghibur dan menyeka air mata.
Hazel duduk di sisi ranjang Blake menggenggam tangan pria itu. "Terima kasih atas kejutannya, Blake. Kau luar biasa. Dan ini sangat luar biasa."
Blake mengangguk, masih dalam tawa yang tak henti. Entah karena saking lucunya, atau karena puas dirinya sudah berhasil mengerjai kekasihnya seperti itu.
"Jadi?" tanya Blake kemudian, setelah menywlesaikan tawanya yang sejak tadi tak juga berhenti. Mengerjai Hazel ternyata begitu menyenangkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com