webnovel

Dragon's Messenger

Karena janji masa kecil, Kimi harus berjuang menghadapi puluhan iblis sampai waktu yang dijanjikan telah tiba. =-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-= Diusianya yang ke-7, Kimi ditelantarkan oleh orang tuanya di sebuah glacier dan hampir tewas karena itu. Beruntungnya seseorang lelaki yang tak sengaja lewat menyelamatkannya dari kematian. Kini lelaki itu telah menjadi ayah Kimi. Lelaki itu berkata bahwa ia hanya akan merawat Kimi selama 3 tahun dan saat ia berumur 10 tahun, Kimi harus pergi berkelana di dunia luar. Ketika Kimi meninggalkan rumah lelaki itu, lelaki itu berkata kembali "Jangan kembali kerumah, hingga waktu yang dijanjikan tiba" Pada waktu yang sama saat Kimi memulai perjalanannya, pengikut iblis di seluruh dunia bangkit dan membuat banyak malapetaka. Hal itu membuat Kimi tanpa sengaja bertemu dengan Kelvin, seorang yang aneh sekaligus orang yang tak terduga. Sebuah rahasia terkubur dibawah ingatan mereka berdua, ingatan yang tersegel itu menunggu untuk melepaskan kembali kekuatannya besarnya. Cerita penuh aksi dan fantasi kini dimulai dari sebuah perjalanan kecil.

Lumine_DG · Fantasia
Classificações insuficientes
3 Chs

Legends Are Real

Kiami Valencia Louis atau yang dipanggil Kimi oleh orang terdekatnya, adalah seseorang yang tak mudah percaya dengan orang lain. Tapi sesuatu yang ia tahu, legenda itu nyata dan hanya itu sesuatu yang ia percayai.

Seperti biasanya, Kimi hanya duduk dibangku taman yang lebar sambil memainkan ponsel barunya. Sebuah pedang hitam pendek yang selalu ia bawa kemanapun, terletak di pangkuannya. Hari itu sama seperti hari-hari biasa baginya, sangat membosankan dan dipenuhi oleh kebisingan dari orang-orang yang melewati daerah itu.

Mungkin sedikit dari kalian bertanya kenapa orang-orang yang lewat acuh tak acuh melihat seorang gadis 16 tahun membawa sebuah pedang hitam. Jawabannya adalah karena dunia telah menjadi kacau, dunia yang dulu kita kenal hancur dan berubah sejak kebangkitan para iblis 5 tahun yang lalu. Manusia juga mulai berevolusi dan berkembang, tetapi biarlah rahasia di dalamnya tetap tersembunyi hingga terungkap sendirinya.

Kimi mencari sebuah tempat yang menarik dari internet agar bisa menjadi tujuannya berikutnya. Tetapi sayangnya tak ada yang terlihat menarik, beberapa menampilkan gambar yang tak jelas dan beberapa terletak di lokasi yang tidak diketahui.

Menurutmu itu aneh?

Baginya itu adalah hal biasa.

Terkadang dunia pun bisa memiliki rahasia yang tak ingin diungkapkan.

Kimi tidak mau menghitung sudah berapa lama ia telah berkelana, ia hanya mau tahu kapan dirinya dapat kembali. Tanpa sadar saat matanya sedang terpaku pada layar ponselnya, sebuah ledakan asap terdengar dari sebuah toko pakaian mahal yang tak jauh darinya.

Suara alarm yang berasal dari toko pakaian itu sangatlah mengganggu telinga, tetapi hal itulah yang akhirnya membuat Kimi menoleh penasaran. Pada saat yang sama, ia hanya menghela nafas kesal dan berkata pada dirinya "Aku memang bosan tapi itu bukan berarti aku ingin pekerjaan tambahan"

Asap hitam keunguan yang muncul dari dalam toko tersebut menyebabkan kepanikan kepada orang-orang di jalan. Beberapa berteriak sangat nyaring dan ada beberapa orang yang langsung lari terbirit-birit.

Kaca jendela toko pecah keluar. Sesosok mahkluk berwujud lendir sebesar mobil muncul dari dalam toko tak lama setelah itu. Monster itu mirip seperti slime didalam game, bewarna hitam keunguan serta sangat berlendir.

Orang-orang semakin ketakutan dan secepat-cepatnya berlari dari tempat itu. Tapi sepertinya slime itu tidak mau membiarkan orang-orang disana lari dengan mudahnya. Ia mulai mengejar mereka dengan gerak jalannya yang lumayan lambat seperti amoeba.

Beberapa detik kemudian, tak jauh dari bangku dimana Kimi masih berdiam, seseorang laki-laki berambut abu-abu melompat dari atap bangunan menuju tanah hingga menimbulkan retakan kecil di sekitar tanah pijakannya.

Laki-laki yang berpakaian serba hitam itu berdiri di depan slime itu dan tanpa ragu menghadang monster itu bergerak lebih jauh. Ia memegang kalungnya dan kalungnya itu berubah menjadi sebuah pedang perak panjang. Kemudian laki-laki itu mempersiapkan kuda-kuda bertarungnya.

Kimi tersenyum kecil dan terus memperhatikan, "Seorang awakened dengan percaya diri melawan seekor monster iblis, apakah aku perlu membantunya ya? Ini menarik juga.."

Tapi akhirnya gadis itu memutuskan untuk diam dan mengamati dari kejauhan, ia hanya akan membantunya jika laki-laki tersebut sudah benar-benar kewalahan.

Selang beberapa detik, laki laki itu mulai menebas kedepan. Angin yang berkumpul di mata pedangnya menjadi sayatan pisau raksasa yang memotong slime tersebut menjadi beberapa bagian kecil. Bukannya mati, slime tersebut kembali menyatu dan beregenerasi.

Slime tersebut tampaknya bertambah marah karena serangan laki-laki itu. Monster itu melahap apapun didekatnya dan mengubah semua benda yang ditelannya itu menjadi kekuatan. Mobil, tiang listrik bahkan bebatuan pun ia serap. Alhasil tubuh slime itu kian membesar dan membesar.

Yang ukuran awalnya sepantaran dengan mobil kini berubah sebesar rumah lantai satu. Laki-laki itu tampaknya juga tak menduga situasi akan jadi seperti saat ini. Kurasa mau tak mau aku harus membantunya jika tidak mau monster itu menghancurkan segala yang ada didepannya.

Jarak Kimi dengan monster itu kurang lebih adalah 10 meter. Gadis itu bangkit dari tempat duduknya dan memegang  senjatanya erat-erat, kemudian berlari dengan cepat kearah monster itu.

Dari kejauhan, laki-laki itu tetap diam sambil memasang kuda-kudanya. Tapi ia diam bukan karena ia berani, melainkan karena seluruh tubuhnya gemetar hingga tak dapat bergerak.

Kimi menarik pedangnya dari sarungnya, "Pinjamkan aku api abadimu untuk membakar musuh-musuhku, Flame Burst" ujar gadis itu

Nyala api merah tiba-tiba muncul dari gesekan sarung pedangnya dan membakar pisau pedang itu. Anehnya, logam pedang itu tidak meleleh dan tetap berbentuk layaknya pedang yang kokoh.

Angin tiba-tiba berhembus sangat kencang, dan membuat pedang yang terselimuti oleh api semakin membara.

"Shadow Step" bisik Kimi

Jaraknya dengan Slime itu langsung memendek, seakan-akan Kimi berteleportasi langsung di dekat monster itu. Tanpa menunggu lama, Kimi menebas tubuh monster itu secara horizontal dan vertikal. Tubuh Slime itu langsung terbelah menjadi 4 bagian yang lebih kecil.

Tubuh utama dari slime itu berusaha untuk menyatu kembali, tetapi sayangnya terdapat efek burn dari serangan pedang api Kimi yang membuat monster itu sulit beregenerasi kembali.

Sepersekian detik setelah menyadari bahwa ia telah melemahkan slime itu, Kimi menyarungkan pedangnya. Laki-laki yang awalnya melawan slime itu, kini sudah jatuh tergeletak ditanah.

Kemudian munculah suara bising dari baling-baling helikopter dapat terdengar dengan jelas walaupun dari jarak yang cukup jauh. Kimi menoleh keatas dan sebuah helikopter sedang terbang beberapa meter diatas slime itu.

"Shadow Step" Gadis itu menundukkan kepalanya dan menutupi rambut hitamnya dengan tudung pada jaketnya agar tidak dapat dilihat oleh siapapun.

"Tu..tunggu.."

Tanpa sadar, saat Kimi menggunakan skill [Shadow Step], laki-laki berambut abu-abu itu telah memegang pergelangan kaki Kimi hingga terseret dalam arus bayangan.

Kimi dan laki-laki itu berteportasi kesebuah gang yang sempit dan gelap.

Setelah menyadarinya, Kimi hanya menghela nafas...

"Kenapa..?" Tanya Kimi kepada laki-laki tersebut

"Jika kau pergi...Lalu bagaimana dengan monsternya? Apakah kau tidak peduli dengan keselamatan banyak orang?" Ujar laki-laki tersebut

Tubuh laki-laki tersebut sudah gemetaran tak berdaya di tanah, tetapi kenapa dia masih mementingkan keselamatan banyak orang dibandingkan dengan keselamatannya sendiri.

"Kurasa kau terlalu khawatir. Aku pergi karena bala bantuan dari organisasimu telah tiba. Kurasa mereka lebih baik dalam mengurusnya dibandingkan denganku. Lagipula aku tidak punya banyak waktu, aku harus pergi"

"Healing Light" Ujar laki-laki tersebut menggunakan skill miliknya. Skill itu membuat Kimi berhenti melangkahkan kakinya lebih jauh.

"Kenapa... kenapa kau punya kekuatan itu?" Kimi bertanya, tapi tidak menoleh ke arah laki-laki itu sama sekali

Ramirez, sebenarnya apa yang masih kalian rahasiakan dariku? Waktu di jam pasir terus berjalan mundur, waktu yang berlalu tak akan pernah terulang...--

"Hei, terima kasih karena telah menyelamatkanku. Kalau kau tidak keberatan, bolehkah aku jadi temanmu?" ujar laki-laki tersebut sambil tersenyum kecil

"Keputusanmu melawan monster itu hampir membuatmu mati, aku heran kenapa kau dapat tersenyum" Ujarku padanya

"Senyuman ini adalah tanda syukurku bahwa aku masih selamat. Lagipula senyuman itu sudah jadi ciri khasku"

"Sebaiknya ingatlah kejadian ini dan jadikan pelajaran. Aku tidak bisa menolongmu lagi untuk kedua kalinya"

Saat Kimi melangkahkan kaki pergi, laki-laki tersebut berteriak "Aku percaya pada takdir, dan aku percaya bahwa kita akan bertemu lagi suatu saat"

"Pfft... laki-laki yang menarik" ujar Kimi  setelah berjalan cukup jauh_

Saat itu Kimi tidak akan pernah menyangka, bahwa takdirnya akan terhubung dengan laki-laki yang baru saja ia selamatkan hidupnya. Di masa depan mereka akan bertemu kembali, entah menjadi teman atau musuh...-