Terlihat seorang gadis cantik masih bergelut dengan selimutnya.
Kring..kring
Jam weker diatas nakas berbunyi menunjukkan jam 05.50 membangunkan gadis tersebut.
Geby segera turun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk melakukan ritual membersihkan tubuhnya, setelah selesai ia segera menggenakan pakaian sekolah barunya.
Geby baru saja pindah tiga hari yang lalu dari California ke Bandung. Saat ia di California ia tinggal bersama Oma dan Opa dari maminya, sekarang ia di Bandung tinggal bersama keluarga baru papih nya, cuman ia tidak tinggal serumah melainkan ia memilih tinggal di apartemen yang dihadiahi papihnya untuk dia. Kedua orang tuanya telah berpisah sejak ia berusia 13 tahun saat kelas 1 SMP, ia ikut bersama kedua orang tua dari maminya semenjak perpisahan orang tuanya dan sekarang ia berada disini, di bandung melanjutkan SMA di Bandung.
"Pagi bik" sapa Geby ketika melihat pembantunya sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya
"Pagi juga non, oh iya non tadi tuan menelfon. Katanya semua urusan surat pindah sudah selesai tuan urus, non langsung sekolah aja hari ini" jelas bik Surti
"Iya bik, makasih"
"Iya non, saya ke minimarket dulu non. Mau beli persediaan"
"Sekalian aja sama Geby bik"
"Nggak usah non, nanti non terlambat. Bibik pergi dulu ya non, assalamualaikum"
"Hati hati bik, walaikumsalam"
***
"Gue denger dari anak anak, bakalan ada murid baru. Pindah dari California" Gio dkk saat ini sedang berada di lapangan.
" Cewe apa cowo?"
"Cewe bray, cantik bih"
'wih cantik banget'
'cecan disekolah bertambah'
'bodynya ampun, mulus'
'neng jadi pacar akang yuk'
'namanya siapa cantik?'
'murid baru ya?'
Ucapan Zey berhenti ketika mendengar jeritan bisikan siswa siswi SMA Cendrawasih tempatnya menuntut ilmu.
***
Geby POV
Saat ini gue sudah berada di parkiran SMA Cendrawasih, tempat yang akan gue tempati menuntut ilmu setahun kedepan ini. Gue memilih sekolah disini karena para sahabat gue sekolah disini, Serah, Lya dan Lena. Mereka adalah sahabat gue dari sekolah dasar, cuman terpisah karena gue lanjut SMP di California, meskipun begitu gue tetap berhubungan baik sama mereka.
Gue membuka pintu mobil baru gue yang juga dihadiahi papih. Saat gue sudah keluar dari mobil banyak yang menatap gue dan juga berbisik-bisik
'cih bisik bisik apanya, orang kedengaran juga' batin Geby
Gue berjalan di koridor menuju ruangan kepala sekolah melewati lapangan yang ada beberapa anak anak cowok sedang bermain basket.
Tok.. tok
Gue mengetuk pintu ruangan kepala sekolah
"Masuk" suara seseorang yang berada didalam ruang itu mengintruksikannya untuk masuk. 'itu pasti suara kepala sekolah' batin gue
Dan yap, benar suara yang tadi menyuruh gue masuk benar suara kepala sekolah Cendrawasih.
"Oh kamu. Kamu murid baru kan?"
"Iya pak"
"Agebyarelca fresshabillah, Geby"
"Iya pak"
"Kamu masuk kelas XII MIPA 2, mari saya antar"
"Iya pak, terima kasih"
S
K
I
P
***
Tok...Tok
"Permisi Bu Dya, maaf mengganggu waktu mengajarnya"
"Iya pak, ada apa?"
"Ini ada murid baru, buk."
"Oh iya pak, silahkan masuk nak" ucap guru yang gue tau namanya Ibu Dya. Setelah gue masuk dan berdiri didepan kelas kepala sekolah juga sudah kembali lagi keruangannya.
"Perkenalkan Saya Dyayu Pertiwi, kamu bisa memanggil saya Ibu Dya. Saya dikelas sini sebagai wali kelas kamu dan guru kimia, sekarang perkenalkan nama mu"
"Iya buk" kata gue menganggukkan kepala
"Halo teman teman, perkenalkan nama gue Agebyarelca fresshabillah Pradipta, kalian bisa panggil gue Geby. Gue pindahan dari California" jelas gue, memperkenalkan diri didepan teman baru gue.
"Oke, ada yang mau di tanyakan anak anak?" Tanya Bu Dya, kepada semua murid
'tinggalnya dimana By?"
"Bagi nomor telpon dong By"
"Cantik"
"Bakal Dapat saingan deh Rara"
"Jadi pacar aku yuk"
"Stop anak anak, kalau pertanyaan seperti itu. Kalian bisa tanyakan pas jam istirahat nanti. Geby kamu duduk di sebelah Jihan, Jihan angkat tangan mu" ujar Bu Dya. Murid yang bernama Jihan mengangkat tangan
Gue segera menghampiri tempat dimana Jihan Jihan itu duduk.
"Hai, nama gue Jihan Emadera, panggil aja Jihan"
"Hai Jihan, Lo udah tau kan nama gue?" Canda gue
"Iya udah kok" setelahnya tidak ada lagi percakapan gue dan Jihan sama sama diam, mendengar guru diatas sana menjelaskan sampai pada akhirnya bel istirahat berbunyi
"Oke anak anak, pelajaran hari ini cukup nanti kita lanjutkan dipertemukan berikutnya. Selamat siang"
"Siang Bu" serentak kami semua. Setelah Bu Dya keluar tidak lama bel berbunyi
Kring... kring
"Kantin yuk" ajak Jihan
"Kuy, tapi gue mau ke kelas XII MIPA 4 dulu"
"Ha? Ngapain?"
"Lo kenal Serah, Lya sama Lena nggak?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Jihan, Geby malah bertanya kembali
"Iya kenal, mereka kan model disekolah kita ini. Emang Lo kenal?"
"Sahabat gue"
"Kok bisa?"
"Ya bisalah Jihan, teman gue dari orok itu"
"Owh, kuy ke kelas mereka"
Akhirnya Jihan menemani Geby ke kelas para sahabat itu.
***
"Kantin yok, perut gue udah keroncongan cacing cacingnya pada demo. Laper" ujar Ucup mendramatiskan perkataannya
"Mumet otak gue dengerin buk Syahrin gemok menjelaskan" dumel Zey
"Ye, bukan menjelaskan lebih tepatnya ngebentak" Andi meralat ucapan Zey
"Malah lama banget lagi keluarnya, anteng banget tuh Bu Syahrini ngajar disini" tambah Ucup ikut mendumel
"Kayak nggak tau aja Lo, kan ada si Babang Gio. " Ejek Andi
"Yoi lah secara Gio kan selingkuhannya Bu Syahrini" Zey ikut ikutan mengejek Gio
"Gue dari tadi diam" sentak Gio
Tawa mereka pecah saat mendengar ucapan Gio yang tidak terima di ejek, Gerald hanya terkekeh kecil. Sedari tadi dia hanya diam mendengar celotehan para sahabat lucknatnya ini
Sesampainya mereka di kantin, mereka mendengar jeritan heboh para siswi yang memuji ketampanan mereka apa lagi Gio dan Gerald
'njirr kak Gio makin cakep aja'
'ampun seketika rahim gue menghangat'
'Kak Gerald makan bareng aku ya'
'kak Ucup manisnya'
'Gio sini dong, cakep amat'
***
Sekarang Geby sama sahabat sahabatnya, Lena, Lya, Serah dan teman barunya, Jihan. Duduk di bangku kantin pojok kanan belakang karena hanya tempat itu yang tersisa
"Kita pindah aja ya" bujuk Jihan
"Iya By, kita makan di taman atau nggak di kelas aja. Jangan disini" sudah berapa kali Serah, Lya, Lena maupun Jihan memaksanya pindah, untuk mencari tempat duduk yang lain saja
"Emang kenapa sih?" Tanya Geby heran melihat muka teman temannya ini cemas. Dan lagi anak anak di kantin menatap mereka sinis dan tajam.
"Ini itu tempat duduknya si Gio sama teman temannya By." ucap Serah menjelaskan dengan sabar agar sahabatnya ini mengerti
"Gio? Gio siapa?" Tanya gue
"Gio itu most wanted sekolah ini, dia sama temannya itu ga segan segan bully orang kalau ada yang berani duduk di tempat mereka" jelas Jihan
"Dan tempat ini udah keramat buat mereka yang berani duduk disini tanpa persetujuan dari salah satu mereka" tambah Lena
Belum sempat Geby mengeluarkan ucapannya, para siswi yang ada di kantin menjerit histeris melihat ketampanan keenam cowok the most wanted SMA Cendrawasih memasuki kantin. Dengan refleks Geby dan teman temannya melihat kearah pintu masuk kantin. Yang disana sudah ada enam cowok yang berjalan kearah mereka
Geby POV
"Aduh mampus, yang punya tempat datang" gumam lirih Lena, Serah, Jihan dan Lya hampir bersamaan
'mereka kenapa?' batin gue
Gue lihat ada enam cowok yang melangkah kearah meja sini, enam cowok itu salah satu dari mereka kayak nggak asing deh di pandangan gue
"Eh Lo ngapain duduk dimari?" Tanya salah satu dari mereka, gue masih dengan pemikiran gue. Mengingatkan dimana gue pernah ngelihat itu cowok, ma'lum gue pelupa. Hehehe:)
"Maaf Cup, teman gue ini murid baru disini. Dia belum tau kalau tempat ini punya kalian, kita kita udah nyuruh pindah kok tapi dia nggak mau. Maaf ya" Lena menjelaskan kepada cowok yang di panggil Cup Cup itu, bahwa gue nggak mau pindah dari tempat ini. Lah kan emang Lo nggak mau pindah nurkonah.
"Jadi Lo anak baru itu?" Tanya cowok yang Cup Cup itu
"Iya" jawab gue santai, seperti nggak ada takutnya. Berbeda dengan keempat teman gue yang menahan nafas mendengar jawaban dari gue yang kelewatan santainya.
"Kayaknya gue kenal Lo deh" tanya cowok yang salah satu dari mereka agak familiar dari gue. Setalah gue ingat ingat lagi, akhirnya gue ingat. TERNYATA COWOK ITU, COWOK YANG KEMARIN GUE TABRAK
Setelah ucapan cowok yang kemarin gue tabrak, yang nggak salah namanya Gio itu. Semua tatapan manusia yang berada di kantin ini beralih menatap gue
"Lo kenal?" Tanya salah satu teman dari Gio. Cowok itu menganggukkan kepalanya dua kali
"Bukannya Lo yang kemarin nabrak gue ya?" Tanya Gio menaikan sebelah alisnya
Hening
Kini keadaan kantin menjadi hening, hening tak ada suara. Benar benar hening, yang terdengar hanya hembusan nafas dari penghuni kantin dan hembusan angin
"Ha? Kapan? Kemarin? Orang gue nggak kemana mana kok" tanya gue berurutan
"Iya, Lo yang nabrak gue. Di dekat halte yang nggak jauh dari taman anak anak" dia menjelaskan hampir seditel mungkin ' mampus gue'
"Nggak deh" elah gue cepat. "Mungkin yang Lo liat itu sodara kembar gue"
"By, sejak kapan Lo punya sodara kembar?" Aduh Lya makasih Lo udah gagalin rencana ngebohong gue
"Pfhmm" Gio dan teman temannya menahan untuk tidak ketawa
"Diam Lo Ly, ember amat" ucap gue kesal
"Lya nggak ember By. Lya kan ngomong fakta"
"Aduh Ly, pengen nangis gue"
"Jadi Lo benar yang kemarin?" Tanya Gio kembali. "Agebyarelca fresshabillah, kan nama Lo?" Lanjutnya
***
TBC...
Jangan lupa voment
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Masih pemula, maaf ya kalau banyak typo nya.
Alurnya juga aneh. Hehehe:)
Votenya jangan lupa, supaya aku nulisnya semangat.
Makasih yang udah singgah di cerita aku😘
Bantu aku untuk mewujudkan mimpi jadi penulis😁💖