Seorang gadis terlihat tengah berlari mengejar angkutan umum, berlari dengan tergesa-gesa dan tidak memperhatikan jalan tanpa sengaja dia menabrak seorang cowok yang sedang memainkan ponselnya. Hingga...
BRUK
"Astaga handphone gue" pekik sang cowok tersebut melihat ponsel kesayangannya dengan harga yang begitu menggiurkan terjatuh ke aspal.
"Eh..maaf. maafin gue, gue nggak sengaja. Tadi gue buru buru" kata cewe itu dengan nafas terengah-engah sambil menunduk
Sang cowok yang mendengar ucapan maaf tersebut mendongak keatas melihat cewek yang menabraknya tadi sedang menunduk hingga pandangan mata mereka bertemu.
"Iya nggak apa-apa kok" jawab cowok itu setelah bangkit dari jongkoknya untuk memungut ponselnya
"Oh iya, nama Lo siapa?" Tanya cowok itu kepada sang cewek sambil mengulurkan tangannya
"Nama gue Agebyarelca Fresshabillah. Lo bisa manggil gue Geby" jawab Geby si cewek yang tengah berlarian tadi, menerima uluran tangan dari cowok itu. "nama Lo?" Lanjut Geby
"Gue Algiore Fernando. Gio" jawabnya dengan melepaskan tautan tangan mereka
"Maaf ya Gio, handphone Lo jadi retak" ucap Geby sesal
"Iya nggak papa kok, cuman retak. Nggak rusak juga" jawab Gio dengan santai sultan mah bebas
"Lo mau kemana buru buru gitu?" Tanya Gio
"Ya ampun" pekik Geby
"Gue terlambat. Sorry ya gue duluan" ucap Geby meninggalkan Gio sendiri yang sedang menatap punggung mungilnya yang perlahan menjauh
"Jumpa kembali Geby"
***
'untung gue nggak terlambat. Fyiuh'
"Lo dari mana aja sih?" Tanya Lena kesal kepada Geby
"Sorry tadi gue kesiangan, terus ketinggalan bis, udah gitu nabrak cowok sampai handphonenya retak. Omaygat, cowok itu ganteng juga loh, manis, tinggi, put--"
"Loh ya nyerocos aja. Nih minum dulu, entar aja ceritanya" ucapan Geby terpotong karena Lena memberikannya air mineral.
"Iss lo mah" gerutu Geby sebelum meneguk air mineral yang diberikan Lena untuknya. "Btw makasih" lanjut Geby
"Yoi, gue kan sahabat yang bisa diandalkan" cengir Lena
"Serah sama Lya belum dateng?" Tanya Geby, pasalnya ia belum melihat dua orang sahabatnya yang lain.
"Udah, noh" tunjuk Lena kepada kedua sahabatnya yang sedang melakukan live Instagram dibawah pohon mangga
"Eksis banget teman gue" gumam Geby menggeleng gelengkan kepalanya
"Lo kenapa nggak ikut sama mereka?" Tanya Geby
"Malas ah, mending gue nungguin lo disini."
Jawab Lena
"Nyokap Lo...gimana?" Tanya Lena hati hati
"Udah balik. Cuman sehari doang dia disini" ucap Geby
"Owh gitu, gue boleh nggak nginep di aprt loh? bonyok lagi pergi ngecek kondisi bang Rehan"
"Gih, gue sendiri juga"
"Oke"
"Lo nggak bawa mobil?" Tanya Lena, karena melihat sahabatnya berlarian. 'Tidak mungkin lagi dari parkiran kesini sampai ngos-ngosan kayak gitu' batin Lena
"Bengkel"
"Bengkel? Maksudnya?"
"Semalam gue nabrak pembatas jalan"
"Lo nggak papa?" Tanya Lena memutar badan sahabatnya ini untuk mengecek apakah ada yang luka atau tidak
"Udah ah lebay Lo. Orang gue nggak apa apa juga"
"Syukur deh"
"Kesana yuk, gabung sama mereka"
***
"Woy" Sapa Geby 'orang kalau nyapa assalamualaikum kek, atau hai guys gitu. Ini malah woy'
"Apaaa Geby" jawab Lya dan Serah kompak
Kini Lena dan Geby sudah mengambil posisi duduk bersila.
"Baru Dateng Lo?" Tanya Lya
Geby hanya melirik dan menganggukkan kepalanya sebentar setelah itu kembali memainkan ponselnya
"Oh iya girls, gue nanti mau nginep di aprt nya Geby. Kalian ikut nggak?"
"Lah rumah loh kenapa?"
"Di gusur pak Saleh?" Tanya Lya
"Aduh Lya, Lo oon banget deh" Lena malas menjawab pertanyaan Lya.
S
K
I
P
***
Gio pov
'cantik' satu kata untuk cewek yang tadi pagi tidak sengaja menabraknya
"Woy Bos, bengong aja" lamunan Gio terpecah karena panggilan dari Dion, sahabatnya.
Sekarang Gio sedang berada di tempat tongkrongan biasanya bersama ke lima sahabatnya, ada Dion yang sedang ngemil sambil membalas chat para pacarnya 'dasar player', Zey, Andi dan Ucup main game online di ponsel masing-masing, dan Gerald duduk santai sambil menghisap Vape nya.
"Apaan?" Tanya Gio menaikan sebelah alisnya
"Tuh handphone lo bunyi terus, matiin napa" ucap Dion, Gio mengambil ponselnya yang berada diatas meja
Benar saja ada dua panggilan tak terjawab dari Bundanya. Baru saya ia akan menelfon ulang, ternyata bundanya terlebih dahulu menelfon.
"Halo assalamualaikum, Abang." Ucap bundarnya di ujung sana
"walaikumsalam Bun, kenapa?" Jawab Gio setelah beranjak pindah dari posisi duduknya untuk mengangkat panggilan dari Bundanya.
"Abang di mana aja? Bunda telfonin nggak diangkat angkat"
"Iya maaf bunda, Abang tadi nggak memang handphone Bun."
"Abang pulang ya, Qila cariin kamu, katanya kamu mau ajakin dia main"
"Iya Bun. Abang pulang"
"Hati hati bawa motornya ya bang, nggak usah ngebut ngebut"
"Iya bunda ku sayang. Assalamualaikum"
"Walaikumsalam" akhirnya panggilan telepon nya terputus karena Gio harus segera pulang kerumahnya, ia telah janji dengan sang adik untuk main bersama. Kebiasaan Gio setelah pulang sekolah langsung berkumpul bersama sahabat dan anak anak komunitas mereka. Mereka sudah menganggap tempat tongkrongan ini sebagai rumah keduanya.
"Mau kemana Lo?" Tanya Gerald ketika melihat Gio masuk kedalam markas setelah selesai berbicara dengan Bundanya via telpon dan langsung menyambar jaket dan kunci motornya.
"Gue cabut dulu, biasa princess kecil kangen" tawa kecil Gio, mengingat tingkat adik kecilnya itu ketika ia sudah berada dirumah
Gerald hanya membalas dengan anggukan kepala dan melanjutkan ngeVape
"Kok Qila rindunya sama elo ya?, Padahal gue calon imannya" ucap Dion dramatis
"Nggak gue restuin, Lo nggak waras" jawab Gio sambil berjalan santai keluar menuju parkiran tempat motornya terparkir setelah melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah
Gelak tawa terdengar setelah Gio sudah tak terlihat lagi dari pandangan. Mereka semua yang ada disana menertawakan Dion karena ucapan Gio sedangkan Gerald hanya terkekeh kecil
"Ketawa aja Lo pada"
***
TBC...
Jangan lupa voment