"Maksudnya?" tanya Aarav.
"Ah sudahlah intinya dulu ini aku adalah adikmu. Hmm tapi sekarang umurku jauh lebih tua dari kamu loh, aku sudah hidup selama beribu-ribu tahun," ujar Perry.
"Astaghfirullah, sepertinya aku sedang halusinasi," Aarav kembali menatap kearah layar laptopnya dan menonton video yang sebelumnya. Perry pun mematikan videonya dan berbicara pada Aarav.
"Tidak, kakak sedang tidak berhalusinasi! ini beneran kak ada aku disamping kakak. Hmm apa harus ku ceritakan panjang lebar dulu agar kakak percaya?" ujar Perry. Aarav menatap kearah Perry.
"Ya sudah, coba ceritakan semuanya!" pinta Aarav yang menantang Perry.
"Baiklah, akan ku ceritakan semuanya!"
Ditempat lainnnya...
Terlihat Cempaka sedang menatap sepuluh kartu yang ditempel di dinding. Ia memeganginya satu persatu sembari tersenyum, setelah itu Cempaka berdiri sambil menatap sepuluh kartu berwarna merahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com