Syafiya ketakutan karena Irfan terus menerornya. Sekarang sudah tak lagi memakai penutup kepala. Irfan sering menghampiri Syafiyya di kampus. Tanpa sungkan lagi dia kini sudah berani mendekati Syafiyya secara terang-terangan.
"Ngapain lagi kamu ke sini? masih belum puas mendengar jawabanku? aku ga mau sama kamu, Fan." ucap Syafiyya saat sebelum Syafiyya ke perpustakaan. Dan tak disangka Irfan sudah berada di depan perpustakaan menunggu dia
"Aku akan datang. Dan terus akan datang sampai kamu mau."
"Aku tuntut kamu." gertak Syafiyya.
"Tuntut apa? tidak ada bukti kan?" gertakan Syafiyya tidak menyurutkan kenekatan Irfan
"Aku akan cari bukti dari cctv kampus."
"Silakan aja. Aku malah senang. Kamu ga malu kita sudah melakukan itu?"
"Breng---" Syafiyya menangis. Dia tidak sanggup memaki orang. Karena mulutnya tidak pernah berani untuk memaki orang. Tapi kali ini Irfan benar-benar menguji kesabarannya.
"Aku akan selalu ingat itu."
"Kamu yang memaksa."
"Tapi kamu mengizinkan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com