webnovel

TERHARU DENGAN KEBAIKAN RAFKA

Satu bulan kemudian.

Zakiya merasakan badannya lelah tidak seperti biasanya. Akhir-akhir ini dia sering kelelahan, pegal-pegal seperti orang masuk angin. "Mau datang bulan kali ya? perasaan kemarin pinggang bagian belakang sakit kayak mau datang bulan. Tapi koq sekarang sudah tidak lagi?" Zakiya bicara dengan dirinya sendiri. 

"Kalau capek ga usah nyapu, sayang. Udah biarin aja. Kamu sih dicariin ART ga mau." ucap Rafka yang ternyata berdiri di dekatnya. Melihat Zakiya memijit pundak dengan tangannya sendiri, membuat Rafka merasa kasihan dan dengan sigap dia memijit pundak istrinya. 

"Kak, aku kayak masuk angin deh. Pusing, badan pegel-pegel ga karuan rasanya. Kembung juga." 

"Mau dikerokin? atau mau dibeliin obat apa kalau lagi masuk angin?" tanya Rafka. 

"Kayaknya di kotak obat masih ada Usir Angin. Kakak bisa tolong ambilkan?" Zakiya kini duduk dengan sapu masih ada di genggaman tangannya. Dia memijit pundaknya sendiri dengan salah satu tangannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com