Irfan pulang sekitar pukul sebelas malam. Dia mengetok-ngetok pintu kamar berulang kali tapi tidak dibuka-buka oleh Syafiyya. Ia yakin Syafiyya sudah pulang karena sandalnya sudah ada di depan. Beruntung dia bawa kunci candangan pagar dan pintu rumah. Jadi bisa masuk. Tapi untuk kamar, dia tidak bawa. Lagi pula Syafiyya menguncinya dari dalam dan kuncinya masih melekat di daun pintu.
"Syafiyya ini gimana sih? tidur udah kayak kebo aja. Ga bisa dibangunin. Ah ya sudah aku tidur di kamar sebelah aja." gerutu Irfan yang sudah sangat lelah dan ingin segera tidur, tapi malah dikunci dari dalam.
Irfan akhirnya tidur di kamar sebelah. Dengan masih mengenakan kaos dan celana yang sama dia tidur tanpa mengganti pakaiannya.
**
Syafiyya terperanjat saat mendengar adzan pertama sebelum subuh dari masjid terdekat. Dia langsung bangun karena hendak menunaikan salat tajahud.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com